Akibat Konflik Hakekat Konflik

4 Paksaan Coersion, ialah suatu cara menyelesaikan pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik atau psikologis. Bila paksaan psikologis tidak berhasil, dipakailah paksaan fisik. 5 Detente Mengendorkan, ialah mengurangi hubungan tegang antara dua pihak yang bertikai. Cara ini hanya merupakan persiapan untuk mengadakan pendekatan dalam rangka pembicaraan tentang langkah-langkah mencapai perdamaian Hendro Puspito O.C., 1989:250. Dalam penyelesaian konflik Amerika Serikat dan Irak dilakukan dengan cara paksaan coercion karena perang dijadikan alternatif untuk menyelesaikan konflik yang ada. Amerika Serikat sebagai pihak yang memunculkan konflik dan juga sebagai pihak yang kuat menjadikan perang sebagai alat untuk mencapai keinginannya menghancurkan dan membentuk Irak baru yang condong pada kebijakannya.

g. Akibat Konflik

Menurut Doyle Paul Johnson 1986 munculnya konflik kepentingan- kepentingan yang bertentangan dapat memgakibatkan putusnya suatu hubungan. D. Hendropuspito O.C 1989 juga menyatakan bahwa dalam kenyataan sehari- hari membuktikan konflik fisik selalu mendatangkan akibat negatif. Lebih lanjut D. Hendropuspito O.C mengatakan bahwa: Bentrokan antara individu dengan individu, kerabat dengan kerabat, suku dengan suku, bangsa dengan bangsa, golongan agama yang satu dengan golongan agama yang lain, umumnya mendatangkan penderitaan bagi kedua pihak yang terlibat. Penderitaan yang ditimbulkan dari adanya konflik misalnya adanya korban jiwa, kerugian material dan spiritual serta berkobarnya kebencian dan balas dendam. Akibat lain adalah terhentinya kerjasama antara kedua belah pihak yang terlibat konflik. Masa antara pecahnya konflik dan terbentuknya kerjasama kembali disebut masa permusuhan. Dalam masa ini usaha kooperatif tidak dapat dilakukan. Hal ini mengakibatkan proses kemajuan masyarakat mengalami kemacetan. Apabila konflik terjadi di suatu negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan bersifat separatif, maka konflik akan menghambat persatan bangsa serta integritas sosial dan nasional. Akibat dari konflik Amerika Serikat-Irak yang berujung pada Perang Teluk III ini sangat komplek khususnya bagi Irak dan Amerika Serikat juga bagi dunia Arab pada umumnya. Setelah perang selain Irak mengalami kerugian karena rusaknya infrastruktur dan banyaknya korban jiwa yang tak berdosa, Irak juga menderita kerugian besar dengan menjadi negara dudukan Amerika Serikat. Meskipun Amerika Serikat mendapat kemenangan tetapi Amerika Serikat juga tidak dapat berpuas hati karena masih harus memikirkan upaya rekonstruksi Irak di tengah hujatan dunia internasional yang menolak serangannya ke Irak. Amerika Serikat juga harus memikirkan pengeluaran biaya Perang Teluk dan juga pasukannya yang meninggal akibat perang. Sedikit banyak Perang Teluk III ini juga berdampak bagi dunia Arab, pada nasib Palestina dan juga negara-negara Arab lainnya.

4. Hakekat Perang