16 menggunakan 3 variabel X yang digabungkan menjadi satu dalam
penelitian ini seperti yang sudah disebutkan sebelumnya di atas. 2. Obyek dalam penelitian ini ialah auditor internal yang sedang pelatihan di
Yayasan Pendidikan Internal Audit, sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Novian 2012 ialah menggunakan obyek auditor
independen. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ayu et.al 2015, obyek yang digunakan ialah auditor internal yang bekerja di beberapa Badan
Usaha Milik Negara BUMN di kota Bandung. Dan obyek penelitian yang dilakukan oleh Dimar 2014 ialah aparatur pemerintahan dan
anggota dewan perwakilan rakyat daerah kota Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah red flags berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan?
2. Apakah whistleblowing berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan?
3. Apakah profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan?
4. Apakah red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan?
17
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Pengaruh red flags terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan.
2. Pengaruh whistleblowing terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan.
3. Pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan.
4. Pengaruh red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian ialah diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pemerintah, yaitu untuk mengetahui informasi mengenai red flags, whistleblowing dan profesionalisme internal auditor dalam mendeteksi
tindak kecurangan dalam laporan keuangan di lingkungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna meminimalisir kecurangan yang
mungkin dapat terjadi. 2. Auditor internal, yaitu untuk mengetahui informasi mengenai red flags,
whistleblowing dan profesionalisme internal auditor dalam mendeteksi
18 tindak kecurangan dalam laporan keuangan di lingkungan tempatnya
bekerja guna meminimalisir kecurangan yang mungkin dapat terjadi. 3. Pengguna jasa audit, yaitu agar dapat memahami mengenai informasi atas
red flags, whistleblowing dan profesionalisme internal auditor dalam mendeteksi tindak kecurangan dalam laporan keuangan.
4. Whistleblower, yaitu agar dapat tetap melaporkan kebenaran karena tindakan whistleblowing merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi dan meminimalisir tindak kecurangan dalam laporan keuangan.
5. Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat untuk bahan referensi serta pemahaman dan bahan pembanding mengenai red flags,
whistleblowing dan profesionalisme internal auditor dalam mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.
6. Masyarakat, yaitu sebagai sarana informasi mengenai tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi tindak kecurangan dalam laporan
keuangan dan menambah informasi mengenai akuntansi. 7. Penulis, yaitu sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mendalam
mengenai auditing terutama tindakan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan sehingga di masa datang
akan bermanfaat bagi penulis.
19
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkaitan