58 alami yang digunakan petani sebanyak 5 literha. Biasanya jenis hama yang sering
menyerang tanaman padi organik adalah hama wereng dan penggerek batang. Hama-hama tersebut tergolong hama penting yang harus dibasmi karena
serangannya dapat menurunkan produksi padi dan merugikan petani.
5.2.5 Pemanenan dan Pasca Panen
Pada dasarnya panen dan pasca panen padi yang ditanam secara organik tidak berbeda dengan padi yang ditanam secara anorganik. Umumnya pemanenan
padi di Kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede dilakukan dua kali dalam setahun. Panen padi dilakukan dengan dengan menggunakan sabit. Setelah di
panen, padi dirontokkan dengan cara memukulkan batang padi ke kayu hingga gabah berjatuhan. Gabah yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
gabah kering panen GKP dan gabah kering giling GKG. Adapun jenis gabah yang sering dijual oleh para petani padi organik dan padi anorganik di Kelurahan
Sindang Barang ialah gabah kering panen GKP. Berdasarkan data yang diperoleh dari petani bahwa jumlah produksi gabah
kering panen yang dihasilkan oleh petani padi organik lebih besar dibandingkan jumlah produksi petani padi anorganik. Dari rata-rata luas lahan yang diusahakan
petani padi organik yaitu sebesar 0,80 ha mampu menghasilkan gabah kering panen GKP sebesar 4.531,82 kg. Bila luas lahan dikonversi kedalam satuan
hektar maka produktivitas padi organik menghasilkan GKP sebesar 5.664,77 kgha dengan harga jual sebesar Rp 2.400kg. Sedangkan gabah yang diterima
petani padi anorganik pada luas lahan rata-rata 0,69 ha mampu menghasilkan GKP sebesar 3.732,27 kg. Bila luas lahan dikonversi kedalam satuan hektar maka
produktivitas padi anorganik menghasilkan GKP sebesar 5.409,09 kgha dengan
harga jual sebesar Rp 2.000kg. Secara rinci perbandingan produktivitas usahatani padi organik dan anorganik dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Perbandingan Produktivitas Usahatani Padi Organik dan Anorganik
No Uraian Usahatani
Padi Organik Usahatani
Padi Anorganik 1. Gabah kering panen GKP kg
4.531,82 3.732,27
2. Luas lahan rata-rata ha 0,80
0,69 Produktivitas
kgha 5.664,77
5.409,09 Sumber : Data primer, 2011
Dilihat dari status pengusahaan lahan, produktivitas usahatani padi organik petani penggarap dan pemilik lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik.
Produktivitas usahatani padi organik petani penggarap dan pemilik masing- masing adalah 5.631 kgha dan 6.000 kgha, sedangkan produktivitas usahatani
padi anorganik petani penggarap dan pemilik masing-masing adalah 5.400 kgha dan 5.500 kgha. Kegiatan pemanenan dan perontokan padi dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Pemanenan dan Perontokan Padi
5.3 Permasalahan Usahatani Padi
Dalam kegiatan usahatani padi organik dan padi anorganik, para petani sering dihadapi oleh masalah - masalah yang apabila tidak ditangani dengan cepat
maka akan berdampak pada menurunya jumlah produksi. Masalah-masalah tersebut terdiri dari biaya produksi seperti pupuk yang semakin mahal dan
serangan hama penyakit yang mengganggu tanaman padi. Berdasarkan hasil
59