Guru sebagai pemacu belajar

Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan . Hewan juga “belajar”, tetapi lebih ditentukan oleh instink. Sedangkan bagi manusia, belajar berarti rangkaian kegiatan menuju “pendewasaan” guna menuju kehidupan yang lebih berarti. 33 Kedudukan guru dalam Islam dihargai tinggi bila orang itu mengamalkan ilmunya. Mengamalkan ilmu dengan cara mengajarkan ilmu kepada orang lain adalah suatu pengalaman yang paling dihargai dalam Islam.kedudukan guru dalam Islam memang berbeda dengan kedudukan guru di dunia barat.hubungan guru dengan anak didik juga berbeda.hubungannya hanya sebatas pemberi dan menerima saja. proses pendidikan yang berjalan selama ini. pada umumnya pendidikan sekarang orang menganggap bahwa anak dalam konsep diri masih tergantung, sedang orang dewasa itu sudah memiliki otonomi. Asumsi semacam ini membawa akibat bahwa pendidikan menjadi lebih berpusat pada guru. Dan keadaan semacam ini belajar menjadi pasif. Anak hanya menjadi peniru, penghafal, dan tukang pengingat yang tidak menyentuh lubuk hatinya. pendidikan semacam ini sebagai pendidikan yang menekan martabat manusia, pendidikan yang memperkuat sistem penindasan. Paulo Freire seorang tokoh pendidikan dari Brazil dalam bukunya yang termashur Peadagogy of the Opressed antara lain berpendapat bahwa hendaknya guru hanyalah membantu dalam anak menempuh proses belajar menemukan dirinya. Freire dengan keras mengkritik proses pendidikan yang berjalan selama ini. Menurutnya pada umumnya pendidikan sekarang orang menganggap bahwa anak dalam konsep diri mash tergantung, sedang orang dewasa itu sudah memiliki otonomi. Asumsi semacam ini membawa akibat bahwa pendidikan menjadi lebih berpusat pada guru. Dan keadaan semacam ini belajar menjadi pasif. Anak hanya menjadi peniru, penghafal, dan tukang pengingat yang tidak 33 Muslih,Usa, Pendidikan Islam Di Indonesia Antara Cita Dan Fakta Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya h.27 menyentuh lubuk hatinya. Freire menganggap pendidikan semacam ini sebagai pendidikan yang menekan martabat manusia, pendidikan yang memperkuat sistem penindasan. Digambarkan lebih jauh olehnya, bahwa pendidikan yang sekarang ini pada umumnya bersifat : a Guru mengajar murid belajar. b Guru mengetahui segala sesuatu, murid tidak mengetahui apa-apa. c Guru berfikir, murid yang dipikirkan. d Guru berbicara, murid mendengarkan dengan tenang. e Guru mengatur , murid diatur. f Guru memilih dan memaksakan pilihan, murid hanya menyetujui g Guru berbuat, murid membayangkan dirinya berbuat melalui perbuatan gurunya. h Guru memilih bahan dan isi pelajaran, murid menyesuaikan diri dengan pelajaran . i Gurumencampuradukan kewenangan ilmu dan jabatan untuk menghalangi kebebasan murid. j Guru adalah subyek dalam proses belajar, murid adalah hanya obyek. 34 Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar, guru memegang peranan sebagai sutradara sekaligus aktor artinya pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya. Disamping guru harus bisa ditiru, menjadi teladan bagi anak didiknya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 : Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah SAW itu suri 34 Muslih,Usa, Pendidikan Islam Di Indonesia Antara Cita Dan Fakta Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya h.33 ا ًريِثَك َََّ ََرَكَذ َو ََرِخآا ََم ْوَيْلا َو وجْري اك ْ ل ٌةنسح ٌةوْسأ هَ وسر يف ْم ل اك ْدقل tauladan yang baik . ...Q.S. Al Ahzab : 21 35 Banyak ragam pendapat tentang posisi dan status guru dalam pendidikan. Bagi penulis sendiri, dari mana pun kita melihat, guru itu memang ada eksis, dan sekali lagi apakah ia sentral atau tidak dalam pendidikan, yang jelas guru merupakan salah satu faktor pendidikan. Tentu saja kita tetap berangkat dan asumsi bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang apabila kehilangan salah satu unsurnya ia akan pincang dalam mekanisme proses sistemik tersebut.

B. Kemandirian

1. Pengertian Kemandirian

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebiasaan anak, karakter dan sifat-sifatnya bisa dibentuk oleh orang tuanya sendiri. Berbagai kebiasaan anak, karakter, sifat dan sebagainya tidak mutlak merupakan turunan dan orang tua. Meski pun ada pada sebagian anak lain. Didikan orang tua kepada anak sejak kecil amat berpengaruh besar sekali. Seorang filsuf yang bernarna John Locke pemah mengemukakan teorinya yang disebut tabularasa. Yaitu sebuah teori yang mengatakan bahwa segala pengalaman manusia itu sendiri setelah dewasa. 36 Anak merupakan kain putih bersih, yang akan diisi pengalaman pertama kali oleh orang tuanya sendiri. Dan berbagai pengalaman yang masuk pada anak itu senantiasa teringat. Seolah-oleh pengalaman masa kecil itu benar- benar terendap di dalam ingatannya. Sebagai catatan yang sulit luntur dan kelak setelah anak dewasa akan terekspresikan berbagai pengalaman masa kecilnya itu. Menumbuhkan kemandirian pada individu sejak usia dini sangat penting karena dengan memilki kemanandirian sejak dini, anak akan terbiasa mengerjakan kebutuhan sendiri. Menurut Yusuf : secara naluriah, anak mempunyai dorongan untuk berkembang dari posisi dependent ketergantungan keposisi independent bersikat mandiri . Anak yang 35 Departemen Agama RI Al – Hikmah Al-Qur’an dan Terjamah Bandung : Diponegoro, 2010 h. 420 36 Anita,Yus. Model Pendidikan Anak Usia Dini jakarta : kencana, 2011 h.2 mandiri akan bertindak dengan penuh rasa percaya diri dan tidak selalu mengandalkan bantuan orang dewasa dalam bertindak. Kemandirian di artikan sebagai suatu sikap yang ditandai dengan adanya kepercayaan diri dan terlepas dari ketergantungan, selanjutnya Benson dan Grove menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kemandirian adalah kemampuan individu untuk memutuskan sendiri dan tidak terus menerus berada dibawah kontrol orang lain. 37 Kemandirian merupakan suatu sikap, dan sikap merupakan suatu yang dipelajari, sikap yang dalam bahasa Inggris disebut Attitude “Sebagai sikap dan kesedian bereaksi terhadap suatu hal”.kepribadian yang dipakai untuk menandakan penampilan seseorang yang sikap dan perbuatannya penuh dengan kemandirian. 38 Artinya bahwa kita tidak dilahirkan dengan dilengkapi sikap-sikap, tetapi sikap-sikap itu tumbuh bersama-sama dengan pengalaman yang kita peroleh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemandirian itu tidaklah terjadi dengan begitu saja, namun sikap ini tertanam pada seorang anak secara bertahap seirama dengan perkembangan dan lingkungannya. Dari beberapa definisi diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa anak yang kemandirian adalah anak yang mampu melakukan aktivitasnya sendiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain.

2. Ciri-ciri Kemandirian

Seorang anak dikatakan mandiri bila ia memperlihatkan ciri –ciri, yaitu : a Percaya diri yang didasari oleh kepemilikan akan konsep diri yang positif.b Bertanggung jawab pada hal-hal yang dikerjakan dan hal ini dapat ditumbuhkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk memegang tanggung jawab. c Mampu menemukan pilihan dan mengambil keputusan sendiri yang mana hal ini diperoleh dari adanya peluang untuk mengerjakan sesuatu dan d Mampu mengendalikan 37 Astati, Bahan Ajar Kemandirian , www.file.upi.edu. 26 mei 2016, dikutip pukul 14.00 hal. 1 38 Holstein, Herman, Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Plajaran Sekolah Bandung : Remadja Karya hal.xiv