Pendeteksian Kecurangan Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

38 Akuntan harus memenuhi standar teknis dan etika profesi, berusaha keras untuk meningkatkan kompetensi dan mutu jasa dan melakukan tanggung jawab profesional dengan kemampuan terbaik. f. Lingkup dan Sifat Jasa Dalam menjalankan praktik sebagai akuntan publik, akuntan harus mematuhi prinsip-prinsip perilaku profesional dalam menentukan lingkup dan jasa audit yang akan diberikan. Sikap profesionalisme juga tentunya dibutuhkan oleh seorang auditor internal. Auditor internal yang profesional harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi serta melaporkan masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan eksekutif atau lembaga Sawyer, 2006:35 dalam Ayu et al., 2015. Untuk dapat menilai apakah sebuah laporan keuangan telah bebas dari salah saji atau kekeliruan maupun kecurangan, tentunya auditor internal harus menggunakan profesionalismenya sebagai auditor internal. Apabila tidak adanya perilaku profesional dalam diri auditor internal, maka tentunya akan menjadi sulit untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan.

6. Pendeteksian Kecurangan

Tindak kecurangan yang kini kian marak terjadi di ranah ekonomi tentunya mengharuskan entitas untuk lebih cermat mengamati tiap tindakan yang dapat memungkinkan terjadinya kecurangan.Pencegahan 39 saja belum tentu cukup untuk mengatasi hal ini, perlu adanya tindakan preventif untuk melengkapi pencegahan kecurangan, yakni pendeteksian kecurangan yang lebih dulu dapat dilakukan. Deteksi kecuranganfraudialah suatu tindak mengetahui bahwa fraud terjadi, siapa pelaku, siapa korbannya, dan apa penyebabnya. Kunci pada pendeteksian fraud ialah dapat melihat adanya kesalahan dan ketidakberesan Karyono, 2013:91. Menurut Koroy 2008:2, pendeteksian kecurangan bukan merupakan tugas yang mudah untuk dilakukan oleh auditor. Setidaknya ada empat faktor yang teridentifikasi penyebab sulitnya pendeteksian kecurangan, yakni seperti karakteristik terjadinya kecurangan, standar pengauditan mengenai pendeteksian kecurangan, lingkungan pekerjaan audit yang mengurangi kualitas audit, metode dan prosedur audit yang tidak efektif dalam penceteksian kecurangan. Menurut Mui 2010 dalam Nasution dan Fitriany 2012:7 menyatakan bahwa tugas pendeteksian kecurangan merupakan tugas yang tidak terstruktur yang menghendaki auditor untuk menghasilkan metode- metode alternatif dan mencari informasi-informasi tambahan dari berbagai sumber.Tindakan pendeteksian kecurangan tidak dapat di generalisir terhadap semua kecurangan.Masing-masing jenis kecurangan memiliki karakteristik sendiri, sehingga untuk dapat mendeteksi kecurangan perlu kiranya pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis kecurangan yang mungkin timbul dalam perusahaan Amrizal, 2004. Menurut Examination Manual 2006 dalam Karyono 2013:17 dari Association of 40 Certified Fraud Examiner, kecurangan terdiri atas empat kelompok besar, yakni: a. Kecurangan Laporan Keuangan Fraudulent Statement Kecurangan laporan keuangan fraudulent financial statement dilakukan dengan menyajikan laporan keuangan lebih baik dari sebenarnya over statement dan lebih buruk dari sebenarnya under statement. Laporan keuangan overstated dilakukan dengan melaporkan asset dan pendapatan lebih besar dari yang sebenarnya. Sedangkan laporan keuangan yang dilakukan untuk menekan laba revenue understatement dalam rangka menghindari atau memperkecil pengenaan pajak penghasilan badan. b. Kecurangan Penyalahgunaan Aset Kecurangan penyalahgunaan aset terdiri atas kecurangan kas dan penyalahgunaan penyediaan dan aset lainnya. 1 Kecurangan penerimaan kas Kecurangan penerimaan yang belum dicatat skimming: a Pendapatan negara tidak dilaporkandicatat unrecorded atau dilaporkan lebih kecil understated. b Piutang dihapus padahal piutang tersebut sebenarnya tidak dihapus dan kemudian ditagih kembali dan tidak dilaporkan write off schemes. 41 c Pengambilan uang hasil penagihan untuk sementara waktu dengan menunda pencatatan penerimaannya lapping schemes. d Pengambilan penerimaan cek dari pelanggan. Pencurian yang sudah dicatat di pembukuan cash larceny: a Pencurian kas tunai b Pencurian kas di bank c Mencuri kas dengan sengaja membuat kesalahan perhitungan atau kesalahan pembukuan. 2 Kecurangan pengeluaran kas fraudulent disbursement a Kecurangan penagihan billing schemes dengan memasukkan dokumen tagihan atau invoice pengadaan barang, sehingga tagihan lebih tinggi mark up b Kecurangan pergantian biaya expence reimbursement schemes, yaitu kecurangan pengeluaran kas dengan memanipulasi penggantian biaya 3 Penyalahgunaan persediaan dan aset lain inventory and other assets missapropriation a Penjualan fiktif b Kecurangan penerimaan dan pembelian c Kecurangan penerimaan barang d Membuat jurnal palsu e Menghapus persediaan 42 c. Korupsi Yaitu perbuatan yang merugikan kepentingan umumpublik atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi atau golongan kelompok tertentu. Bentuk-bentuk korupsi berupa: 1 Pertentangan kepentingan conflict of interest 2 Suap bribery 3 Pemberian tidak sah illegal grativities 4 Pemerasan ekonomi economic ecortion d. Kecurangan yang Berkaitan dengan Komputer 1 Perusakan computer 2 Pencurian informasi dan harta kekayaan 3 Kecurangan keuangan atau pencurian kas 4 Penggunaan atau penjualan jasa komputer secara tidak sah Dari uraian di atas, dapat dilihat begitu banyak jenis kecurangan yang dapat terjadi, sehingga auditor harus mampu mendeteksi hal tersebut serta dilakukan secara berkala agar mampu meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan terdapat dalam segitiga kecurangan fraud triangle. Dimana insentiftekanan dapat terjadi pada manajemen perusahaan maupun pegawai, menyebabkan kesempatan untuk melakukan kecurangan menjadi sangat tinggi yang berakhir pada tindakan merasionalisasikan apa yang dilakukannya. Maka dari itu, pendeteksian kecurangan sangat penting untuk dilakukan secara berkala. 43

7. Laporan Keuangan