47
3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian
Kecurangan Laporan Keuangan
Sikap profesionalisme auditor terkait dengan kepatuhan terhadap etika profesi auditor telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI,
tentunya peraturan ini harus diikuti oleh auditor, baik auditor eksternal maupun internal. Auditor internal yang profesional harus memiliki
independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya, memberikan opini yang objektif, tidak bias, dan tidak dibatasi serta melaporkan
masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan eksekutif atau lembaga Sawyer, 2009:35. Menurut Ayu et al., 2015:8 disebutkan
bahwa profesionalisme auditor internal terbukti memberikan pengaruh terhadap pendeteksian fraud assets missapropriation. Semakin tinggi
sikap profesionalisme seorang auditor internal dalam menjalankan tanggung jawabnya, maka akan meningkatkan pendeteksian fraud assets
missapropriation. Menurut Widiyastuti 2009, profesionalisme berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi
kecurangan. Dan menurut Natalia 2012, auditor internal yang profesional dapat mengungkap adanya indikasi temuan audit yang mungkin dapat
merugikan perusahaan. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, penulis mengasumsikan bahwa profesionalisme auditor internal juga mampu
meningkatkan pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
48
H
3
: Profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan
4. Pengaruh Red Flags, Whistleblowing, dan Profesionalisme Auditor
Internal terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan
Selain meneliti pengaruh antar variabel secara parsial, penelitian ini juga akan meneliti pengaruh antar variabel secara simultan atau secara
bersamaan. Menurut penelitian tentang red flags yang dilakukan oleh Moyes 2006, penggunaan red flags sangat efektif dalam mendeteksi
kecurangan yang merupakan temuan audit sehingga disarankan audit internal perlu menggunakan red flags ketika mendeteksi adanya
kecurangan. Penelitian tentang whistleblowing yang dilakukan oleh Dimar 2014 menyebutkan bahwa whistleblowing merupakan salah satu cara
untuk melakukan tindakan pencegahan dan pendeteksian fraud.Serta penelitian tentang profesionalisme auditor internal yang dilakukan oleh
Ayu et al., 2014 disebutkan bahwa profesionalisme auditor internal terbukti memberikan pengaruh terhadap pendeteksian fraud.Maka,
berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, penulis mengasumsikan bahwa red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal juga
mampu meningkatkan pendeteksian kecurangan dalam laporan keuangan dengan hipotesis sebagai berikut:
H
4
: Red flags, whistleblowing, dan profesionalisme auditor internal
berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan laporan keuangan.
49
C. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai bahasan yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Terdahulu JudulTahun
Variabel dan Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan 1.
C Koornhof dan D du Plessis
Red Flaggging as Indicator of
Financial Statement Fraud:
The Perspective of Investor and
Lenders 2000
Variabelred flags sebagai
indikator pendeteksian
kecurangan laporan
keuangan Tidak terdapat
varibel whistleblowing,
dan profesionalisme
auditor internal serta objek
penelitian yang berbeda
Disebutkan dalam penelitian ini bahwa
pemberi pinjaman dan investor di
Afrika Selatan menyadari bahwa
red flags dapat menjadi alat untuk
pendeteksian awal tindak kecurangan.
2. Glen D. Moyes,