Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan

85 mempengaruhinya, yaitu red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal.

5. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis berganda multiple regression analysis, yaitu:

a. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen. Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .784 a .615 .593 2.30078 a. Predictors: Constant, TP, TRF, TW b. Dependent Variable: TDF Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Tabel 4.14 menunjukkan nilai Adjusted RSquare sebesar 0,593. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal hanya bisa menjelaskan sebesar 59,3 variasi variabel Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan. Sedangkan sisanya yaitu 40,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian lain dapat dilakukan untuk mencari faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi pendeteksian kecurangan 86 tersebut seperti skeptisme profesionalisme auditor, peran komite audit, independensi auditor, dan pengendalian internal perusahaan.

b. Hasil Uji Statistik t

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Hasil Uji Statistik Parameter Individual Uji t dalam tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.139 3.321 2.752 .008 TRF .016 .129 .014 .124 .902 .541 1.847 TW .076 .127 .078 .597 .553 .433 2.310 TP .548 .076 .734 7.222 .000 .716 1.396 a. Dependent Variable: TDF Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.15, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y= 9.139 + 0,016X 1 + 0,076X 2 + 0,548X 3 Persamaan regresi linear berganda di atas memiliki nilai positif pada konstanta yaitu 9,139, yang menyatakan bahwa apabila red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal bernilai nol, maka pendeteksian kecurangan laporan keuangan akan bernilai positif. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan satu unit skor penerapan variabel red flags atau sebesar 0,016, maka 87 akandiikuti dengan meningkatnya pendeteksian kecurangan laporan keuangan sebesar 9,139 dengan asumsi bahwa variabel whistleblowing dan profesionalisme auditor internal dalam kondisi tetap. Selanjutnya, setiap terjadi kenaikan satu unit skor penerapan variabel whistleblowing atau sebesar 0,076, maka akan diikuti dengan meningkatnya pendeteksian kecurangan laporan keuangan sebesar 9,139 dengan asumsi bahwa variabel red flags dan profesionalisme auditor internal dalam kondisi tetap. Dan terakhir, setiap terjadi kenaikan satu unit skor penerapan variabel profesionalisme auditor internal atau sebesar 0,548, maka akan diikuti dengan meningkatnya pendeteksian kecurangan laporan keuangan sebesar 9,139 dengan asumsi bahwa variabel red flags dan whistleblowingdalam kondisi tetap. Berdasarkan hasil persamaan regresi diatas, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal memiliki pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Artinya, semakin besar nilai dari variabel-variabel independen tersebut, maka akan semakin meningkatkan pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan uji statistik t yang digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas t-statistik lebih besar dari 88 0,05maka tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan. Sedangkan jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2009:85. Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2 dan 3. Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh Red Flags terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15 untuk variabel red flags mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,902. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel red flags tidak berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ini lebih besar dari 0,05, maka dengan demikian H 1 ditolak. Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh Whistleblowing terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.15 untuk variabel whistleblowing memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,553. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel whistleblowing tidak berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ini lebih besar dari 0,05, maka dengan demikian H 2 ditolak. 89 Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh Profesionalisme Auditor Internalterhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15 untuk variabel profesionalisme auditor internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ini lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian H 3 diterima.

c. Hasil Uji Statistik F

Hasil uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam model regresi secara bersma-sama berpengaruh terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi α=0,05. Berikut ini disajikan hasil uji statistik F terhadap variabel Y, X 1 , X 2 , dan X 3 . Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 439.288 3 146.429 27.662 .000 b Residual 275.266 52 5.294 Total 714.554 55 a. Dependent Variable: TDF b. Predictors: Constant, TP, TRF, TW Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015 90 Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Tabel 4.16 memperlihatkan nilai signifikansi hasil uji F sebesar 0,000 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti dalam penelitian ini menerima H 4 , sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor Internal berpengaruh secara simultan terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan. Karena itu, dapat dikatakan pula bahwa pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan dapat diukur melalui red flags yang terlihat sebagai tanda awal kecurangan, whistleblowing yang dilaporkan kemudian ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan profesionalisme auditor internal guna mendukung red flags dan whistleblowing agar mampu mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Red Flags terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel red flags mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,902.Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel red flags tidak memiliki pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti menolak H 1 karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel red flags 91 lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disebabkan karena red flags yang muncul belum cukup dapat mewakilkan kebenaran tentang adanya kecurangan dalam perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Moyes 2006 yang menyimpulkan bahwa dari 42 red flags, 13 red flags tidak efektif untuk mendeteksi fraud laporan keuangan 5 dari incentive or pressure red flags, 4 dari opportunity red flags, dan 4 dari attitude or rationalization red flags. 2. Pengaruh Whistleblowing terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel whistleblowing mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,553.Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa variabel whistleblowing tidak memiliki pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti menolak H 2 karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel whistleblowing lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya keengganan seseorang untuk melakukan whistleblowing, adanya keraguan terhadap perlindungan whistleblower pada sebuah perusahaan, dan belum efektifnya whistleblowing system pada sebuah perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dimar 2014 yang menyebutkan bahwa whistleblowing merupakan salah satu cara untuk melakukan tindakan pencegahan dan pendeteksian fraud. Namun, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan 92 Winny 2009 yang menyebutkan bahwa fraud early warning system FEWS yang dalam penelitian ini mengarah pada whistleblowing, menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas bisnis yang mengarah terhadap tindakan fraud. 3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.15, variabel profesionalisme auditor internal mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000.Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa profesionalisme auditor internal memiliki pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti H 3 diterima, yang artinya bahwa semakin tinggi tingkat profesionalisme seorang auditor internal, maka akan semakin dapat mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiyastuti 2009 yang menyatakan bahwa semakin meningkatnya profesionalisme seorang auditor dalam menjalankan tugasnya, maka kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan juga meningkat. Begitupun dalam penelitian yang dilakukan oleh Ayu et.al 2015 yang menyebutkan bahwa semakin tinggi sikap profesionalisme seorang auditor internal dalam menjalankan tanggung jawabnya, maka akan meningkatkan pendeteksian kecurangan. 93 4. Pengaruh red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hasil uji hipotesis 4 menunjukkan bahwa Red Flags, Whistleblowing dan Profesionalisme Auditor Internal berpengaruh secara simultan terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menerima H 4 , sehingga dapat dikatakan bahwa pendeteksian kecurangan laporan keuangan dapat diukur melalui red flags yang muncul sebagai tanda awal adanya kecurangan, whistleblowing yang dilaporkan kemudian ditindaklanjuti oleh perusahaan, dan profesionalisme auditor internal guna mendukung red flags dan whistleblowing agar mampu mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan. 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi pengaruh red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Responden yang digunakan dalam penelitian ini ialah 56 orang auditor internal yang sedang melakukan pelatihan di Yayasan Pendidikan Internal Audit YPIA. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat pengaruh antara red flags terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moyes 2006. 2. Tidak terdapat pengaruh antara whistleblowing terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wibowo dan Winny 2009. 3. Terdapat pengaruh antara profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widiyastuti 2009 dan Ayu et.al 2015. 4. Terdapat pengaruh antara red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Hasil ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh 95 Moyes 2006, Wibowo dan Winny 2009, Widiyastuti 2009, dan Ayu et.al 2015

B. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal, diantaranya: 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel- variabel yang lebih berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan. Dimana pendeteksian kecurangan sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti skeptisme profesionalisme auditor, peran komite audit, independensi auditor, dan pengendalian internal perusahaan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah survei untuk mendapatkan responden lebih banyak, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat menggambarkan banyak latar belakang perusahaan yang berbeda-beda. 3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar dapat memperoleh data yang lebih nyata dan mampu memberikan pertanyaan- pertanyaan yang lebih menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. 96 DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno, “Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”,Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Amrizal, “Pencegahan Dan Pendeteksian Kecurangan Oleh Internal Auditor”,2004. Antara News, “Komisaris Bongkar Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan PT Kereta Api”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015, dari http:www.antaranews.comberita38743komisaris-bongkar-dugaan- manipulasi-laporan-keuangan-pt-kereta-api . Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, “Auditing and Assurance Services and The Integrated Approach”, 13 th edition, Pearson Edication Inc, Upper Saddle River, New Jersey, 2010. Ayu, Rizky, Pupung Purnamasari, dan Hendra Gunawan, “Pengaruh Profesionalisme Dan Independensi Auditor Internal Terhadap Pendeteksian Fraud Assets Missapropriation”, Prosiding Penelitian SPeSIA Universitas Islam Bandung, 2015. Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam,“Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015, dari http:www.bapepam.go.idoldoldnewsDes2002PR_27_12_2002.PD F Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam,“Siaran Pers Hasil Pemeriksaan Kasus Laporan Keuangan Dan Perdagangan Saham PT. Bank Lippo tbk 17 Maret 2003”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015, dari http:www.bapepam.go.idoldoldnewsMaret2003PR_LIPPO.pdf Boynton, William C. And Raymond N. Johnson, “Modern Auditing: Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8 th Edition, John WileySons Inc., United States of Amerika, 2009. Dimar, Muhammad,“Persepsi Aparatur Pemerintah Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang Terhadap Fraud Dan Peran Whistleblowing Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pendeteksian Fraud”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Universitas Brawijaya Malang, 2014. Faizal, Ahmad, “Jaringan pembobol Kredt Bank Danamon Rp 12 Miliar Dibekuk”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015, 97 dari http:regional.kompas.comread201404221854125Jaringan.Pembob ol.K Financial Bisnis, “Toshiba Diguncang Skandal Akuntansi Senilai US 1,2 Miliar”, artikel diakses pada tanggal 25 September 2016, dari http:finansial.bisnis.comread201507219455185toshiba-diguncang- skandal-akuntansi-senilai-us12-miliar. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”, Salemba Empat, Jakarta, 2011. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21”, Salemba Empat, Jakarta, 2013. Hamid, Abdul, “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Hegazy, Mohamed Abd El Aziz, Rasha Kassem, ”Fraudulent Financial Reporting: Do Red Flags Really Help”, Journal of Economics and Engineering, ISSN: 2078-0346, December 2010. Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2009. Jalil, Fitri Yani, “Pengaruh Komitmen Profesional Auditor TerhadapIntensi Melakukan Whistleblowing: Locus of Control Sebagai Variabel Pemoderasi”, Simposium Nasional Akuntansi XVI, Manado, 2013. Kalbers, Lawrence P, Fogarty, Timothy J, “Professionalism And It’s Consequences: A Study of Internal Auditors”, Proquest, 1995. Karyono, “Forensic Fraud”,Andi, Yogyakarta, 2013. Koornhof and D du Plessis, “Red Flaggging As Indicator Of Financial Statement Fraud: The Perspective of Investor and Lenders”, Meditari Accountancy Research, Vol.8: 69-93, 2000. Koroy, Tri Ramaraya,“Pendekatan Kecurangan Fraud Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal”.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, Mei 2008. 98 Kurniawan, Albert, “SPSS, Serba-Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat Dan Mudah”, Jasakom, 2011 Moyes, Glen D. and Ping Lin, “Internal Auditors and Perceptions of The Effectiveness of Red Flags to Detect Fraudulent Financial Reporting”, 2006. Mutmainah, Siti, “Minat Perilaku Pengungkapan Tindak Pelanggaran Whistleblowing”, Jurnal Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang, 2010. Nasution, Hafifah dan Fitriany, “Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit Dan Tipe Kepribadian Terhadap Skeptisme Profesional Dan Kemampuan Audtitor Dalam Mendeteksi Kecuranganí”,Simposium Nasional Akuntansi XV, Banjarmasin, 2012. Natalia, Devina, “Peran Sikap Profesionalisme Auditor Internal Dalam Mengungkap Temuan Audit”, Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 2, 2012. Near, J. P., dan M. P., Miceli, “Organizational Dissidence: The Case of Whistleblowing”, Journal of Bussiness Ethics, 1985. Novian, Fanny,“Pentingnya Red Flag Bagi Auditor Independen Untuk Mendeteksi Kecurangan dalam Laporan Keuangan”,Jurnal Akuntansi, Vol 1 No.3, Mei 2012. Nugroho, Oktaviari Vredy, “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Whistleblowing System Terhadap Pencegahan Fraud Dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel Intervening Pada PT Pagilaran”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta, 2015. Okezone Finance, “Direksi Timah Dituding Manipulasi Laporan Keuangan”, artikel dikases pada tanggal 25 September 2016 dari http:economy.okezone.comread201601272781298264direksi- timah-dituding-manipulasi-laporan-keuangan . Priantara, Diaz, “Fraud Auditing and Investigation”, Mitra Wacana Media, 2013. Qodir, Abdul, “Nazaruddin Beberkan Rincian Aliran Dana Korupsi Hambalang ke KPK”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015 dari http:www.tribunnews.comnasional20131115nazaruddin-beberkan- rincian-aliran-dana-korupsi-hambalang-ke-kpk Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Koputindo, Jakarta, 2004. 99 Saputra, Rio Rizqy Dwi, “Persepsi Pegawai PT. ASABRI Persero Jakarta Terhadap Fraud Dan Whistleblowing Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pendeteksian Fraud Sejak Dini”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Universitas Brawijaya Malang, 2014. Sawyer, “Internal Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Sofia, Irma Paramita, “Persepsi Auditor Internal Dan Eksternal Mengenai Efektivitas Metode Pendeteksian Dan Pencegahan Tindakan Kecurangan Keuangan”, 3 rd Economics And Bussiness Research Festival, ISBN: 978- 979-3775-55-5, 2014 Suartana, I Wayan, “Pengalaman Audit, Red Flags Dan Urutan Bukti”, Jurnal Maksi, Vol 09 No 02 Halaman 190-202, Agustus 2009. Suharli, Michell, “Audit Finansial, Audit Manajemen Dan Sistem Pengendalian Internal”, Jurnal, Jakarta, 2008. Sumardi dan Pancawati Hardiningsih, Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja: Studi Kasus Auditor BPKP”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi,Vol. 9, No.1, Hal. 1-25, 2002 Valli, “10 Majors Accounting Scandals”, artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2015, dari http:bizcovering.comhistory10-major-accounting-scandals Widjaja, Amin,“Pemeriksaan Kecurangan Fraud Auditing”,Rineka Cipta, 1992. Widjaja, Amin, “Dasar-Dasar Fraud Auditing”,Harvarindo, 2013. Wahono, Tri, “Hadi Poernomo sebut Bank Mutiara Bermasalah”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015, dari http:bisniskeuangan.kompas.comread201404212105019Hadi.Poer no Wibawa, Anisa, “Bank Panin Bantah Fraud”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015 dari http:keuangan.kontan.co.idnewsbank-panin-bantah- fraud-senilai-rp-30-miliar Wibowo dan Winny Wijaya, “Pengaruh Penerapan Fraud Early Warning System FEWS Terhadap Aktivitas Bisnis Perusahaan”, Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan Publik, Vol. 4. No.2, Hal 77-111, 2009. 100 Widiyastuti, Marcellina dan Sugeng, “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan”, Value Added, Vol.5, No.2, Maret 2009-Agustus 2009. Wikanto, Adi, “Deposito Hilang, Taspen Siap Menuntut Bank Mandiri”, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2015 dari http:keuangan.kontan.co.idnewsdeposito-hilang-taspen-siap-menuntut- bank-mandiri-1 101 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN 102 103 104 KUESIONER PENELITIAN JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H2015 M 105 Hal: PermohonanPengisianKuesioner Jakarta, 3 Desember2015 KepadaYth, BapakIbuSdri Responden Di Tempat Denganhormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya: Nama : MustikaDewi NIM : 1111082000128 FakultasJurusan : Ekonomi dan BisnisAkuntansi Bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi sebagai indikator kelulusan studi saya.Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan BapakIbuSdri untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat BapakIbuSdri bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian. Informasi yang diperoleh atas partisipasi BapakIbuSdri merupakan faktor kunci untuk mengukur variabel-variabel yang berkaitan dalam penelitian skripsi saya. 106 Apabila diantara BapakIbuSdri ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, BapakIbuSdri dapat menghubungi saya melalui telepon atau email yang tertera dibawah.Atas kesediaan BapakIbuSdri meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya, Peneliti MustikaDewi Apabilaadakritikdan saran dapatmenghubungiMustikaDewi 089667439141 Email: mustikadewiwgmail.com 107 Berilahtandatick mark  padapernyataan di bawahinisesuaidenganpenilaiananda, dimana: 1= Sangat Tidak Setuju STS 2= Tidak Setuju TS 3= Cukup Setuju CS 4= Setuju S 5= Sangat Setuju SS No. Pernyataan STS TS CS S SS 1. Saya akan bersikap kritis ketika mengetahui perusahaan memberikan tekanan yang berlebih kepada manajemen untuk mencapai target keuangan 2. Saya membutuhkan banyak informasi dari perusahaan tanpa adanya pembatasan data yang berhubungan dengan audit 3. Manajemen yang berselisih dengan auditor mengenai akuntansi, auditing, atau masalah pelaporan keuangan perlu ditelusuri penyebabnya 4. Saya perlu waspada saat mengetahui adanya transaksi yang signifikan, kompleks dan tidak biasa 5. Saya perlu mengidentifikasi akun di bank yang besarnya signifikan untuk alasan bisnis yang tidak jelas

6. Sistem informasi dan akuntansi