Hasil Uji Beda Pendapatan Usahatani Padi Organik dan Anorganik

anorganik. Nilai R-C rasio atas biaya tunai usahatani padi organik sebesar 2,58 dan 2,10 untuk usahatani padi anorganik, artinya setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan petani pemilik usahatani padi organik menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 2,58 dan Rp 2,10 untuk petani pemilik usahatani padi anorganik. Sedangkan nilai R-C rasio atas biaya total usahatani padi organik sebesar 2,46 dan 1,82 untuk usahatani padi anorganik, artinya setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan petani pemilik usahatani padi organik menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 2,46 dan Rp 1,82 untuk petani pemilik usahatani padi anorganik. Nilai R-C rasio antara petani penggarap dan petani pemilik usahatani padi organik dan anorganik juga terdapat perbedaan. Nilai R-C rasio petani pemilik lebih besar dibandingkan nilai R-C rasio petani penggarap. Hal ini disebabkan oleh perbedaan biaya tunai yang dikeluarkan. Biaya tunai yang dikeluarkan petani pemilik adalah biaya pembayaran pajak. Sementara biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani penggarap adalah biaya bagi hasil sewa lahan kepada pemilik tanah.

6.2.2 Hasil Uji Beda Pendapatan Usahatani Padi Organik dan Anorganik

Uji beda pendapatan usahatani padi organik dan anorganik dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu uji beda pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang diuji juga dibedakan antara pendapatan atas biaya tunai per hektar dan per kg output. Hasil uji beda pendapatan usahatani padi organik dan anorganik dapat dilihat pada Tabel 27. 79 Tabel 27. Hasil uji beda pendapatan usahatani padi organik dan anorganik No Uraian Organik Anorganik Sig 1-tailed Mean Std. Dev Std. Error Mean Mean Std. Dev Std. Error Mean Equal variances assumed Equal variances not assumed 1. Pendapatan atas biaya tunai per hektar 3.43E6 1999617 .039 426319. 785 1.90E6 1477000 .627 314897 .592 0.006 0.006 2. Pendapatan atas biaya total per hektar 2.98E6 2123940 .081 452825. 547 1.32E6 1513774 .986 322737 .911 0.005 0.005 3. Pendapatan atas biaya tunai per kg output 584.79 313.673 66.875 340.91 254.412 54.241 0.007 0.007 4. Pendapatan atas biaya total per kg output 498.79 351.169 74.869 222.02 246.307 52.513 0.004 0.004 Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa hasil uji t untuk pendapatan atas biaya tunai usahatani padi organik per hektar yang dibandingkan dengan pendapatan atas biaya tunai usahatani padi anorganik per hektar menghasilkan nilai uji yang lebih kecil dari nilai alfa α 5 yaitu sebesar 0,006. Artinya bahwa secara statistik pendapatan atas biaya tunai usahatani padi organik lebih besar dibandingkan pendapatan atas biaya tunai usahatani padi anorganik tolak H . Hal ini terjadi karena nilai pendapatan atas biaya tunai usahatani padi organik lebih besar dibandingkan pendapatan atas biaya tunai usahatani padi anorganik. Apabila dilihat dari pendapatan atas biaya total, diketahui juga bahwa hasil uji t pendapatan atas biaya total usahatani padi organik per hektar yang dibandingkan dengan usahatani padi anorganik menghasilkan nilai uji yang lebih kecil dari nilai alfa α 5 persen yaitu sebesar 0,005. Hal ini berarti H ditolak, artinya secara statistik pendapatan atas biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan pendapatan atas biaya total usahatani padi anorganik. Dilihat berdasarkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total per kg output, diketahui bahwa hasil uji t pendapatan atas biaya tunai dan biaya total 80 81 usahatani padi organik yang dibandingkan dengan usahatani padi anorganik menghasilkan hasil uji yang lebih kecil dari nilai alfa α 5 persen yaitu masing- masing sebesar 0,007 dan 0,004. Hal ini berarti bahwa secara statistik pendapatan atas biaya tunai dan biaya total per kg output usahatani padi organik lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik tolak H . Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total usahatani padi organik dan anorganik berbeda nyata secara statistik.

VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1