yang hidup terdapat sebanyak 714,0 pasien dan yang meninggal pada pasien POCI terdapat sebanyak 12,0 pasien. Pada TACI yang hidup
terdapat sebanyak 00,0 pasien dan yang meninggal pada pasien TACI terdapat sebanyak 24,0 pasien. Pada stroke hemoragik yang hidup
terdapat sebanyak 1020,0 pasien dan yang meninggal pada pasien stroke hemoragik terdapat sebanyak 612,0 pasien.
Hasil analisa
statistik menggunakan uji
Kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara teritori vaskular
dengan mortalitas, hubungan korelasi dengan uji korelasi Sommer’s ada hubungan positif Tabel 11.
Tabel 11. Hubungan teritori vaskular dengan mortalitas pada stroke akut Karakteristik
Mortalitas Hidup
meninggal p
r
Teritori vaskular
LACI 1224,0 12,0 0,01 0,448 PACI 1020,0 12,0
POCI 714,0 11,0 TACI - 24,0
SH 1020,0 612,0 Uji Kolmogorov-Smirnov
IV.1.7. Hubungan antara volume lesi dengan Disfagia pada pasien stroke
akut
Hasil analisa
statistik menggunakan uji
korelasi spearman
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara volume lesi dengan disfagia pada stroke akut p0,03 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan hubungannya lemah r = 0,415. Tabel 12
Tabel12. Hubungan volume lesi dengan kejadian disfagia pada stroke akut
Universitas Sumatera Utara
Disfagia Volume lesi
r=0.415 p=0,03
n=50
signifikansi p0,05 Uji Korelasi Spearman IV.1.8. Distribusi anatomi terhadap variabel pasien stroke akut
Pada penelitian ini distribusi anatomi berdasarkan jenis kelamin, pada laki-laki terdapat 48,0 pasien pada korteks dominan, terdapat 816,0
pasien laki-laki pada korteks yang nondominan, pada basal ganglia terdapat 816,0 pasien laki-laki, jenis kelamin laki-laki pada talamus terdapat
sebanyak 24,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 48,0 pasien laki-laki dan pada brainstem terdapat 24,0 pasien laki-laki
sedangkan pada perempuan pada korteks yang dominan terdapat 510,0 pasien, pada korteks yang nondominan terdapat sebanyak 510,0 pasien,
pada basal ganglia terdapat sebanyak 714,0 pasien, pada talamus terdapat sebanyak 12,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 36,0
pasien dan pada brainstem terdapat 12,0 pasien. Berdasarkan anatomi terdapat sebanyak 612,0 pasien pada lokasi
korteks yang dominan yang tidak mengalami disfagia dan terdapat sebanyak 36,0 pasien pada lokasi korteks dominan yang mengalami disfagia
sedangkan pada korteks yang non dominan terdapat sebanyak 714,0 yang tidak mengalami disfagia dan yang disfagia pada kortek non dominan terdapat
sebanyak 612,0. Berdasarkan anatomi subkortek pada basal ganglia terdapat sebanyak 48,0 pasien yang tidak mengalami disfagia dan
terdapat sebanyak 1122,0 pasien yang mengalami disfagia, pada talamus
Universitas Sumatera Utara
terdapat sebanyak 36,0 pasien yang tidak menderita disfagia tetapi pasien disfagia pada talamus 00,0 pasien dan dijumpai sebanyak 00,0 pada
kapsula interna yang tidak disfagia dan terdapat 714,0 pasien yang pada kapsula interna yang mengalami disfagia. Terdapat 12,0 pasien
nondisfagia pada brainstem dan terdapat sebanyak 24,0 pasien yang mengalami disfagia pada brainstem.
Pada penelitian ini distribusi anatomi berdasarkan mortalitas, pada pasien hidup terdapat 816,0 pasien pada korteks dominan, terdapat
1122,0 pasien pada korteks yang nondominan, pada basal ganglia terdapat 918,0 pasien hidup, pada talamus terdapat sebanyak 36,0
pasien hidup, pada kapsula interna terdapat sebanyak 510,0 pasien hidup dan pada brainstem terdapat 36,0 pasien yang hidup sedangkan pada
pasien meninggal pada korteks yang dominan sebanyak 12,0 pasien, pada korteks yang nondominan terdapat sebanyak 24,0 pasien, pada basal
ganglia terdapat sebanyak 612,0 pasien yang meninggal, pada talamus 00,0 pasien yang meninggal, pada kapsula interna terdapat sebanyak
24,0 pasien yang meninggal dan pada brainstem terdapat 00,0 pasien yang meninggal.
Pada penelitian ini distribusi anatomi berdasarkan kejadian pneumonia, pada pasien tidak menderita pneumonia terdapat 918,0 pasien pada
korteks dominan, terdapat 1224,0 pasien pada korteks yang nondominan, pada basal ganglia terdapat 714,0 pasien, pada talamus terdapat
sebanyak 36,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 48,0 pasien dan pada brainstem terdapat 36,0 pasien sedangkan yang
menderita pneumonia pada korteks yang dominan terdapat 00,0 pasien,
Universitas Sumatera Utara
pada korteks yang nondominan terdapat sebanyak 12,0 pasien, pada basal ganglia terdapat sebanyak 816,0 pasien, pada talamus terdapat
sebanyak 00,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 36,0 pasien dan pada brainstem terdapat 00,0 pasien.
Pada penelitian ini distribusi anatomi berdasarkan hemiparesis, hemiparesis sinistra terdapat 48,0 pasien gangguan pada kortek dominan,
terdapat sebanyak 48,0 pasien pada korteks yang nondominan, pada basal ganglia terdapat 714,0 pasien, pada talamus terdapat sebanyak
24,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 48,0 pasien dan pada brainstem terdapat 36,0 pasien sedangkan pada hemiparesisi
dekstra pada kortek yang dominan terdapat 510,0 pasien, pada kortek yang nondominan terdapat sebanyak 918,0 pasien, pada basal ganglia
terdapat sebanyak 816,0 pasien, pada talamus terdapat sebanyak 12,0 pasien, pada kapsula interna terdapat sebanyak 36,0 pasien dan pada
brainstem terdapat 00,0 pasien pada table 13.
Tabel 13. Distribusi Anatomi berdasarkan variabel
Karakteristik Korteks
Dominan nondominan Subkorteks
B.ganglia Talamus K.interna Brainstem P
Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki 48,0 816,0 816,0 24,0 48,0 24,0 0,18 Perempuan 510,0 510,0 714,0 12,0 36,0 12,0
Mortalitas Hidup 816,0 1122,0 918,0 36,0 510,0 36,0 0,517
Meninggal 12,0 24,0 612,0 - 24,0 - Disfagia
Tidak 612,0 714,0 48,0 36,0 - 12,0 0,916 Ya 36,0 612,0 1122,0 - 714,0 24,0
Pneumonia Tidak 918,0 1224,0 714,0 36,0 48,0 36,0 0,597
Ya - 12,0 816,0 - 36,0 - Hemiparesis
Sinistra 48,0 48,0 714,0 24,0 48,0 36,0 0,357 Dekstra 510,0 918,0 816,0 12,0 36,0 -
Uji Kolmogorov-Smirnov
IV.1.8. Hubungan Pneumonia dengan kejadian mortalitas stroke akut