Pengertian Propaganda Teori Propaganda
Harold D. Lasswell dalam tulisannya Propaganda mengatakan propaganda adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasi
representasinya Propaganda in broadest sense is the technique of influencing human action by the manipulation of representations”. Definsi lainnya dari Laswell yang
menyebutkan propaganda adalah semata-mata kontrol opini yang dilakukan melalui simbol-simbol yang mempunyai arti, atau menyampaikan pendapat yang kongkrit dan
akurat teliti, melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar-gambar dan bentuk- bentuk lain yang bisa digunakan dalam komunikasi sosial It refeers propaganda
solely to the control of public opinion by significant symbols, or to speak more concretely and less accurately, by the stories, rumours, report, pictures and other
form of social communication”.
7
Dalam negara demokrasi, propaganda menurut Leonard W. Dobb dipahami sebagai suatu usaha individu atau individu-individu yang berkepentingan untuk
menggunakan sugesti. Sedang Harbert Blumer mengemukakan bahwa propaganda dapat dianggap sebagai suatu kampanye politik yang dengan sengaja mengajak dan
membimbing untuk mempengaruhimembujuk orang guna menerima suatu pandangan, sentiment, atau nilai.
8
Dalam propaganda media memiliki peran yang penting dalam proses penyebaran pesan. Salah satu media yang biasanya digunakan dalam kegiatan
propaganda adalah media massa karena keunggulan media massa adalah
7
Nurudin, Komunikasi Propaganda, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 10
8
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi dan Komunikasi Politik di Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 74
jangkauannya yang sangat luas. Sehingga peran media massa untuk propaganda sangat efektif.
9
Propaganda politik yang dilakukan melalui media massa sebenarnya upaya untuk mengemas isu, tujuan, pengaruh, dan kekuasaan politik untuk memanipulasi
psikologi khalayak.
10
Salah satu media yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan yang bertujuan mempengaruhi pikiran manusia adalah film.
Dalam Film 3 ini, propaganda yang dilakukan yaitu dengan menyerbarluaskan isu-isu yang bohong kepada masyarakat untuk merubah kepercayaan masyarakat
terhadap Islam. Berbagai pesan yang disampaikan oleh pemimpin politik untuk mempengaruhi pemikiran rakyat hal itu bertujuan agar masyarakat membenci agama
Islam sehingga tujuan yang diinginkan oleh pemimpin politik tercapai. Pesan-pesan yang disebarluaskan mengandung bujukan atau rayuan sehingga
rakyat mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang propagandis. Proapaganda yang disebarluaskan dalam Film 3 ini dengan mengungkapkan pesan yang belum tahu
kebenarannya sehingga pesan yang disampaikan oleh kalangan pemimpin politik masih mengandung kenyataan yang semu atau kebohongan.
Dalam Film 3 ini, pemimpin negara yang memiliki kekuasaan tertinggi di negara yang melakukan propaganda kepada masyarakat. Bahakan, dia yang
menyebarkan isu-isu yang bohong semata-mata hanya untuk memperoleh kekuasaan yang lebih tinggi lagi dan agara masyarakat percaya kepada pemerintah dan peraturan
yang ada bukan kepada agama Islam.
9
Nurudin, Komunikasi Propaganda. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2002, h. 35
10
Gungun, Heryanto, Propaganda Politik Melalui Media Massa: Analisa Dari Perspektif Teori Agenda Setting, Jurnal Dakwah UIN Jakarta, Volume IX No. 1, Edisi Juni 2007, h. 7
Jadi, propaganda politik merupakan cara yang dilakukan oleh kalangan elit- elit politik yang berkuasa di dalam sebuah pemerintahan. Para pemimpin politik
biasanya mempengaruhi pemikiran rakyatnya dengan mengubah representasi yang ada sehingga secara tidak sadar rakyat terpengaruh dengan apa yang disampaikan
oleh kalangan pemimpin politik tersebut. Biasanya mereka menyebarkan pesan-pesan yang tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga secara tidak langsung para elit
politik membohongi rakyat. Dengan seperti itu para pemimpin politik melakukan propaganda terutama jika itu dilakukan secara terus menerus.