4 yang merupakan balai besar pengembangan budidaya air tawar. Sebagai upaya
perbaikan mutu ikan lele, BBPBAT sukabumi kini telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama
lele Sangkuriang. Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, lele
dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Selain itu lele sangkuriang memiliki daya tahan hidup pada
kondisi air yang kurang baik dan tidak sulit untuk dibudidayakan, sehingga dapat mengurangi resiko kegagagalan dalam pengusahaannya.
Ikan lele sangkuriang memiliki keunggulan, antara lain konversi pakannya memiliki FCR Food Convertion Ratio 1:1 yang artinya, satu kilogram pakan
yang diberikan kepada Ikan lele menghasilkan satu kilogram daging. Ikan Lele yang bergerak sangat lincah menyebabkan korelasi positif dengan rasa dagingnya.
Membuat dagingnya terasa lebih enak dan gurih karena lemak yang terkandung dalam Ikan Lele lebih sedikit. Selain itu, Ikan Lele dalam pertumbuhannya lebih
cepat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Survival Rate SRtingkat kelangsungan hidup Ikan Lele dapat mencapai 90 persen Departemen Kelautan dan
Perikanan 2007. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik,
artinya dengan penggunaan teknologi yang cukup memadai dengan pengaturan suhu air yang baik. Budidaya lele sangkuriang dapat dilakukan pada lahan yang
memiliki ketinggian 800 m dpl. Lele mempunyai kelebihan dari jenis ikan air tawar lainnya yaitu daya tahan terhadap hama penyakit, mampu bertahan hidup
pada kondisi air yang kurang baik dan tidak sulit untuk dibudidayakan, sehingga dapat mengurangi resiko kegagagalan dalam pengusahaannya.
1.2 Perumusan Masalah
Budidaya lele sangkuriang ada dua jenis usaha yang bisa diusahakan, yaitu pembenihan dan pembesaran. Usaha pembenihan merupakan kegiatan budidaya
untuk menghasilkan benih lele yang siap untuk di tebar. Sedangkan pembesaran adalah kegiatan lanjutan dari pembenihan untuk menghasilkan lele konsumsi.
Proses pembesaran lele sangkuriang mulai dari penebaran benih hingga panen,
5 membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat yaitu 2,5 hingga 3 bulan, sehingga
dalam setahun proses produksi dapat dilakukan empat kali. Dalam budidaya pembesaran lele sangkuriang, penggunaan kolam terpal
sebagai wadah atau media budidaya menjadi solusi bagi pembudidaya lele sangkuriang. Dalam proses pembuatan dan pemasangan kolam terpal tidak begitu
sulit dan dapat dibongkar pasang disesuaikan dengan luasan lahan yang dimiliki. Selain itu kolam terpal memiliki keunggulan diantaranya bisa dibuat dilahan
berpasir tepi pantai, lahan rata tapi tidak terpakai misalnya pekarangan rumah atau lain sebagainya.
Penggunaan terpal sebagai media budiadaya, sekarang telah banyak diterapkan di Kabupaten Bogor. Salah satu pembudidaya yang menerapkan kolam
terpal adalah Yoyok Fish Farm. Usaha yang dijalankan adalah usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal. Usaha Yoyok Fish Farm terletak di Kecamatan
Mega Mendung, Desa Pasir Angin. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan Pak Yoyok selaku Pemilik usaha Yoyok Fish Farm, kebutuhan
akan lele konsumsi di Jabodetabek termasuk masih tinggi. Pada tahun 2010, kebutuhan akan lele konsumsi untuk kawasan
Jabodetabek mencapai ± 75 ton per hari. Pemenuhan kebutuhan lele dikawasan Jabodetabek belum dapat terpenuhi oleh pembudidaya lele yang ada di kawasan
Jabodetabek khususnya Kabupaten Bogor. Hal ini dikarenakan dari ± 75 ton kebutuhan lele per hari untuk kawasan Jabodetabek hanya di pasok sekitar 15 ton
per hari dari produsen wilayah Kabupaten Bogor. Produksi lele kawasan Jabodetabek khususnya Kabupaten Bogor sebesar 15 ton per hari belum mampu
memenuhi pasar untuk Jabodetabek, sehingga untuk memenuhi pasar Jabodetabek biasanya dipasok dari pembudidaya lele yang berasal dari kawasan-kawasan lain
di luar Jabodetabek diantaranya Subang, Indramayu, Tasikmalaya dan Jawa Tengah.
1
Kebutuhan ikan lele konsumsi yang dipasok dari luar Jabodetabek selama ini tidak menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan lele konsumsi. Hal tersebut
dikarenakan pasokan lele konsumsi ke Jabodetabek yang sering mengalami
1
Departemen Kelautan dan Perikanan.Usaha Budidaya Lele Jawa Barat. www.dkp.go.id. Update Data Perikanan Diakses pada tanggal 16 November 2010.
6 keterlambatan pasokan dan harga yang tergolong lebih tinggi karena distribusi
yang jauh dari luar. Untuk Kabupaten Bogor khususnya, kebutuhan akan ikan konsumsi cenderung mengalami peningkatan Tabel 3. Jika dilihat dari
perkembangan produksi ikan konsumsi, lele merupakan ikan konsumsi mengalami peningkatan produksi paling tinggi dari ikan konsumsi lain di Kabupaten Bogor
Tabel 2. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan lele merupakan ikan konsumsi yang banyak diminati oleh masyarakat Kabupaten Bogor. Sehingga pengusahaan
pembesaran lele masih memiliki peluang untuk diusahakan dikawasan Bogor melihat pasar yang masih tergolong tinggi baik di Bogor, Jakarta, Depok,
Tangerang, dan Bekasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2010. Yoyok Fish Farm sebagai salah satu pengusaha pembesaran lele
sangkuriang yang letaknya berada di Kabupaten Bogor, berencana akan mengembangkan skala usaha dengan menambah jumlah kolam terpal. Upaya
penenambahan jumlah kolam terpal ini diharapkan mampu memenuhi sebagian besar permintaan akan lele konsumsi. Untuk menambah jumlah kolam tersebut,
memerlukan investasi yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan analisis kelayakan investasi untuk mengetahui apakah dengan penambahan kolam terpal
akan meningkatkan keuntungan dalam pengusahaan pembesaran lele sangkuriang. Adapun kelayakan usaha akan dikaji pada usaha pembesaran Yoyok Fish
Farm meliputi aspek non finansial yang meliputi aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek pasar. Kemudian
dilakukan analisis finansial dan faktor-faktor usaha yang dianggap berpengaruh terhadap kelayakan untuk mengetahui kelayakan usaha pembesaran lele
sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm. Berdasarkan hal-hal di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini : a. Bagaimana kelayakan usaha pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal
pada aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan lingkungan, dan aspek finansial?
b. Bagaimana kelayakan usaha pembesaran lele sangkuriang, apabila terjadi perubahan suatu komponen pada faktor-faktor usaha yang dianggap
berpengaruh terhadap kelayakan?
7
1.3 Tujuan Penelitian