Analisis Struktur Biaya Analisis Pendapatan

ditempat penelitian. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis terhadap biaya- biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang diperoleh, dan pendapatan usahatani padi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer Microsoft Excel dan SPSS.

4.4.1 Analisis Struktur Biaya

Analisis struktur biaya dilakukan dengan mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi padi organik dan padi anorganik yang terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variable cost. Selain itu, biaya dalam kegiatan usahatani juga dibedakan antara biaya tunai dan biaya tidak tunai Hernanto, 1989. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan secara tunai untuk keperluan usahatani seperti biaya bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja luar keluarga, bagi hasil untuk petani penggarap, pengairan ulu-ulu, sewa traktor, sewa kerbau dan pajak tanah untuk petani pemilik, sedangkan biaya tidak tunai adalah biaya yang diperhitungkan dalam kegiatan usahatani seperti biaya penyusutan alat pertanian dan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Secara rinci struktur biaya usahatani padi organik dan padi anorganik dapat dilihat pada Tabel 5. Biaya penyusutan alat-alat pertanian dapat diperhitungkan dengan cara membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal pakai. Untuk menghitung biaya penyusutan dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah metode garis lurus. Metode ini digunakan karena jumlah penyusutan alat tiap tahunnya dianggap sama dan diasumsikan tidak laku bila dijual.. Persamaan biaya penyusutan dapat dirumuskan sebagai berikut : 39 Tabel 5. Struktur Biaya Usahatani Padi Organik dan Anorganik Komponen Biaya Organik Anorganik Nilai Rp Persentase Nilai Rp Persentase A. Biaya Tunai Biaya Tetap - Pengairan ulu-ulu - Sewa Traktor - Sewa Kerbau - Pajak Sub Total Biaya Variabel - Benih - Pupuk - Pestisida - Tenaga kerja luar keluarga - Bagi Hasil Sub Total Total Biaya Tunai B. Biaya Tidak Tunai Biaya Tetap - Penyusutan Alat Pertanian - Tenaga Kerja Dalam Keluarga Total Biaya Tidak Tunai Total Biaya Keterangan : petani pemilik petani penggarap

4.4.2 Analisis Pendapatan

Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan usahatani dengan total pengeluaran usahatani yang merupakan nilai semua input yang dikeluarkan dalam proses produksi Soekartawi, 1986. Persamaan pendapatan usahatani dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Dimana : i = 1 = tunai i = 2 = tidak tunai 40 Keterangan: P = Pendapatan Rp TR = Total penerimaan Total Revenue Rp TC = Total biaya Total Cost Rp Penerimaan usahatani merupakan perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual Soekartawi, 1995. Adapun rumus penerimaan adalah sebagai berikut : Keterangan : TR = Total penerimaan Rp Q = Produksi yang diperoleh dalam suatau usahatani Kg P = Harga jual produksi per unit Rp kg Biaya total usahatani merupakan penjumlahan biaya variabel dan biaya tetap Soekartawi, 1995. Adapun rumus biaya total adalah sebagai berikut : Keterangan : TC = Total biaya Rp TVC = Total biaya variabel Rp TFC = Total biaya tetap Rp

4.4.3 Analisis R – C Rasio