Jenis-jenis Propaganda Teori Propaganda

secara linear. 12 Dalam hal ini film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan message dibaliknya tanpa pernah berlaku sebaliknya. Dalam film secara tidak sadar seseorang akan mudah terpengaruh terhadap film yang ditontonnya. Sehingga film memiliki peran yang penting untuk dijadikan media propaganda oleh kalangan para elit politik dalam mempengaruhi masyarakat. Film selalu menjadi media yang memiliki daya tarik tersendiri terhadap audiensnya. Film yang ditonton secara terus-menerus akan merubah pola pikir manusia karena film dan manusia memiliki hubungan yang erat. Sehingga banyak kalangan politik memilih film sebagai media propaganda untuk menyebarkan isu atau pesan yang berisi kepentingan para politik. Pemimpin yang ingin mencapai kinerja kepemimpinan optimal dengan massa pengikut yang luas dan dikenang sepanjang zaman, akan memilih propaganda sebagai alat untuk menanamkan pengaruh yang kokoh ditengah massanya. Upaya yang ditempuh pun beragam, mulai dari kerapnya ia tampil dalam berbagai forum untuk berkomunikasi dengan massa pengikutnya, juga menyampaikan pesan melalui media massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan film, pertunjukan musik, atraksi, gerak tubuh, atraksi latar, pelantunan lirik lagu. Disitu ia menguatkan kesan 12 Budi Irawanto, Film, Ideologi, dan Militer, Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia, Media Perssindo: Yogyakarta, 1999, h. 13 kepemimpinannya melalui simbol tertentu, baik simbol gambar maupun simbol gerak. 13 John A. Broadwin dan V.R. Berghahn 1996, dalam bukunya The Triumphof Propaganda, Mengutip pernyataan Fritz Hippler bahwa “Dibandingkan dengan seni lain, film mampu menimbulkan dampak psikologis dan propagandistik yang abadi dan pengaruhnya sangat kuat karena efeknya tidak melekat pada pikiran, tetapi pada emosi dan bersifat visual sehingga bertahan lebih lama daripada pengaruh yang dicapai oleh ajaran gereja atau sekolah, buku, surat kabar, atau radio. 14 Tidak diragukan lagi media massa yang paling berpengaruh pada masa Reich Ketiga adalah film. Film yang bersifat seni merupakan sarana komunikasi yang digunakan Hilter untuk menanamkan pengaruh pada dunia politik dan menimbulkan efek terpenting pada massa. Selain film dengan daya persuasif emosional, radio dan surat kabar juga tidak kalah penting dalam membawa dan menyebarkan pesan ideologi baru. Dalam konteks strategi propaganda Goebbles, alat propaganda tersebut merupakan alat faktor yang sangat diperlukan dalam kampanye indoktrinisasi apa pun, khususnya ditinjau dari fakta bahwa efek film lebih bertahan lama karena tidak mengenal aktualitas seperti radio dan surat kabar. 15 13 Mohammad Soelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, Bandung: Simbiosa Reakatama Media, 2012, h. 157 14 Mohammad Soelhi. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012, h. 165 15 Mohammad Soelhi. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012, h. 166