Distribusi gambaran hemiparesis berdasarkan variabel

IV.2.2.2. Distribusi gambaran hemiparesis berdasarkan variabel

Pada penelitian ini dengan jumlah sampel lima puluh sampel, diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna gambaran klinis hemiparesis terhadap subtipe stroke iskemik dengan hemoragik dengan p0,749. Pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan yang bermakna hemiparesis sinistra atau dekstra dengan mortalitas p0,625. Pada penelitian ini diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna hemiparesis sinistra dan dekstra dengan kejadian disfagia p0,963. Pada penelitian ini diketahui tidak terdapat perbedaan yang bermakna gambaran klinis hemiparesis sinistra dan dekstra dengan kejadian pneumonia p0,874. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya Stainhagen V dkk 2009 menyatakan pneumonia dan disfagia pada pasien stroke tidak berhubungan dengan klinis hemiparesis atau lateralisasi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Dziewas dkk 2003 menyatakan gambaran klinis hemiparesis tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan kejadian pneumonia p0,08. Pada penelitian Robin L 1993 menyatakan bahwa hubungan letak lesi hemisper dengan terjadi disfagia dikatakan kelainan pada serebral kanan dihubungkan dengan disfagia pada gangguan stase oral sedangkan letak lesi di kanan serebral sangat berkaitan dengan disfagi gangguan pada stase pharyngeal. Robin juga mengatakan bahwa gangguan kordinasi pada lidah, bibir dan mandibular kerusakan pada hemisfer kiri pasien dan diduga pada fase oral pada menelan didominasi oleh hemisfer sebelah kiri. Penelitian Stainhagen V 2009 perbedaan pada hemisfer kiri dan kanan, dimana pada hemisfer kanan terjadi Universitas Sumatera Utara disfungsi pharyngeal yang berat sedangkan jika terjadi ganguan pada hemisfer kiri terjadi pemanjangan waktu terhadap respon pre faringeal atau gangguan pada fase oral. Pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan yang bermakna lateralisasi karna hanya menilai apakah terdapat gangguan menelan karna gangguan pada hemisfer kiri atau kanan terjadi gangguan menelan tanpa menilai gangguan menelan pada fase – fase nya. Daniel K 1999 mengatakan bahhwa substansi neuroanatomikal yang memfasilitasi koordinasi lidah saat proses menelan belum sepenuhnya dimengerti, pada penelitiannya ini dijumpai bahwa pada pasien dengan unilateral stroke lebih banyak dijumpai gangguan pada lidah pada pasien stroke yang mengenai hemisfer kiri dibanding dengan pasien pada hemisfer kanan, karena presentral kortek lateral yang berfungsi untuk pergerakan lidah dan wajah dan bagian kortek motorik seperti suplementary motor, primary motor, dan koneksi motor pada subkortek lebih sering dihubungkan dengan gangguan koordinasi pada lidah dibandingkan dengan daerah kortek posterior. Adanya kecendrungan membedakan grup anterior dan posterior, pada sejumlah lesi yang terletak pada bagian posterior selalu diidentifikasi pada pasien tanpa ada gangguan koordinasi lidah dibandingkan pada pasien dengan gangguan koordinasi lidah pada proses menelan. Dengan demikian bagian kortek anterior lebih penting dibandingkan bagian posterior didalam memediasi kontrol motorik pada lidah.

IV.2.2.3. Hubungan antara Subtipe Stroke dengan Pneumonia