Heuristik Kritik Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode historis. Oleh karena itu prosedur penelitiannya meliputi empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

1. Heuristik

Heuristik adalah kegiatan mengumpulkan jejak-jejak peristiwa sejarah atau dengan kata lain kegiatan mencari sumber sejarah. Heuristik berasal dari kata Yunani ”heurishein” artinya memperoleh Dudung Abdurrahman, 1999:55. Nugroho Notosusanto 1978: 17 mengemukakan bahwa heuristik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lalu. Heuristik berarti mencari dengan menemukan sumber-sumber. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengadakan riset di perpustakaan dan pusat dokumentasi atau lembaga kearsipan. Menurut Sidi Gazalba 1981:115 heuristik adalah mencari bahan atau menyelidiki sumber sejarah untuk mendapatkan bahan penelitian. Pada tahap ini penulis berusaha untuk mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan penelitian. Sumber primer berupa majalah Interpretasi Kritik Heuristik Historiografi Fakta Sejarah dan surat kabar diperoleh dari Perpustakaan Monumen Pers Nasional Surakarta. Sedangkan sumber sekunder berupa buku-buku literatur diperoleh dari beberapa perpustakaan diantaranya Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Gajah Mada Yogyakarta, perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta, dan perpustakaan lain.

2. Kritik

Setelah data-data yang berkaitan berhasil dikumpulkan, maka tahap berikutnya ialah verifikasi atau lazim disebut kritik sumber. Langkah ini dilakukan untuk memperoleh keabsahan sumber, yakni dengan menyingkirkan data yang tidak otentik. Kritik adalah kegiatan menguji sumber-sumber yang telah diperoleh. Kritik sumber terbagi menjadi dua macam yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern adalah kritik yang berkaitan dengan keaslian sumber, hal ini berkenaan dengan segi-segi fisik dari sumber yang ditemukannya. Uji keaslian sumber ini dilakukan dengan pertanyaan: kapan, dimana, siapa, bahan apa, serta bentuknya bagaimana sumber itu dibuat Dudung Abdurrahman, 1999: 59. Kritik ekstern dalam penelitian ini dilakukan dengan menyeleksi sumber data sejarah tertulis berupa buku-buku literatur, surat kabar, majalah dan arsip. Berbagai bentuk sumber data itu dikelompokkan ke dalam sumber data tertulis primer maupun sekunder. Uji keaslian kedua sumber data itu diidentifikasi meliputi pengarang, tahun dan tempat penulisan atau penerbitan sumber data sejarah tertulis, orisinalitas penulisan apakah ditulis pengarang tersebut atau tidak. Kritik intern digunakan untuk menilai dan menguji kredibilitas suatu sumber dari segi isi, fakta dan ceritanya. Untuk itu perlu diidentifikasikan penulisnya beserta sifat dan wataknya, daya ingatannya, jauh dekatnya dengan peristiwa dalam waktu dan lain sebagainya. Dengan kata lain perlu dicek apakah pernyataannya dapat diandalkan. Kritik intern bertujuan untuk meneliti kebenaran isi data sumber itu. Bila telah diketahui sumber itu benar adalah sumber asli melalui kritik ekstern maka penelitian perlu dilanjutkan dengan bertanya apakah isi sumber itu dapat dipercayai kebenaran dan ketelitiannya. Menurut Winarno Surachmad 1975: 127 sebuah tulisan dapat diuji kebenaran isinya dengan menggabungkan berbagai faktor seperti bahasa yang dipakai, saat tulisan itu dibuat, integritas pribadi penulisnya, situasi penulis pada saat itu apakah tertekan, terpaksa, takut,atau karena ambisi, dan tujuan tulisan itu. Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi gaya, tata bahasa dan ide yang digunakan penulis sumber data, kecenderungan politik dan pendidikan penulis sumber data, situasi disaat penulisan dan tujuan dalam mengemukakan peristiwa masa lampau. Kemudian isi, pernyataan dan statement penulis sumber data yang satu dibandingkan dengan isi, pernyataan dan statement penulis sumber data yang lain. Sehingga akan didapatkan fakta sejarah yang benar-benar relevan dengan tema penelitian.

3. Interpretasi