Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik

56 YPIA.Sedangkan untuk jenis dari sumber data yang dikumpulkan, yakni melalui penelitian lapangan Field Research, dimana data utama diperoleh melalui penelitian lapangan, dengan mendatangi langsung dari pihak pertama data primer.Pada penelitian ini, subjek penelitian ialah auditor internal yang sedang sedang pelatihan di Yayasan Pelatihan Internal Audit YPIA.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Yakni memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila pearson correlation 57 yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh ialah data yang valid Ghozali, 2013 b. Uji Reliabilitas Yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2013:47. Pengukuran reabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian akan dilihat hasilnya apakah jawabannya tetap konsisten atau tidak. 2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha α.Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.70 Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji multikolineritas, dan uji heteroskedastisitas. 58 a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Analisis grafik dalam penelitian ini menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, yang apabila distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ghozali, 2013:161. Selain menggunakan analisis grafik, penelitian ini juga menggunakan analisis statistikKolmogrov-Smirnov K-S. Uji statistik ini adalah pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi normalitas melalui pengamatan residual. Pengujian in memiliki kelebihan, yaitu sederhana dan tidak menimbulkan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat lain yang seringkali terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep kolmogorov-smirnov ini dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan dalam bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Uji kolmogorov-smirnov ini merupakan uji beda antara yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Jika signifikansi data dibawah 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi 59 perbedaan yang signifikan. Caranya, dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu: H : Data residual terdistribusi secara normal H a : Data residual tidak terdistribusi secara normal Penerapan uji kolmogorov-smirnov ialah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, yang artinya bahwa data tersebut tidak normal dan H ditolak. Sedangkan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji normal karena tidak berbeda dengan normal baku dan H diterima Ghozali, 2011. b. Uji multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor VIF Ghozali, 2013:105. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai Variance Inflantion factor VIF ≥ 0.10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang 60 homokedastisitas, atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Uji heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SPRESID.Jika menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Tetapi jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Selain menggunakan analisis grafik, peneliti juga menggunakan analisis statistik yaitu dengan uji glejser.Uji ini mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 atau 0,05, maka model regresi tersebut tidak mengandung heterokedastisitas Ghozali, 2013.

4. Uji Hipotesis