Kompetensi Profesional Jenis-Jenis Kompetensi Guru

golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern terbagi menajdi 3 kelompok, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan.berikut uraiannya. 1. Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah mencakup kesehatan dan kondisi peserta didik yang cacat. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam belajar. Tidak mungkin peserta didik dapat belajar dengan baik apabila badannya tidak fit. 2. Faktor psikologis Sekuarng kuarngnya ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Pertama intelektual adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi, dan mempelajari denngan cepat. Kedua, perhatian .perhatian merupakan aktivitas mental pada suatu objek. Belajar akan berhasil apabila peserta didik memilki perhatian terhadap materi pembelajaran. ketiga, minat. Minat berbeda dengan perhatian. Perhatian bersifat sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat cenderung permanen dan pasti diikuti perasaan senang. Keempat, bakat. Bakat atau aptitude. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kelima, motif ialah segala sesuatu yang mendorong manusia untuk berfikir,merasa,dan bertindak sesuatu. Keenam,kematangan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa kematangan berkaitan erat dengan umur. Implikasi terhadap pembelajaran ialah peserta didik tidak boleh diberikan materi yang melampau batas kemampuannya, baik kemampuan secara fisik, psikis, maupun kongnitifnya. Ketujuh, kesiapan. Kesiapan merupakan kesediaan memberi respon atau bereaksi.kesiapan peserta didik erat kaitannya dengan kematangan. 3. Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan ruhani. Kelelahan jasmani dapat diketahui apabila kondisi tubuh seseorang lemah dan tidak berdaya. Kelelahan ruhani ditandai dengan menurunnya semangat hidup. Kelelahan ruhani dapat terjadi karena menghadapi masalah yang sangat berat, kebosanan pada rutinitas, keterpaksaan, dan kehilangan makna hidup. 28 Selain faktor intern, faktor ekstern juga sangat mempengaruhi peserta didik untuk belajar. Faktor ekstern terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1 Faktor keluarga Faktor ekstern yang paling dekat dengan peserta didik ialah faktor keluarga. Peserta didik yang belajar akan memperoleh pengaruh dari keluarga yang berupa cara orang tua dalam mendidik, suasana rumah dan latar belakang budaya. 2 Faktor sekolah Faktor sekolah adalah faktor luar yang memrngaruhi belajar peserta didik yang mencangkup guru, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum, hubungan antarwarga sekolah, dan tanggung jawab warga sekolah. 3 Faktor masyarakat 28 Ibid. hal 80-84 Faktor masyarakat adalah faktor ekstern yang ikut memengaruhi belajar peserta didik. Faktor masyarakat meliputi pergaulan peserta didik, aktivitas dalam masyarakat, media massa, dan kehidupan masyarakat sekitar. 29

d. Guru sebagai prekayasa pembelajaran

Rekayasa pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menerapakan kaidah-kaidah ilmu pembelajaran untuk mendorong peserta didik agar belajar. Penerapan mencakup tahapan perencanaan dan pelaksanaan pebelajaran. Jadi kompetensi yang harus dimilki seorang guru sebagai perekayasa ialah mampu menyusun desain pembelajaran dan mengaplikasikan dalam proses pembelajaran. desain pembelajaran disusun dengan memanfaatkan berbagai macam sumber dan media agar peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

e. Guru sebagai pemberi inspiransi

Insfiratif adalah upaya memberikan stimulus bagi peserta didik agar termotivasi dan menimbulkan kemauan yang baru. Guru yang mampu memengaruhi dan mengubah jalan hidup para peserta didiknya untuk menjadi lebih baik disebut sebagai guru insfiratif . Guru inspiratif ialah guru yang mampu memberikan stimulus kepada peserta didik untuk mengubah jalan hidupnya menjadi lebih baik. Guru yang sedikit mengajar tetapi mampu menginspirasi peserta didiknya itu lebih baik dibandingkan dengan guru yang banyak berceramah tetapi tidak memberi makna apa-apa. William A Ward pernah mengatakan . “ the mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.” Artinya “ Guru yang biasa-biasa saja, memberi tahu. Guru yang baik, menjelaskan. Guru yang sangat baik, mendemonstrasikan. Guru yang luar biasa, ialah guru yang 29 Ibid.hal. 85-88