Guru sebagai pemberi inspiransi

mandiri akan bertindak dengan penuh rasa percaya diri dan tidak selalu mengandalkan bantuan orang dewasa dalam bertindak. Kemandirian di artikan sebagai suatu sikap yang ditandai dengan adanya kepercayaan diri dan terlepas dari ketergantungan, selanjutnya Benson dan Grove menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kemandirian adalah kemampuan individu untuk memutuskan sendiri dan tidak terus menerus berada dibawah kontrol orang lain. 37 Kemandirian merupakan suatu sikap, dan sikap merupakan suatu yang dipelajari, sikap yang dalam bahasa Inggris disebut Attitude “Sebagai sikap dan kesedian bereaksi terhadap suatu hal”.kepribadian yang dipakai untuk menandakan penampilan seseorang yang sikap dan perbuatannya penuh dengan kemandirian. 38 Artinya bahwa kita tidak dilahirkan dengan dilengkapi sikap-sikap, tetapi sikap-sikap itu tumbuh bersama-sama dengan pengalaman yang kita peroleh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemandirian itu tidaklah terjadi dengan begitu saja, namun sikap ini tertanam pada seorang anak secara bertahap seirama dengan perkembangan dan lingkungannya. Dari beberapa definisi diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa anak yang kemandirian adalah anak yang mampu melakukan aktivitasnya sendiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain.

2. Ciri-ciri Kemandirian

Seorang anak dikatakan mandiri bila ia memperlihatkan ciri –ciri, yaitu : a Percaya diri yang didasari oleh kepemilikan akan konsep diri yang positif.b Bertanggung jawab pada hal-hal yang dikerjakan dan hal ini dapat ditumbuhkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk memegang tanggung jawab. c Mampu menemukan pilihan dan mengambil keputusan sendiri yang mana hal ini diperoleh dari adanya peluang untuk mengerjakan sesuatu dan d Mampu mengendalikan 37 Astati, Bahan Ajar Kemandirian , www.file.upi.edu. 26 mei 2016, dikutip pukul 14.00 hal. 1 38 Holstein, Herman, Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Plajaran Sekolah Bandung : Remadja Karya hal.xiv emosi dengan adanya kesempatan untuk berbuat dengan tidak banyak mendapatkan larangan. 39

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

Pada garis besarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kemadirian belajar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak, faktor ini meliputi : 1. Minat Minat interest berati kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber 1988, minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantunagannya yang banyak faktor-faktornya internal lainnya seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. 40 Hilgard memberikan rumusan tentang minat sebagaimana di kutip oleh Drs. Slamento “ interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content “ Artinya : minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi beberapa kegiatan atau isi kegiatan. ” Minat besar sekali pengaruhnya terhadap terciptanya kemandirian belajar anak. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus yang disertai dengan rasa senang, sehingga dengan adanya minat yang besar ini akan menimbulkan dorongan untuk lebih 39 Op.cit.h. 1 40 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : Logoshal.136 mengenal dan mendalam tanpa harus diperintahkan oleh orang lain. 2. Motif Motif ialah segala sesuatu yang mendorong manusia untuk berfikir,merasa,dan bertindak sesuatu.motivasi atau “dorongan” pada umumnya mengarah pada suatu tingkah laku yang berupa tujuan atau perangsangan. Perangsangan merupakan fakta yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif berfungsi mendorong manusia untuk bertindak menentukan arah perbuatan, dan penyeleksi perbuatan. 41 Menurut Sumadi Suryabrata, “Motif adalah keadaan pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas- aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Jadi dapat dikatakan bahwa motif merupakan dasar yang sangat esensial bagi seluruh tingkah laku manusia. Dalam hal ini Dr. W.A Gerungan menegaskan “Tanpa motifasi orang tidak berbuat apa- apa, tidak akan bergerak”. Dengan demikian menjadi cukup jelas bahwa motifasi siswa dalam belajar mempuyai pengaruh yang besar terhadap kegiatan belajarnya. Siswa yang mempuyai motifasi kuat, dimungkinkan akan lebih tekun, rajin, dan mandiri dalam belajar. 3. Bakat Menurut Hilgard, sebagaimana dikutip oleh Slameto, bakat atau aptitude adalah : “ The capacity to learn “. Dengan kata lain Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar berlatih. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang 41 Barnawi Mohammad Arifin, Etika profesi kependidikan jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012 hal.83 belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. 42 Bakat sangat mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat dalam belajarnya. Dan ini akan menjadikan anak lebih mandiri dalam belajar. 4. Kematangan Kematangan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa kematangan berkaitan erat dengan umur. Kematangan adalah “suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru”. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain, anak yang sudah siap atau matang belum dapat melaksanakan kecakapanya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah matang atau siap. 5. Konsep diri Konsep diri adalah persepsi keseluruhan yang dimiliki seseorang mengenahi diri sendiri . Menurut Burn, sebagaimana dikutip oleh Drs. Slameto menjelaskan bahwa “The self concept refers to conection of ettitudes and beliefs we hold abaut ourselves”.Artinya: Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri . Definisi tersebut jika dihubungkan dengan masalah kemandirian belajar, memberikan pengertian suatu pengertian bahwa sikap dan pandangan positif individu terhadap kemampuan dirinya akan meningkatkan 42 Ibid. h. 83 kemandiriannya. b. Faktor Eksternal 1. Faktor Keluarga Faktor ekstern yang paling dekat dengan peserta didik ialah faktor keluarga. Peserta didik yang belajar akan memperoleh pengaruh dari keluarga yang berupa cara orang tua dalam mendidik, suasana rumah dan latar belakang budaya. 43 Keluarga merupakan suatu unit sosial yang terdiri dari seorang suami dan seorang istri atau dengan kata lain keluarga adalah “orang yang mempuyai kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat”. orang tua juga berkewajiban untuk memberikan contoh yang baik dan tauladan yang saleh atas segala yang diajarkannya. Dengan demikian kelurga merupakan lingkungan pertama yang dijumpai seorang anak, serta suatu lembaga yang pertama membentuk sikap, watak, pikiran, dan prilaku anak. Dalam lingkungan kelurga ini anak-anak memperoleh didikan dan bimbingan serta contoh-contoh yang dapat membentuk keperibadiannya dikemudian hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang keluarga yang baik, tentunya akan dapat mengarahkan dan membina anak untuk dapat belajar dengan baik. Termasuk mengarahkan anak kepada sikap mandiri dalam belajar. 2. Faktor Sekolah Faktor sekolah adalah faktor luar yang memrngaruhi belajar peserta didik yang mencangkup guru, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum, hubungan antarwarga sekolah, dan tanggung jawab warga sekolah. Setelah anak di didik di dalam lingkungan keluarga 43 Ibid. hal. 85