pemilik usahatani padi organik lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik.
6.2.1 Analisis Perbandingan R – C Rasio Usahatani Padi Organik dan
Anorganik
Analisis R-C ratio dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu R-C ratio atas biaya tunai dan R-C ratio atas biaya total. Analisis perbandingan R-C
rasio usahatani padi organik dan anorganik per hektar per musim tanam dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Perbandingan R-C Rasio Usahatani Padi Organik dan Anorganik per Hektar per Musim Tanam
No Uraian
Organik Rpha Anorganik Rpha
1. Penerimaan 13.595.455
10.818.180 2. Biaya
Tunai 10.165.641
8.920.023 3. Biaya
Total 10.617.251
9.495.452 4.
R-C Rasio atas Biaya Tunai 1,34
1,21 5.
R-C Rasio atas Biaya Total 1,28
1,14
Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan Tabel 25 diketahui bahwa hasil analisis R-C rasio atas biaya
tunai dan biaya total pada usahatani padi organik dan usahatani padi anorganik menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. Nilai R-C rasio untuk usahatani
padi organik lebih besar dibandingkan pada usahatani padi anorganik. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi organik lebih menguntungkan dibandingkan
usahatani padi anorganik. Status pengusahaan lahan usahatani padi organik dan anorganik terdiri dari petani pemilik dan penggarap. Oleh karena itu, analisis
perbandingan R-C rasio usahatani padi organik dan anorganik dibedakan antara petani penggarap dan pemilik. Perbandingan R-C rasio usahatani padi organik dan
anorganik petani penggarap dan pemilik per hektar per musim tanam dapat dilihat pada Tabel 26.
77
Tabel 26. Perbandingan R-C Rasio Usahatani Padi Organik dan Anorganik
Petani Penggarap dan Pemilik per Hektar per Musim Tanam
No Uraian Penggarap Pemilik
Organik Rpha
Anorganik Rpha
Organik Rpha
Anorganik Rpha
1. Penerimaan 13.515.000
10.800.000 14.400.000 11.000.000 2. Biaya
Tunai 10.623.455
9.287.125 5.587.500 5.249.000 3. Biaya
Total 11.093.017
9.839.764 5.859.583 6.052.333 4.
R-C Rasio atas Biaya Tunai
1,27 1,16 2,58 2,10
5. R-C Rasio atas Biaya
Total 1,22
1,09 2,46 1,82
Sumber : Data Primer, 2011 Tabel 26 menunjukkan bahwa nilai R-C rasio petani penggarap dan
pemilik usahatani padi organik lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi organik lebih
menguntungkan dibandingkan usahatani padi anorganik. Selain itu, nilai R-C rasio untuk petani pemilik lebih besar dibandingkan nilai R-C rasio untuk petani
penggarap. Nilai R-C ratio atas biaya tunai untuk petani penggarap usahatani padi
organik adalah sebesar 1,27, artinya setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan untuk petani penggarap usahatani padi organik menghasilkan
tambahan penerimaan sebesar Rp 1,27. Sedangkan nilai R-C ratio atas biaya tunai untuk petani penggarap usahatani padi anorganik adalah sebesar 1,16, artinya
setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan petani penggarap usahatani padi anorganik menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,16. Nilai R-C ratio
atas biaya total petani penggarap usahatani padi organik juga lebih besar dibandingkan petani penggarap usahatani padi anorganik yaitu 1,22
untuk usahatani padi organik dan 1,09 untuk usahatani padi anorganik.
Dari sisi petani pemilik, nilai R-C rasio atas biaya tunai dan biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan nilai R-C rasio usahatani padi
78
anorganik. Nilai R-C rasio atas biaya tunai usahatani padi organik sebesar 2,58 dan 2,10 untuk usahatani padi anorganik, artinya setiap satu rupiah biaya tunai
yang dikeluarkan petani pemilik usahatani padi organik menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 2,58 dan Rp 2,10 untuk petani pemilik usahatani padi
anorganik. Sedangkan nilai R-C rasio atas biaya total usahatani padi organik sebesar 2,46 dan 1,82 untuk usahatani padi anorganik, artinya setiap satu rupiah
biaya total yang dikeluarkan petani pemilik usahatani padi organik menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 2,46 dan Rp 1,82 untuk petani pemilik
usahatani padi anorganik. Nilai R-C rasio antara petani penggarap dan petani pemilik usahatani padi
organik dan anorganik juga terdapat perbedaan. Nilai R-C rasio petani pemilik lebih besar dibandingkan nilai R-C rasio petani penggarap. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan biaya tunai yang dikeluarkan. Biaya tunai yang dikeluarkan petani pemilik adalah biaya pembayaran pajak. Sementara biaya tunai yang dikeluarkan
oleh petani penggarap adalah biaya bagi hasil sewa lahan kepada pemilik tanah.
6.2.2 Hasil Uji Beda Pendapatan Usahatani Padi Organik dan Anorganik