Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa politik internasional merupakan perjuangan suatu negara
untuk memperoleh kekuasaan struggle for power di luar batas yurisdiksinya walaupun harus melalui cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik
kepentingan antar negara.
2. Hakekat Intervensi
a. Pengertian Intervensi
Soepeno 1950: 161 mengatakan bahwa intervensi merupakan istilah dalam politik internasional yang berarti “ ikut campur tangannya suatu negara
dalam soal-soal negara lain”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diuraikan bahwa intervensi berarti ikut campur tangan ke dalam urusan dalam negeri oleh
negara lain W.J.S. Poerwadarminta, 1984: 385. Sedangkan dalam Encyclopedia Americana 1990:322 diuraikan bahwa:
Intervention, in international law means the dictatorial interference by a state in the internal affairs of another state or in the relations between
two other states”. Intervensi dalam hukum internasional mempunyai pengertian campur
tangannya negara-negara diktator ke dalam urusan dalam negeri negara lain.
Intervensi yang dilakukan oleh negara asing khususnya negara besar biasanya merupakan tindakan yang sangat dramatik, karena diorganisasikan
dengan amat baik. Intervensi merupakan semua tindakan yang mempunyai dampak tertentu secara langsung atau lambat laun pada politik dalam negeri suatu
negara lain, termasuk di dalamnya semua bentuk bujukan dan program diplomatik, ekonomi serta militer K.J. Holtsi, 1988: 9.
James Rosenau dalam K.J. Holtsi 1988:9 mengemukakan definisi dari intervensi yaitu bahwa intervensi dapat dibedakan dari bentuk-bentuk lain
tindakan negara karena intervensi 1 merupakan pemutusan tajam dari bentuk-
bentuk intervensi konvensional dalam hubungan suatu negara, 2 dengan sadar diarahkan untuk mengubah atau mampertahankan struktur penguasa politik di
negara sasaran. Dengan demikian program-program bantuan asing walaupun mungkin mempunyai konsekuensi-konsekuensi langsung atas penguasa politik
dalam suatu masyarakat, tidak akan dianggap sebagai intervensi, karena tidak merupakan suatu pemutusan radikal dari suatu hubungan konvensional.
Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa intervensi adalah bagian dari politik luar negeri suatu negara terhadap negara lain dengan
cara melakukan campur tangan terhadap masalah dalam negeri negara lain sebagai sarana untuk mencapai tujuan atau meningkatkan nilai sosial di luar negeri
melalui berbagai kegiatan di bidang politik, ekonomi, maupun militer. Intervensi merupakan suatu akibat dari kemelut, kemudian pengiriman pasukan dengan
cepat, sering juga dengan menangkap pemimpin rezim sasaran.
b. Hal-hal yang mendorong munculnya intervensi