Aspek yang Dinilai dalam Keterampilan Menulis Cerita

dilakukan kegiatan revisi dapat berupa penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur tulisan cerita. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat ditarik suatu simpulan bahwa langkah-langkah menulis adalah suatu proses yang dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan yang terbagi atas tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.

j. Aspek yang Dinilai dalam Keterampilan Menulis Cerita

Dilihat dari kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Bentuk-bentuk tugas menulis dilihat dari adanya kebebasan siswa untuk memilih gagasan dan bahasa, semuanya dapat dikategorikan bentuk karangan bebas. Salah satu bentuk karangan bebas adalah menulis cerita atau karangan yang berbentuk prosa. Penilaian terhadap hasil karangan karangan bebas atau menulis cerita mempunyai kelemahan pokok.yaitu rendahnya kadar objektivitas Burhan Nurgiyantoro, 2001: 304. Penilaian yang dilakukan terhadap karangan siswa biasanya bersifat holistis, impresif, dan selintas. Penilaian dengan pendekatan analisis merinci karangan ke dalam aspek-aspek atau kategori-kategori tertentu. Perincian karangan ke dalam kategori- kategori tersebut antara karangan yang satu dengan karangan yang lain dapat berbeda tergantung jenis karangan itu sendiri. Kategori- kategori yang pokok hendaknya meliputi: 1 Kualitas dan ruang lingkup isi. 2.Organisasi dan penyajian isi. 3 Gaya dan bentuk bahasa. 4 Mekanik : tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan kebersihan. 5 Respon afektif guru terhadap karya tulis. Selain model penilaian di atas, kitapun dapat memilih model pendekatan analisis yang lain, dengan aspek yang dinilai adalah content isi, gagasan yang dikemukakan, form organisasi isi , grammar tata bahasa dan pola kalimat, style gaya pilihan struktur dan kosakata, dan mechanics ejaan Burhan Nurgiyantoro, 2001: 307. Pada penerapan model penilaian yang digunakan , kita perlu menentukan bobot atau besarnya porsi untuk masing-masig unsur tersebut. Idialnya pembobotan yang diberikan itu mencerminkan tingkat pentingnya masing-masing unsur dalam karangan. Dengan demikian unsur yang lebih penting kita diberi bobot yang lebih tinggi. Penilaian tidak hanya dilakukan untuk tugas menulis saja, tetapi juga pada waktu proses penulisan atau waktu siswa mengerjakan tugas menulis. Dalam penilaian ini yang digunakan dengan skor maksimal 100. Untuk lebih jelasnya diuraikan dalam tabel dibawah ini Tabel : 1 Model Penilaian Masing-masing Unsur Burhan Nurgiyantoro,2001: 307 No Aspek yang dinilai Skor maksimum Skor siswa 1 2 3 4 5 Isi gagasan yang dikemukakan Organisasi isi Tata bahasa Gaya : pilihan struktur dan kosa kata Ejaan 35 25 20 15 5 …… …… …… …… …… Jumlah 100 …… Penilaian yang dilakukan dalam proses pembelajaran atau pada waktu kegiatan menulis, aspek yang dinilai adalah inisitif, keaktifan, kerja sama, dan ketepatan waktu. Adapun penilaian yang digunakan dengan skor amat baik A, baik B, cukup baik C, dan kurang baik D. Tabel 2. Penilaian Proses Pembelajaran Menulis No Aspek yang dinilai Skor 1 2 3 4 Inisiatif Aktif Kerjasama Ketepatan waktu ……….. ……….. ……….. ……….. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa aspek yang dinilai dalam keterampilan menulis meliputi isi,gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, gaya: pilihan struktur dan kosa kata, serta ejaan, sedangkan penilaian proses menulis meliputi inisiatif, aktif, kerja sama dan ketepatan waktu.

k. Manfaat Menulis Cerita

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis dan Berfikir Kritis Melalui Media Gambar Berseri dengan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas III SDN Sumberjaya Gondanglegi.

1 18 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BERBAHASA JAWA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS III SDN POTROBANGSAN 4 MAGELANG

1 22 198

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 9

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009.

0 0 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH WIDODAREN GERIH NGAWI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 7

Peningkatan partisipasi dan kemampuan menulis narasi siswa kelas X7 SMAN2 Bantul, Yogyakarta tahun 2008/2009 dengan menggunakan media gambar berseri - USD Repository

0 0 105