Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Asumsi Klasik

78 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Pendeteksian Kecurangan Nomor Butir Pearson Sig Keterangan Pertanyaan Correlation 2-Tailed 1 DF1 .542 .000 Valid 2 DF2 .610 .000 Valid 3 DF3 .745 .000 Valid 4 DF4 .726 .000 Valid 5 DF5 .477 .000 Valid 6 DF6 .543 .000 Valid 7 DF7 .558 .000 Valid 8 DF8 .327 .014 Valid 9 DF9 .717 .000 Valid Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel pendeteksian kecurangan laporan keuangan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

3. Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi jawaban responden. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal apabila nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7. Tabel 4.10 berikut ini menunjukkan hasil uji realibitas untuk empat variabel penelitian ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha Keterangan Red Flags .700 Reliabel Whistleblowing .724 Reliabel Profesionalisme Auditor Internal .822 Reliabel Pendeteksian Kecurangan .754 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Tabel 4.10 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel red flags sebesar 0,7, whistleblowing sebesar 0,724, profesionalisme auditor 79 internal sebesar 0,822, dan pendeteksian kecurangan sebesar 0,754. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner ini adalah reliable karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Berikut disajikan gambar hasil uji normalitas Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2015 80 Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Pengujian normalitas dengan menggunakan grafik terkadang dapat menyesatkan jika tidak hati-hati karena secara visual dapat terlihat normal namun secara statistik bisa sebaliknya.Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis statistik menggunakan metode uji kolmogorov smirnov digambarkan dalam tabel 4.12 berikut ini. 81 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Nilai Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 56 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.23714888 Most Extreme Differences Absolute .082 Positive .045 Negative -.082 Test Statistic .082 Asymp. Sig. 2-tailed .200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015. Hasil uji normaitas dengan menggunakan uji statistik kolmogorov- smornov K-S diatas menunjukkan nilai kolmogorov-smirnov K-S sebesar 0,082 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi diatas 0,05 α0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, yang artinya data yang diuji dalam penelitian ini bersifat normal karena tidak berbeda dengan normal baku yang artinya H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena tingkat signifikansi yang melebihi 0,05 α0,05. 82

b. Hasil Uji Mutikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multikolonieritas, maka dapat dilakukan dengan melihat adanya nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antara variabel independen. Berikut merupakan tabel hasil uji multikolonieritas Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.139 3.321 2.752 .008 TRF .016 .129 .014 .124 .902 .541 1.847 TW .076 .127 .078 .597 .553 .433 2.310 TP .548 .076 .734 7.222 .000 .716 1.396 a. Dependent Variable: TDF Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 83

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaann varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan gambar 4.3 di atas, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan untuk memprediksi pendeteksian kecurangan laporan keuangan 84 berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal. Selain menggunakan analisis grafik untuk menguji heterokedastisitas, peneliti juga menggunakan analisis statistik yaitu dengan uji Glejser yang disajikan pada tabel 4.13 berikut ini Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5.576 1.916 2.911 .005 TRF -.103 .075 -.246 -1.378 .174 TW -.027 .074 -.074 -.369 .714 TP -.010 .044 -.035 -.228 .821 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber: Data Primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.13, terlihat bahwa variabel red flags mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,174, variabel whistleblowing mempunyai nilai signifikansi 0,714, dan variabel profesionalisme auditor internal memiliki tingkat signifikansi 0,821. Nilai-nilai tersebut memiliki tingkat signifikansi di atas 5 atau 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi, dan sejalan dengan uji heterokedastisitas menggunakan grafik scatter-plot, sehingga model regresi layak untuk digunakan untuk memprediksi pendeteksian kecurangan laporan keuangan berdasarkan variabel yang 85 mempengaruhinya, yaitu red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal.

5. Hasil Uji Hipotesis