Pengaruh Red Flags terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Pengaruh Whistleblowing terhadap Pendeteksian Kecurangan

45

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Red Flags terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan

Keuangan Menurut Moyes et al., 2006, disebutkan bahwa dalam laporan audit keuangan menurut SAS No.99 mengharuskan auditor eksternal mengunakan efektivitas red flags untuk mendeteksi adanya kecurangan yang merupakan temuan audit. Mereka menyatakan bahwa penggunaan red flags sangat efektif dalam mendeteksi kecurangan yang merupakan temuan audit sehingga disarankan audit internal perlu menggunakan red flags ketika mendeteksi adanya kecurangan.Disebutkan juga menurut Novian 2012, red flags pada kecurangan dapat membantu auditor untuk lebih memfokuskan kinerja mereka dalam melakukan penaksiran risiko kecurangan. Hal serupa juga disampaikan oleh Koornhof dan Plessis 2000 yang menyebutkan bahwa red flags dapat menjadi alat untuk pendeteksian awal tindak kecurangan.Penelitian-penelitian tersebut menjadi acuan bagi penulis bahwa red flags berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H 1 : Red flags berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. 46

2. Pengaruh Whistleblowing terhadap Pendeteksian Kecurangan

Laporan Keuangan Definisi whistleblowing menurut Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG dalam Sagara 2013, disebutkan bahwa whistleblowing ialah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan tidak etistidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi kepada pemimpin organisasi atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Disebutkan oleh Dimar 2014,whistleblowing dapat dikatakan sebagai salah satu cara yang cukup mudah untuk mendeteksi adanya kecurangan atau fraud.Whistleblowing juga merupakan salah satu cara untuk melakukan tindakan pencegahan dan pendeteksian fraud pada sektor publik di Indonesia. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra 2014, dalam penelitiannya disebutkan bahwa responden dalam penelitiannya setuju bahwa whistleblowing system merupakan cara untuk melakukan tindak pencegahan dan pendeteksian fraud. Menurut Wibowo dan Winny 2009, mekanisme whistleblowing cukup dinilai efektif untuk deteksi awal fraud.Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H 2 : Whistleblowing berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan 47

3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian