Sarana dan Prasarana Gambaran Umum Objek Penelitian

Tujuan pembentukan kelompok belajar adalah agar siswa mau belajar dengan kelompoknya, baik dalam belajar mengerjakan PR atau hanya sekedar belajar dengan melakukan tanya jawab. Untuk meningkatkan keaktifan belajar dan masing-masing dan kelompok belajar, maka guru kelas ini melakukan hal-hal sebagai berikut : 1 Memerintahkan para kelompok untuk membuat absensi kelompok. Tujuannya adalah untuk mengabsen bagi anggotanya. 2 Memberi sangsi bagi siswa yang telah tiga kali absen. Upaya ini dilakukan adalah dalam rangka mengaktifkan siswa agar mereka rajin, aktif serta serius dalam belajar kelompok. 3 Mengabsen dan memeriksa buku atau administrasi kelompok belajar. Pemeriksaan buku kelompok belajar dilakukan dalam rangka melihat absensi kelompok belajar. Dan apabila telah tiga kali ada yang tidak masuk tanpa alasan, maka hal ini akan berhubungan dengan pemberian sangsi. Kemudian buku administrasi kelompok belajar bertujuan meliliat dan memantau kegiatan belajar kelompok. Apabila terdapat kelompok yang kurang aktif, maka akan dibimbing serta diberi motivasi belajar. Inilah tujuan serta target dan kegiatan belajar kelompok yang dilakukan oleh guru di SMA Mulia Buana Parung Panjang agar siswa-siswi mampu menguasai materi dengan baik serta memiliki prestasi belajar yang menggembirakan. Pembentukan dan pembuatan kelompok belajar yang dibuat guru kelas serta pengawasan dan bimbingannya diasuh oleh guru yang memiliki kompetensi yang memadai. c. Memberikan Tugas Belajar Untuk mengoptimalkan belajar siswa, guru memberikan tugas khusus diluar jam pelajaran. Dengan hal ini siswa diharapkan dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, tapi dapat juga dikerjakan di perpustakaan, di laboratorium, di ruang-ruang praktek dan lain sebagainya untuk dapat dipertanggung jawabkan kepada guru. Dengan tugas belajar ini guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima siswa lebih lengkap, karena siswa dapat terangsang untuk lebih aktif dan rajin. Diantara tugas belajar yang diberikan guru kepada siswa adalah : 1 Siswa di minta mengikuti kegiatan mencatat semua kegiatan yang mereka ikuti dan melaporkannya kepada guru. 2 Siswa setelah diterangkan masalah kemandirian kemudian diberi tugas oleh guru dan selanjutnya mempertanggung jawabkan tugasnya dengan membuat laporan kepada guru. d. Mengadakan Praktek Untuk mencapai keberhasilan pendidikan atau pengajaran yang sempurna, maka teori-teori pelajaran tentang kemandirian dilakukan pendalaman dengan praktek. Dengan praktek guru bisa melihat kesalahan-kesalahan para siswa pada materi tersebut. Di sinilah peran guru sangat menentukan akan keberhasilan dalam menerapkan suatu ajaran agama pada peserta didik. Kemudian dalam praktek tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 1 Bagaimana pelaksanaanya Pelaksanaan praktek dilaksanakan di dalam ruang sekolah. Sebelum diadakan praktek, siswa diberi penjelasan terlebih dahulu tentang materi dan sesuatu yang harus diperhatikan. 2 Kapan Waktunya Waktu pelaksanaan praktek biasanya diadakan pada waktu kegiatan les semester pertama dan ujian praktek sekolah. 3 Apa materinya Materi yang dipraktekan adalah mengenai ruang lingkup materi tersebut. 4 Siapa Pelakunya Dalam pelaksanaannya adalah guru dibantu guru kelas yang menguasai materi tersebut. 5 Memberikan Nasehat Guru senantiasa memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya kemandirian. 6 Memberikan Pujian dan Hukuman Agar tercapainya semua upaya yang dilakukan guru dengan maksimal perlu adanya pujian atau penghargaan terhadap siswa yang mencapai prestasi yang terbaik agar menjadi teladan bagi teman-temannya dan memberikan hukuman bagi siswa yang melanggar aturan - aturan yang telah ditetapkan. Pendidikan karakter dalam membentuk kemandirian seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus memenyisispkan pendidikan karakter. Nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter bangsa yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, keatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, persahabatan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Agar siswa lebih disiplin dalam belajar, siswa harus mempunyai motivasi dan berkerja keras dalm belajar baik itu di sekolah maupun di rumah. Kerja keras itu sendiri merupakan salah satu nilai karakter yang menujukan upaya sungguh- sungguh dalam nengatasi hambatan belajar. Menurut Ginarwiyah selaku guru mata pelajaran Ekonomi mengatakan bahwa “ motivasi itu biasanya datang dalam diri sendiri ya, biasanya saya berusaha untuk memotivasi siswa dengan memberikan video dan games-games edukatif dalam belajar terutama video yang memotivasi sehingga siswa lebih tertarik untuk bela jar ”. 10 Dalam membentuk sikap kemandirian dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain merupakan nilai karakter yang paling utama dalam membentuk pribadi individu.di sekolah nilai religius sebagaimana di jelaskan oleh Ginarwiyah yang mengatakan bahwa “ ya misalkan untuk membentuk sikap dan perilaku religius, setiap hari jumat anak perempuan dan anak laki-laki memakai baju muslim, setiap pagi sebelum KBM juga ada kegiatan baca Al- Qur’an”. 11 Kemudian yang selalu ditekankan sebagai perilaku yang didasarkan pada menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjan yaitu nilai kejujuran. Dalam nilai kejujuran Ginarwiyah selaku guru mata pelajaran Ekonom i mengatakan bahwa “saya memberikan tugas mata pelajaran ekonomi yaitu pemasaran dalam 10 Hasil Wawancara dengan ibu Ginarwiyah, SE Guru Ekonomi tanggal 20 juni 2016 11 Hasil Wawancara dengan ibu Ginarwiyah, SE Guru Ekonomi tanggal 20 juni 2016