Refleksi Peningkatan Minat Menulis Cerita dengan Media Gambar Berseri

Dapat dijelaskan bahwa siswa dalam keterampilan menulis cerita hasilnya sudah meningkat , tetapi masih ada yang perlu dibenahi. Dari hasil menulis siswa yang dilakukan setelah akhir siklus III, nilai siswa pada pembelajaran siklus III ini telah menunujukkan kemampuan siswa yang cukup bagus . Hasil menulis yang diperoleh pada siklus III ini adanya peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas batas SKM 16 siswa88,9 dari sebelumnya hanya 12 siswa 66,7. Mengalami peningkatan sebanyak 6 siswa 33,3. Sedangkan nilai rata-rata yang dicapai juga mengalami peningkatan hingga melebihi batas SKM, yaitu 73,22 dari sebelumnya siklus II baru mencapai 68,5 . Hal ini membuktikan bahwa siswa telah mampu menguasai aspek-aspek yang dituangkan dalam indicator tujuan pembelajaran

d. Refleksi

Pada kegiatan pembelajaran menulis cerita dengan media gambar berseri dapat dikataka berjalan secara optimal. Kenyataan ini terlihat dari aktivitas siswa yang lebih tinggi dibanding siklus sebelumnya. Indikator yang dapat dijadikan pedoman adalah hasil tes, ternyata telah mencapai standar yang ditetapkan . Dari 18 siswa terdapat 16 siswa atau 88,9 yang mendapat nilai di atas SKM atau 65,00. Hasil evaluasi keterampilan menulis cerita pada siklus III telah menunjukkan keterampilan siswa yang cukup tinggi. Terbukti dengan adanya beberapa tulisan cerita yang dipajang pada madding sekolah maupun kelas. Dilihat dari siklus I, maka pada siklus III ini telah ada peningkatan baik dari kuantitas maupun kualitas keterampilan menulis siswa. Berdasarkan hasil tersebut di atas terdapat peningkatan siswa yang memperoleh nilai di atas 65 dari siklus I ke siklus III, sejumlah 11 siswa 61,1 menjadi 16 siswa 88,9 , yaitu mengalami kenaikan 27,8 . Peningkatan tersebut termasuk cukup tinggi. Dengan demikian terdapat 16 siswa 88,9 yang memperoleh nialai 65 keatas. Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran pada siklus III ini telah tercapai dengan baik dengan nilai diatas standar minimal yaitu 75. Berikut diuraikan tentang peningkatan minat dan keterampilan menulis cerita dengan media gambar berseri.

a. Peningkatan Minat Menulis Cerita dengan Media Gambar Berseri

Peningkatan minat menulis cerita siswa untuk aspek rasa senang , tertarik dapat dilakukan dengan memberi contoh pengalaman . Pada saat pembelajaran, siswa diberi contoh-contoh cerita pengalaman dari guru, majalah, dan pengalaman langsung dari siswa. Begitu mendengar cerita pengalaman guru dan membaca cerita dari majalah siswa terlihat mempunyai idegagasan untuk menulis pengalamannya. Siswa dapat mengungkapkan pengalaman masa lalu, misalnya: ada yang pernah piknik, ulang tahun , ke rumah nenek, membantu ayah di sawah , belajar memasak. Belajar dari pengungkapan pengalaman –pengalaman yang berkesan agar tidak hilang begitu saja. Siswa tertarik untuk menulis pengalaman atau cerita karena menulis pengalaman atau cerita itu mudah. Selain itu, agar pengalamannya dapat diketahui orang lain. Peningkatan minat pada akhir indikator aktif dilakukan peneliti dengan menggunakan minat-minat yang ada. Peneliti mengajak siswa untuk mengungkapkan pengalaman masa lalu yang mengesankan. Untuk mengatasi penulisan ejaan, tata bahasa, gaya: pilihan struktur dan kosa kata, siswa diajak mempelajari EYD. Agar siswa aktif, setiap hari sabtu diberi tugas menulis cerita tentang pengalaman yang berkesan. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menyikapi kejadian yang dialaminya untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Apa yang dipelajari mengutamakan pengalaman nyata dan berpusat pada siswa. Pemberian insentif dalam pembelajaran menulis dilakukan dengan memberikan pujian pada siswa yang mengalami keberhasilan belajar. Pada siklus pertama, siswa menganggap bahwa menulis adalah pelajaran yang sulit, bukan hal yang mudah, apalagi menyenangkan. Siswa belum melakukan kegiatan menulis sebelum mendapat perintah dari guru. Waktu libur pun belum digunakan untuk menulis meskipun ada peristiwa yang sangat menyenangkan, misalnya : ulang tahun. Kalaupun ada pekerjaan rumah, hanya dikerjakan asal-asalan saja sekadar memenuhi perintah guru. Pada siklus pertama ini guru menjelaskan tentang menulis cerita pengalaman dengan media gambar berseri. Guru menjelaskan setiap gambar, tanpa memberi contoh menulis dipapan tulis. Hasil angket tersebut ditindaklanjuti pada siklus kedua. Pada siklus kedua, guru meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa dengan media gambar berseri, dengan menjelaskan masing masing gambar kemudian memberi contoh menulis dipapan tulis. Saat itu kelas menjadi hidup. Anak-anak terlihat senang dan tertrik dengan pembelajaran menulis cerita dengan media gambar berseri. Kerja kelompok lebih hidup, Tanya jawab berlangsung lancar. Ada tanggapan dari kedua belah pihak, yaitu antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Bahkan tanya jawab dengan guru. Siswa dapat menuangkan gagasan dengan mudah, kalimat demi kalimat mengalir dari kejadian cerita. Alur cerita dibangun sesuai dengan urutan kejadian pada gambar. Untuk itu guru membantu satu ide pokok pikiran dan untuk selanjutnya siswa sendiri yang menentukan pokok pikiran dalam satu paragraph. Berdasarkan angket pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa aspek minat menulis cerita siswa yang dimiliki adalah siswa aktif, senang, sibuk dan tertarik. Sedangkan aspek yang belum diminati adalah aspek dorongan. Pada siklus ketiga, peningkatan minat menulis cerita siswa dilakukan untuk menindaklanjuti kekurangan pada siklus kedua. Pada siklus ketiga tema yang diambil adalah olah raga. Guru menjelaskan gambar berseri tentang pertandingan sepak bola, satu persatu. Anak-anak memperhatikan penjelasan guru, kadang-kadang menjawab pertanyaan dari guru. Kelihatannya siswa aktif, senang, , tertarik, terdorong, terlibat, dan sibuk menulis. Berdasarkan angket pada siklus ketiga, dapat disimpulkan bahwa semua siswa telah memiliki semua aspek menulis cerita, yaitu terlibat, aktif, rasa senang, sibuk, tertarik, dan dorongan. Pelajaran menulis cerita bagi siswa sangat menyenangkan, siswa selalu memperhatikan EYD dalam menulis cerita.

b. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita dengan Media Gambar Berseri

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis dan Berfikir Kritis Melalui Media Gambar Berseri dengan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas III SDN Sumberjaya Gondanglegi.

1 18 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BERBAHASA JAWA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS III SDN POTROBANGSAN 4 MAGELANG

1 22 198

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 9

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009.

0 0 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH WIDODAREN GERIH NGAWI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 7

Peningkatan partisipasi dan kemampuan menulis narasi siswa kelas X7 SMAN2 Bantul, Yogyakarta tahun 2008/2009 dengan menggunakan media gambar berseri - USD Repository

0 0 105