HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 KESIMPULAN DAN SARAN 97

III.5. Pelaksanaan penelitian 59 III.5.1. Pengambilan Sampel 59 III.5.2. Kerangka Operasional 61 III.5.3. Variabel yang Diamati 62 III.5.4. Analisa Statistik 62

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64

IV.1. HASIL PENELITIAN 64 IV.1.1.Karakteristik Demografik dan KlinisSubjek 64 IV.1.2. Hubungan distribusi hemiparesis dengan variabel 71 IV.1.3. Hubungan antarasubtipe stroke dengan pneumonia 74 IV.1.4. Hubungan antara subtipe stroke dengan mortalitas 76 IV.1.5. Hubungan antara teritorivaskular dengan pneumonia 77 IV.1.6.Hubungan antara teritorivaskular dengan mortalitas 78 IV.1.7. Hubungan antara volume Lesi dengan disfagia 80 IV.1.8. Hubungan distribusi anatomidengan variabel 80 IV.1.10.Hubungan antara pneumonia dengan mortalitas 85 IV.2. PEMBAHASAN 86 IV.3. KETERBATASAN PENELITIAN 95

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 97

V.1. Kesimpulan 98 V.2. Saran 99 DAFTAR PUSTAKA 100 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN ACA : Anterior Cerebral Artery ACC : Artery Carotis Communis CT : Computed Tomography CPG : Central Pattern Generators CVA : Cerebrovascular Accident CVD : Cerebrovascular Disease ICA : Internal Carotid Artery Universitas Sumatera Utara LACI : Lacunar Infarct MCA : Middle Cerebral Artery NTS : Nukleus Tractus Solitarius PAO2 : Partial Oksigen Arterial PCA : Posterior Cerebral Artery PACI : Partial Anterior circulation infarct POCI : Posterior circulation infarct TACI : Total Anterior Circulation Infarct TIA : Transient Ischemic Attacks SD : Standart Deviation SH : Stroke Hemoragik SI : Stroke Iskemik SPSS : Statistical Product and Science Service SKRT : Survey Kesehatan Rumah Tangga TACI : Total Anterior Circulation Infarct TIA : Transient Ischemic Attacks WHO : World Health Organization Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMBANG cm : Centimeter d : Desi mg : Miligram L : Liter mm : Milimeter n : Besar sampel p : Tingkat kemaknaan r : Koefisien korelasi α : alfa β : beta O 2 : Oksigen Universitas Sumatera Utara Z α : Nilai baku normal berdasarkan nilai α 0,01 yang telah ditentukan  1,96 Zβ : Nilai baku berdasarkan nilai β 0,15 yang ditentukan oleh peneliti  1,036 : Persen DAFTAR TABEL Tabel 1. Karakteristik klinis anterior cerebral arteri 25 Tabel 2. Karakteristik klinis middle cerebral arteri 30 Tabel 3. Karakteristik klinis posterior cerebral arteri 32 Tabel 4. Segmen dan cabang arteri 33 Tabel 5. Daftar Mikroorganisme penyebab Pneumonia 42 Tabel 6. Karakteristik demografi subjek penelitian 70 Tabel 7.Hubungan hemiparesis dengan variabel 75 Tabel 8. Hubungan subtipe stroke dengan pneumonia 76 Tabel 9. Hubungan subtipe stroke dengan mortalitas 77 Tabel 10 Hubungan teritori vaskular dgn pneumonia 78 Tabel 11 Hubungan teritori vaskular dgn mortalitas 79 Tabel 12 Hubungan volume lesi dgn disfagia 80 Tabel 13 Hubungan distribusi anatomi dgn variabel 84 Tabel 14 Hubungan pneumonia dengan mortalitas 85 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Arteri di otak 23 Gambar 2. Teritori anterior cerebral arteri 24 Gambar 3. Teritori medial cerebral arteri 29 Gambar 4. Teritorii posterior cerebral arteri 31 Gambar 5. Tahapan menelan 38 Gambar 6. Diagram pie distribusi Jenis kelamin 66 Gambar 7. Diagram pie distribusi Suku 66 Gambar 8. Diagram pie distribusi Subtipe stroke 67 Gambar 9. Diagram pie distribusi Hemiparesis 67 Gambar 10.Diagram pie distribusi Kultur 68 Gambar 11. Diagram pie distribusi Disfagia 68 Gambar 12. Diagram pie distribusi Pneumonia 69 Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Diagram pie distribusi Mortalitas 69 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Persetujuan Ikut dalam Penelitian Lampiran 2. Lembar Pengumpul Data Lampiran 3. Tes menelan Lampiran 4. Persetujuan Komisi Etik Lampiran 5. Data Pasien Stroke Akut Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Latar Belakang: Disfagia merupakan morbiditas yang paling sering terjadi pada stroke. Munculnya disfagia dihubungkan dengan peningkatan resiko terjadi komplikasi pada paru – paru dan peningkatan mortalitas. Hal ini jelas penting untuk mendeteksi awal disfagia pada pasien stroke akut tidak hanya mengurangi terjadi komplikasi tetapi dapat mengurangi masa rawatan di rumah sakit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara subtipe stroke, teritori vaskular dengan kejadian pneumonia dan mortalitas pada pasien stroke akut. Metode: Studi observasional dengan metode pengumpulan data secara potong lintang, di Poliklinik Neurologi dan Ruangan RA4 Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan, dengan 50 pasien stroke akut yang disfagia dan non disfagia. Pasien yang menderita pneumonia atau penyakit infeksi lainnya di eksklusikan. Pasien diikuti selama fase akut dan pneumonia didiagnosa berdasarkan kriteria Perkumpulan Dokter Paru Indonesia. Hasil: Terdapat 50 pasien stroke akut, yang terdiri dari 28 orang 46,0 laki-laki dan 22 orang 44,0 perempuan. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara subtipe stroke dengan kejadian pneumonia p=0,161r=0,163 mempunyai hubungan positif dan mempunyai kekuatan sangat lemah. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara subtipe stroke dengan kejadian mortalitas p=0,06r=0,349. Terdapat hubungan yang bermakna antara teritori vaskular dengan pneumonia p0,01r=0,351 mempunyai hubungan positif dan mempunyai kekuatan lemah. Terdapat hubungan yang bermakna teritori vaskular dengan mortalitas p0,01r=0,448 mempunyai hubungan positif dan mempunyai kekuatan sedang, terdapat hubungan yang bermakna volume lesi stroke dengan disfagiap0,03r=0,415 mempunyai hubungan positif dan mempunyai kekuatan sangat lemah. Kesimpulan: Adanya hubungan yang bermakna antara teritori vaskular dengan pneumonia dan mortalitas dan terdapat hubungan yang bermakna antara volume lesi dengan disfagia. Kata Kunci: Disfagia, Pneumonia, stroke akut, mortalitas. ABSTRACT Universitas Sumatera Utara Background: Dysphagia is a commonly morbidity after stroke, the presence of dysphagia has been associated with increased risk for pulmonary complication and even mortality.There is is emerging evidence that early detection of dysphagia in patients with acute stroke reduces not only these complication but also reduces length of hospital stay. Objective: To find out the correlation between stroke subtype, vascular territory with pneumonia and mortality in acute stroke. Methods: This cross sectional study observed patients at RA4 neurologic’s ward in Adam Malik General Hospital Medan, were observed 50 acute stroke patients with dysphagia and non dysphagia. Patients who admitted with pneumonia or other pulmonary infection were excluded. Patients were followed in acute phase and pneumonia was diagnosed based on Center for Disease Control Criteria that were adopted by Indonesia Association of Lung Doctors. Results:There were 50 patients of acute stroke, consisted of 28 man 56,0 and 22 womens 44,0. There was no significant association between stroke subtype with pneumonia p=0,117r=0,163, There was no significant association between stroke subtype with mortality p=0,117r=0,349, but There was significant association between territoriy vascular stroke subtype with pneumonia p0,01r=0,315, There was significant association between territoriy vascular with mortality p0,01r=0,448, There was significant association volume lesi stroke with dysphagia p0,03r=0,415 Conclusions: There was significant association between vascular territory with pneumonia and mortality, and there was significant association lesi volume stroke with dysphagia. Key word: Dysphagia, pneumoni, acute stroke, mortality

BAB I PENDAHULUAN