Pesan Propaganda Politik Tentang Islam dalam Film 3 Alif Lam Mim

pada data 2, propaganda politik yang dilakukan oleh seorang Kolonel melalui media massa dengan memberikan pernyataan-pernyataan bohong semata-mata hal itu dilakukan agar masyarakat percaya. Terdapat juga teknik propaganda Card Satcking memberikan fakta-fakta dan kebohongan dalam menyampaikan pesan propaganda yang dilakukan oleh Kolonel Mason. Pesan propaganda yang diberikan yaitu menyebarluaskan isu dengan menganggap bahwa Berbagai kejadian pengeboman dan kekerasan yang terjadi di Jakarta sebagai ulah orang-orang Islam. Seperti halnya, kasus pengeboman yang terjadi di Candi café. Kolonel Mason menunjukkan berbagai bukti-bukti kejadian yang didapatnya semata-mata agar masyarakat menyalahkan orang-orang Islam sebagai pelaku pengeboman tersebut. Propaganda yang terdapat dalam Film 3 ini yaitu propaganda politik yang dilakukan oleh seorang Kolonel Mason dengan menyampaikan isu-isu negatif kepada masyarakat. selain itu juga, model propaganda yang dilakukan yaitu model propaganda hitam dengan memberikan fakta-fakta palsu mengenai kejadian pengeboman yang terjadi di Candi café hal itu dilakukan untuk menciptkan citra buruk tentang agama Islam di mata masyarakat. 3. Makna pesan propaganda dalam teknik Frustration or Spacegot Ditemukan dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason kepada Alif sehingga membuat Alif percaya terhadap ucapan Kolonel Mason. Kalimat yang diucapkan oleh Kolonel Mason: “kamu tahu siapa yang melakukan pengeboman di Candie café?. Alif: “siapa yang sudah melakukan itu pak?”, Kolonel Mason:” orang-orang yang ada di pondok pesantren Al-Ikhlas yang dipimpin oleh temanmu Mim ” durasi 52:54 Berbagai cara yang dilakukan oleh Kolonel Mason semata-mata untuk menciptakan citra buruk kepada agama Islam. Teknik propaganda yang digunakan yaitu Frustration or Spacegot menimbulkan kebencian dalam menyampaikan pesan propaganda kepada Alif dan masyarakat. Teknik ini juga terdapat pada data 4, Kolonel Mason menggunakan teknik propaganda ini agar menimbulkan kebencian pada diri masyarakat terhadap orang-orang Islam. Kolonel berusaha memfitnah agama Islam dengan menjadikan orang-orang Islam sebagai dalang dari kasus pengeboman yang terjadi di Candi cafe. Sehingga dengan begitu, akan menimbulkan rasa benci pada diri masyarakat terhadap orang-orang Islam dengan menganggap bahwa dalang dari pengeboman ini adalah orang-orang Islam. Pesan propaganda yang disampaikan oleh Kolonel Mason mengandung bujukan atau rayuan sehingga masyarakat mau mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang propagandis. Pesan propaganda yang disampaikan oleh pemimpin politik masih mengandung kenyataan yang semu atau kebohongan. 4. Makna pesan propaganda dalam teknik propaganda positif Ditemukan dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason saat dirinya mengakui kepada Alif bahwa dirinya yag telah melakukan tindakan itu dengan mengadu domba Ali, Lam, Mim serta masyarakat. Kolonel : “memang saya yang menyuruh melakukan pengeboman tapi bukan saya melakukannya”.durasi 01:19:10 Dari dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason kepada Alif menjelaskan bahwa umat Muslim tidak melakukan tindakan kejahatan seperti yang dituduhkan masyarakat kepada orang-orang. Tindakan kejahatan yang terjadi selama ini melainkan ulah para pemimpin politik yang secara sengaja menjadikan orang-orang Islam sebagai dalang dari segala kejahatan yang terjadi saat itu. Propaganda ratio positif dilakukan untuk menciptakan nama baik terhadap suatu perkara atau masalah yang terjadi. Propaganda positif yang terdapat dalam Film 3 ini yaitu ketika Alif, Lam, dan Mim mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh Kolonel Mason kepada Kyai dan umat Muslim. Mereka bertiga berusaha mencari bukti-bukti untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa bukan orang-orang Islam yang melakukan tindakan kejahatan itu. Propaganda sebagai sebuah usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang atau sebuah organisasi untuk mempengaruhi manusia. Terkadang propaganda dilakukan untuk merubah pemikiran seseorang dengan tujuan untuk kepentingan sendiri karena propaganda dapat merubah kepercayaan dan opini. Propaganda yang terdapat dalam film yaitu dilakukan oleh seorang Kolonel. Tujuannya melakukan propaganda untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi. Dari penjelasan diatas beberapa teknik propaganda yang digunakan oleh Kolonel Mason untuk menyapaikan pesan propaganda kepada masyarakat. Propaganda lain yang dilakukan oleh Kolonel Mason yaitu dengan menyerbarluaskan isu-isu yang bohong kepada masyarakat untuk merubah kepercayaan masyarakat terhadap agama Islam. Berbagai pesan yang disampaikan oleh pemimpin politik untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat, hal itu bertujuan agar masyarakat membenci agama Islam sehingga tujuan yang diinginkan oleh pemimpin politik tercapai. 103 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai makna semiotik denotasi, konotasi, dan mitos dan propaganda politik. Makna denotasi yang ditemukan pada beberapa adegan tersebut menggambarkan tentang pakaian jubbah, gamis, dan sorban yang dikenakan oleh orang-orang Islam. Pakaian yang diangggap aneh oleh sebagaian orang. Kemudian makna konotasi yang terdapat pada beberapa adegan tersebut adalah bagaimana masyarakat menggambarkan pakaian jubbah, gamis, dan sorban. Masyarakat menganggap pakaian yang digunakan oleh seorang teroris. Bahkan, terdapat dugaan yang menganggap bahwa orang-orang yang menggunakan pakaian seperti ini dapat melakukan kekacauan dan kekerasan. Bahkan sampai melakukan pengeboman sehingga mereka dijuluki seorang teroris. Sedangkan mitos yang terdapat dalam beberapa adegan film ini adalah bahwa pakaian jubbah yang dikenakan oleh seorang Kyai dan orang-orang Islam dalam kehidupan masyarakat masing dianggap asing dan aneh. Namun, dalam bangsa Arab pakaian seperti ini sudah membudaya dikalangan masyarakat Arab. karena di negara Arab Saudi umat Muslim mengenakan pakaian ini sebagai pakaian sehari-hari mereka dalam menjalankan aktivitasnya. Sementara untuk sebagaian orang yang belum memahami pakaian orang-orang Muslim ini dianggap pakaian yang digunakan oleh seorang teroris. Selain itu, banyak kalangan masyarakat yang sering mengidentikan seorang Kyai sebagai pimpinan teroris. Masyarakat beranggapan bahwa Kyai yang menyuruh seorang teroris untuk melakukan kekacauan. Anggapan itu muncul karena fitnah yang diberikan seorang pemimpin ke dalam pikiran masyarakat yang dilakukan secara terus menerus. Pesan propaganda politik yang terdapat dalam beberapa adegan Film 3 dengan menggunakan beberapa teknik propaganda seperti name calling, card stacking, dan frustration or spacegot, Berbagai cara dilakukan oleh seorang pemimpin politik agar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Para pemimpin politik sebagai propagandis yang memberikan informasi bohong kepada masyarakat berusaha menebarkan benih-benih kebencian terhadap Islam. Tergambar juga kecurangan yang dilakukan oleh pemimpin politik beserta bawahannya kepada umat Muslim dengan mengadu domba masyarakat dan orang-orang Islam. Dengan begitu masyarakat akan percaya terhadap ucapan seorang propagandis karena bukti-bukti palsu card stacking yang ditunjukkan kepada masyarakat, sementara masyarakat akan membenci orang-orang Islam. Citra Islam yang terus-menerus diperburuk, kemudian Islam yang memiliki makna baik, menjadi sangat menakutkan di mata masyarakat sehingga secara langsung akan menimbulkan kebencian frustration or spacegot. Islam yang saat itu dijuluki name calling sebagai teroris oleh masyarakat. bahkan Kyai dalam sebuah pesantren dianggap sebagai dalang dari kasus pengeboman tersebut. Hal itu tercipta karena pengaruh yang diberikan oleh seorang pemimpin kepada masyarakat

B. Saran

Dari hasil penelitian serta kesimpulan yang telah diperoleh peneliti, maka peneliti dapat memberikan saran: Pertama, kepada tim produksi film agar membuat film yang lebih bagus lagi tidak hanya menceritakan tentang agama Islam saja tetapi juga mengangkat dan menceritakan tentang hal lainnya. Selain itu juga, pembuat film juga harus berhati- hati dalam membuat film terutama ide cerita yang ditulis oleh penulis apalagi film yang dibuat menceritakan suatu agama. Film juga harus memberikan porsi yang seimbang ketika menceritakan tentang dua pihak. Jika nanti akan dibuat film futuristic seperti ini lagi harus lebih menonjolkan sisi utama yang ingin diceritakan oleh sutradara. Kedua, para pemimpin politik agar tidak menjadikan masyarakat sebagai alat utama untuk memperoleh kekuasaan. Pemimpin politik agar tidak mempengaruhi masyarakat dalam menjalankan misinya. Dengan begitu masyarakat tidak akan mudah terpengaruh. Terkadang seorang pemimpin tega mempengaruhi masyarakat agar tujuan yang diinginkan tercapai seperti menggunakan teknik-teknik propaganda. Ketiga, kepada pembaca dan masyarakat luas, diharapkan penelitian ini dapat menjadikan rujukan dan referensi pengetahuan bagaimana suatu film futuristik yang pertama ditayangkan terutama di dalamnya terdapat tujuan-tujuan tertentu demi tercapainya tujuan politik yang diinginkan oleh seorang pemimpin politik dengan menggunakan teknik-teknik propaganda.