40 ‐ Pada minggu berikutnya hingga panen pemberian pakan diganti menjadi Sinta
SN-L Tenggelam dan ketinggian air ditambah menjadi 75 cm.
5.5 Skala Usaha Yoyok Fish Farm
Desa Pasir Angin merupakan daerah yang sangat cocok untuk dijadikan usaha budidaya lele sangkuriang kolam terpal. Saat ini, Yoyok Fish Farm
memfokuskan pada pembesaran ikan lele sangkuriang. Usaha ini memiliki jumlah kolam sebanyak 13 unit kolam terpal.
Persaingan usaha yang terjadi di daerah Pasir Angin adalah dalam hal kapasitas produksi ikan. Usaha pembesaran lele sangkuriang yang didukung oleh
modal usaha yang besar dan skala usaha pembesaran lele kapasitas produksi ikan yang besar dapat menguasai pangsa pasar ikan konsumsi khususnya lele
daerah Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Persaingan usaha yang terjadi di sekitar Desa Pasir Angin tidak berpengaruh langsung terhadap pembudidayaan ikan,
walaupun penambahan kapasitas produksi dilakukan. Hal tersebut karena pasar yang dituju oleh pembudidaya perikanan biasanya pasar Bogor dan pasar Kramat
Jati yang merupakan pusat pasar untuk Jabodetabek yang mana saat ini belum terpenuhi kebutuhannya. Saat ini Yoyok Fish Farm memiliki rencana
mengembangkan skala usaha menambah kapasitas produksi pembesaran lele sangkuriang. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan lahan yang masih luas
dan belum digunakan. Dalam perolehan benih lele sangkuriang Yoyok Fish Farm, memperoleh
benih lele sangkuriang dari Unit Pembenihan Rakyat UPR Binatular. UPR Binatular merupakan unit pembenihan rakyat yang dikelola oleh masyarakat
sekitar Kecamatan Mega Mendung. Proses distribusi untuk memperoleh benih, Yoyok Fish Farm tidak memerlukan biaya distribusi karena lokasi UPR Binatular
masih berdekatan dari lokasi usaha.
5.6 Manajemen dan Organisasi Yoyok Fish Farm
Usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm tergolong kedalam usaha kolam rakyat sehingga manajemennya tergolong sederhana yaitu terdiri dari
lima orang karyawan tetap yang terdiri dari satu orang menjabat manajer, satu orang pengawas dan tiga orang karyawan. Dan pemilik usaha yaitu Pak Yoyok
41 menjabat sebagai Direktur pemilik usaha. Pembagian tugas yang diterapkan oleh
Yoyok Fish Farm meliputi : 1. Direktur yang merupakan pemilik usaha menjadi pimpinan tertinggi dalam
usaha Yoyok Fish Farm sebagai penyedia modal atau dana yang akan dibutuhkan dalam menjalankan usaha.
2. Manajer bertugas sebagai pembuat rencana kerja yang akan dilakukan selanjutnya namun terkadang ikut serta melakukan pekerjaan di lapangan.
3. Pengawas bertugas sebagai orang yang terjun ke lapangan sebagai pengawas terhadap karyawan yang bekerja. Hampir sama dengan manajer ikut serta
melakukan pekerjaan di lapangan apabila diperlukan. 4. Karyawan bertugas sebagai pelaksana pekerjaan lapangan yang menerima
perintah dari pengawas dan manajer.
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar
Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan
dijalankan. Aspek pasar digunakan untuk mengetahui berapa besar potensi pasar untuk masa yang akan datang. Untuk mengetahui peluang atau potensi pasar,
maka perlu diketahui tingkat permintaan pasar pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Aspek pasar dapat dikatakan layak apabila memiliki peluang
pasar, artinya potensi permintaan lebih besar dari penawaran. Keberhasilan dalam menjalankan usaha perlu adanya strategi pemasaran dan pengkajian aspek pasar
dengan cermat. Hal yang dapat dipelajari bentuk pasar yang dimasuki, komposisi dan perkembangan permintaan di masa lalu dan sekarang.
Pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm aspek pasar yang akan dikaji meliputi permintaan pasar lele konsumsi dan penawaran produksi
lele yang dihasilkan. Permintaan akan lele konsumsi dilihat dari daerah sekitar kawasan Kecamatan Mega Mendung dan Jabodetabek yang menjadi pasar utama.
Untuk sisi penawaran yang dilakukan, dilihat dari hasil produksi yang dihasilkan oleh usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm.
6.1.1 Permintaan
Potensi pasar yang dihadapi dalam pengusahaan pembesaran lele sangkuriang masih tinggi. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya pedagang
pengumpul dan semakin banyaknya peminat akan konsumsi ikan lele yang menjadi langganan dari lele sebagai salah satu sumber protein hewani. Produk
ikan lele sangkuriang biasanya ditujukan pada pedagang pengumpul kemudian dipasarkan ke pedagang pengecer dan agen-agen distributor Jabodetabek. Sistem
distribusi hasil produksi usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm melalui pedagang pengumpul yang kemudian di jual kepada pedagang pengecer
dan agen-agen penyalur distributor pasar Jabodetabek. Kebutuhan permintaan terhadap lele konsumsi mengalami peningkatan
seiring dengan semakin meningkatnya pertambahan penduduk. Namun ketersediaan akan ikan lele konsumsi tidak seiring dengan peningkatan produksi
42
43 sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Pada tahun 2011, ikan
konsumsi Jadebotabek khususnya lele diperkirakan akan meningkat sekitar 67 persen dari 75 ton, sehingga kebutuhan lele menjadi ± 105 ton per hari. Dimana
peningkatan ini terjadi dilihat dari kebutuhan lele konsumsi pada tahun 2009 mencapai ± 75 ton per hari hingga pada tahun 2010 mencapai ± 75 ton per hari.
Kebutuhan untuk wilayah Bogor sendiri mencapai sekitar ± 17 persen atau ± 17,85 ton per hari dari 105 ton per hari kebutuhan untuk Jabodetabek.
3
Peningkatan kebutuhan konsusmsi ikan khususnya lele terkait dengan adanya program sosialisasi Gemar Ikan. Program sosialisasi Gemar Ikan yang
merupakan singkatan dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. Gerakan ini telah berjalan sejak tahun 2005 dan dilakukan di titik-titik yang memiliki potensi
besar dalam memasyarakatkan ikan. Hal tersebut juga salah satu pendorong para petani perikanan khususnya petani lele, dalam hal meningkatkan produksi ikan
agar mampu memenuhi kebutuhan akan ikan lele konsumsi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010.
Dari uraian diatas dapat dibayangkan betapa besarnya kebutuhan dan permintaan lele untuk menjadi ikan konsumsi. Situasi ini merupakan suatu
indikasi bahwa permintaan akan lele konsumsi mengalami peningkatan. Meningkatnya permintaan lele konsumsi merupakan peluang bagi perusahaan,
sehingga upaya untuk memenuhi peluang pasar tersebut Yoyok Fish Farm berencana akan mengembangkan usaha dengan menambah kapasitas produksi
6.1.2 Penawaran
Kebutuhan lele konsumsi di Bogor dipenuhi oleh beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Mega Mendung, Kecamatan Ciseeng, Parung
dan Gunung Sindur dan selebihnya dipenuhi oleh petani lele yang berasal Kabupaten Bogor. Penawaran ikan konsumsi lele sangkuriang dari Yoyok Fish
Farm tergantung dari hasil panen. Lamanya proses pemeliharaan lele sangkuriang dari benih hingga lele mencapai ukuran panen adalah 3 bulan. Pada usaha
3
Departemen Peternakan dan Perikanan kabupaten Bogor . www.
disnakankabbogor .go.id. Update data
Perikanan Diakses pada tanggal 23 Oktober 2011.
44 pembesaran ikan lele sangkuriang Yoyok Fish Farm memiliki 13 unit kolam
terpal pembesaran.
Dalam proses produksi yang dilakukan Yoyok Fish Farm kolam pembesaran diisi
benih hingga panen secara sekaligus untuk mempermudah proses produksinya. Target
produksi yang ditetapkan pada usaha Yoyok Fish Farm adalah 7 ton untuk satu siklus
produksi. Namun pencapaian target produksi belum tercapai, selama ini Yoyok Fish Farm
hanya mampu berproduksi rata‐rata 6.7 ton per siklus panen. Produksi pembesaran lele
sangkuriang di Yoyok Fish Farm selama dua tahun delapan siklus produksi dapat dilihat
pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Produksi Pembesaran Lele Sangkuriang Pada Usaha Yoyok Fish Farm Tahun
2011 Siklus
Jenis Komoditi
Jumlah Kolam
Unit Produksi
Kg 1
Ikan Lele Konsumsi
13 6545
2 Ikan
Lele Konsumsi 13
6760 3
Ikan Lele Konsumsi
13 6853
4 Ikan
Lele Konsumsi 13
6690 5
Ikan Lele Konsumsi
13 6776
6 Ikan
Lele Konsumsi 13
6930 7
Ikan Lele Konsumsi
13 6580
8 Ikan
Lele Konsumsi 13
6850
6.1.3 Market Share
Market share merupakan bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan
apabila dibandingkan dengan kemampuan penjualan seluruh industri total penjualan
perusahaan yang sejenis. Sehingga dapat dikatakan bahwa market share merupakan
proporsi kemampuan perusahan terhadap keseluruhan penjualan perusahaan sendiri.
Tingkat market share ditunjukan dalam nilai atau angka persentase.
45
Peningkatan kebutuhan akan lele konsumsi di wilayah Jabodetabek, khususnya
wilayah Bogor tahun 2010 mencapai 17,85 ton per hari atau 6426 ton per tahunnya.
Sedangkan Yoyok Fish Farm sendiri sebagai salah satu pemasok ikan konsumsi hanya
mampu mencukupi sekitar 26,8 ton per tahunnya. Apabila dibandingkan dengan
permintaan kebutuhan pasar, Yoyok Fish Farm mampu memenuhi pasar sekitar 0,42
persen dari kebutuhan pasokan lele konsumsi per tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa
pasar ikan lele masih sangat terbuka lebar untuk diambil manfaatnya terutama untuk
bisnis pembesaran. Dengan adanya pengembangan usaha maka diharapkan market
share pangsa pasar yang mampu dipenuhi oleh Yoyok Fish Farm menjadi lebih besar
dari sebelumnya.
6.1.4 Strategi Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa
David, 2004. Setiap usaha biasanya perlu selalu menetapkan dan menerapkan strategi
dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Salah satu unsur dalam strategi
pemasaran terpadu adalah strategi bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang
dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan
menjanjikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran
pasarnya. Variabel strategi bauran pemasaran tersebut adalah strategi produk, harga
distribusi dan promosi. Pada usaha Yoyok Fish Farm strategi bauran pemasarannya
tergolong masih sederhana karena usaha yang dijalankan berupa usaha rakyat. Namun
dalam pengaplikasiaannya bauran pemasaran yang diterapkan meliputi:
a. Strategi Produk Pada
usaha Yoyok Fish Farm produk yang dihasilkan berupa ikan konsumsi yaitu lele.
Strategi produk terdapat beberapa faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah
mutukualitas, penampilan, ukuran, jenis, macam, jaminan, dan pelayanan. Namun
karena pada usaha Yoyok Fish Farm menghasilkan produk ikan konsumsi petani rakyat.
Maka hasil panen merupakan jenis lele sangkuriang dengan ukuran panen lele sangkuriang
adalah 8 ekor untuk setiap satu kilogram ikan lele konsumsi atau 125 gram untuk
satu ekor lele yang merupakan mutu dan kualitas yang baik. b. Strategi Harga
46
Strategi penetapan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan
meningkatkan posisi produk yang ditawarkan di pasar, yang tercermin dalam pangsa
pasar usaha, disamping untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan yang akan
didapat. Usaha Yoyok Fish Farm yang merupakan usaha kolam rakyat hanya mampu
menerima harga pasar yang biasanya diketahui dari pedagang pengumpul. Sehingga
pengusaha Yoyok Fish Farm bersifat sebagai price taker. Harga produk yang dihasilkan
oleh usaha Yoyok Fish Farm adalah ikan lele konsumsi dengan ukuran panen 7‐8 ekor
per kilogram dengan harga rata‐rata Rp 10.000. Harga tersebut merupakan harga di
tingkat petani, artinya belum termasuk biaya pengangkutan.
c. Strategi Distribusi Kegiatan
distribusi atau penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai
ke konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kegiatan penyaluran merupakan
salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran
dan distribusi fisik. Faktor‐faktor yang mempengaruhinya yaitu: saluran distribusi,
cakupan distribusi, lokasi, persediaan dan alat transportasi. Sistem
distribusi hasil produksi usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm
melalui pedagang pengumpul yang kemudian dijual kepada pedagang pengecer. Pedagang
pengumpul melakukan penjualan ke agen‐agen penyalur distributor pasar Kramat
Jati apabila terjadi kelebihan produksi sehingga pedagang pengecer tidak mampu
lagi memasarkan di wilayah Bogor dan sekitarnya. Sedangkan pedagang pengecer
akan memasarkan kewarung rumah makan, kathering, kolam‐kolam pemancingan
yang berada di kawasan Kecamatan Mega Mendung dan pasar‐pasar di wilayah
Bogor. Secara garis besar, jalur distribusi ikan hasil produksi usaha pembesaran lele
sangkuriang Yoyok Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 3.
Pedagang Pengumpul
Usaha Pembesaran Lele
Sangkuriang Yoyok Fish Farm
Pasar Kramat
Jati Pedagang
Pengecer Warung
makan, katering, kolam
Pemancingan kawasan
Kecamatan Pasar
‐ Pasar Di Wilayah
Bogor
Gambar 3. Distribusi Produksi Lele Sangkuriang Yoyok Fish Farm
d. Strategi Promosi Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh
konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu dalam menunjang keberhasilan
kegiatan pemasaran yang dilakukan dan efektifnya rencana pemasaran yang disusun, maka perusahaan haruslah menetapkan dan menjalankan strategi promosi
yang tepat. Unsur-unsur dari strategi promosi terdiri dari: iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan publisitas. Pada usaha pembesaran lele
sangkuriang Yoyok Fish Farm belum menerapkan strategi promosi, adapun penyebabnya adalah karena selama ini usaha yang dijalankan hanya berupa usaha
kolam rakyat menghasilkan komoditi pertanian yaitu ikan konsumsi. Untuk promosi yang dilakukan masih dari mulut ke mulut dengan sesama pengusaha
pembesaran perikanan yang berada di sekitar kawasan Desa Gadog dan Pasir Angin. Untuk penjualan hasil produksi lele konsumsi, Yoyok Fish Farm menjalin
kerjasama dengan pedagang pengumpul yang berperan sebagai pembeli hasil produksi ikan lele konsumsi dan mendistribusi ke pedagang pengecer dan pasar
Kramat Jati.
6.1.4 Hasil Analisis Aspek Pasar
47
48 Berdasarkan analisis potensi pasar dilihat usaha pembesaran lele
sangkuriang Yoyok Fish Farm menghasilkan produk ikan konsumsi yaitu lele dengan strategi pemasaran yang sederhana. Sedangkan dari sisi permintaan dan
sisi penawaran, permintaan akan ikan lele konsumsi masih tinggi namun dari sisi penawaran lele konsumsi masih tergolong rendah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengusahaaan pembesaran lele sangkuriang ini layak untuk diusahakan.
6.2 Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan terhadap proses pendirian usaha secara teknis dan pengoperasiaanya setelah usaha selesai dibangun. Analisis
dalam aspek teknis pada penelitian ini mencakup lokasi usaha, luas produksi, dan proses produksi. Berikut adalah hasil analisis pada tiap kriteria aspek teknis pada
usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm.
6.2.1 Lokasi Usaha
Lokasi Usaha pembesaran lele sangkuriang yang terletak di Jl. Gunung Geulis, Desa Pasir Angin, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi produksi adalah: 1. Ketersediaan Air
Ketersediaan air sebagai media utama dalam usaha pembesaran ikan lele sangkuriang berasal dari mata air dan sungai- sungai kecil yang ada di dekat
kolam. Kualitas air di daerah Pasir Angin juga masih tergolong baik karena belum banyak tercemar dengan zat-zat kimia yang berbahaya karena
daerahnya masih jauh dari perkotaan. Hal ini menyebabkan daerah Pasir Angin sangat cocok untuk dijadikan daerah pembesaran ikan lele sangkuriang.
Penggunaan air pada kolam terpal tidak harus diganti hingga panen, kecuali jika pada saat pemeliharaan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti :
terpal bocor, ikan terserang hama atau penyakit dan air berbau. 2. Ketersediaan Bahan Bahan Baku
Bahan baku yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha pembesaran lele Yoyok Fish Farm adalah benih dan pakan. Benih ikan lele sangkuriang adalah
bahan baku utama yang digunakan untuk dibudidayakan atau dipelihara
49 hingga menjadi ikan lele konsumsi. Untuk memperoleh benih lele sangkuriang
tidak sulit dikarenakan Kecamatan Mega Mendung merupakan daerah sentra produksi lele sangkuriang kolam terpal baik pembenihan maupun pembesaran.
Sehingga dalam perolehan benih umumnya dari usaha petani pembenihan lele sangkuriang yang kebanyakan diusahakan dalam skala kecil atau UPR
disekitar dengan harga benih per ekor Rp 150. Keberadaan pembenih lele sangkuriang tidak jauh dari lokasi Yoyok Fish Farm karena masih berada
pada sekitar kawasan Desa Pasir Angin dan Gadog yang masih di kawasan Kecamatan Mega Mendung. Sedangkan pakan berupa pellet merupakan bahan
baku untuk makanan buat ikan lele sangkuriang. Untuk memperoleh pellet ikan lele sangkuriang biasanya diperoleh dari Pasar Ciawi dan tidak sulit
untuk mendapatkannya. Letak Pasar Ciawi sebagai penyedia tempat pembelian pakan tidak jauh dari lokasi usaha menjadikan kemudahan dalam
perolehan pakan, berkisar ± 5 kilometer dari lokasi usaha. 3. Suplai tenaga kerja
Usaha pembesaran ikan lele sangkuriang ini dikelola oleh lima orang karyawan tetap satu orang manajer, satu orang pengawas dengan karyawan
sebanyak 3 orang. Biasanya dalam pelaksanaan kegiatan kebutuhan tenaga kerja dalam proses pelaksanaan kegiatan membutuhkan kerja yang yang
diperoleh dari sekitar kawasan Desa Pasir Angin. Kebutuhan akan tenaga kerja dalam pelaksaan kegiatan tidak begitu sulit karena dalam pelaksanaanya usaha
pembesaran lele sangkuriang tidak menggunakan teknologi yang canggih atau tidak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ilmu tinggi sehingga dalam
perekrutan tenaga kerja dapat dilakukan secara langsung. Dengan kata lain masalah tenaga kerja tidak mengalami kesulitan karena tenaga kerja berasal
dari masyarakat sekitar dan juga kerabat dari pemilik usaha. 4. Fasilitas transportasi
Lokasi usaha yang terletak di perkampungan yang telah memiliki fasilitas jalan aspal dengan kondisi baik. Untuk alat transportasi tersedia ojek dan
angkutan umum angkot. Tidak ada kesulitan untuk menuju lokasi usaha
50 karena fasilitas jalan yang telah memadai sehingga dapat diakses dengan
menggunakan kendaraan beroda dua maupun beroda empat. 5. Iklim dan keadaan tanah
Kondisi iklim daerah Desa Pasir Angin cukup mendukung untuk dilakukan pengusahaan pembesaran lele sangkuriang. Iklim di daerah Desa Pasir Angin
tergolong baik untuk pengusahaan budidaya perikanan. Keadaan lingkungannya yang belum terkontaminasi tercemar zat kimia pabrik atau
rumah tangga. Hal tersebut terlihat dimana kawasn Desa Pasir Angin terdapat banyak petani yang bergerak sektor perikanan budidaya.
6. Sikap masyarakat Sikap masyarakat di lokasi usaha pembesaran ikan cukup baik. Hal ini
dikarenakan Desa Pasir Angin merupakan salah satu daerah sentra budidaya perikanan saat ini di Kota Bogor, sehingga mereka sudah terbiasa dengan
usaha-usaha di bidang perikanan. 7. Rencana pengembangan usaha
Usaha pembesaran lele Yoyok Fish Farm berencana melakukan pengembangan usaha dengan penambahan kapasitas produksi. Hal ini
dilakukan permintaan ikan konsumsi khususnya lele mengalami peningkatan. 8. Hukum dan peraturan yang berlaku
Sejauh ini tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang kegiatan usaha ini. Hal ini disebabkan karena usaha pembesaran lele
sangkuriang merupakan usaha kolam rakyat dan lokasi usaha merupakan salahsatu senrra perikanan sehingga sudah terbiasa dengan usaha di bidang
perikanan.
6.2.2 Luas Produksi
Yoyok Fish Farm memiliki luas lahan dua hektar, namun dalam pelaksanaan usaha penggunaan lahan yang digunakan hanya satu hektar. Skala
usaha yang dijalankan Yoyok Fish Farm masih beroperasi dalam skala sedang dengan jumlah kolam sebanyak 13 buah kolam terpal untuk pembesaran ikan lele
51 sangkuriang dengan target produksi 7 ton per siklus. Namun dalam
pelaksanaannya, target produksi Yoyok Fish Farm belum tercapai karena kurangnya keterampilan dan pengalaman tenaga kerja untuk menjalankan usaha
pembesaran lele sangkuriang kolam terpal. Jika dilihat data produksi pada Yoyok Fish Farm, hanya mampu mencapai 6.7 ton per siklus.
Usaha pembesaran lele sangkuriang yang didukung oleh modal usaha dan skala usaha yang lebih besar dapat menutupi sebagaian dari pangsa pasar ikan
konsumsi khususnya lele daerah Kecamatan Mega mendung dan Bogor. Saat ini Yoyok Fish Farm ingin mengembangkan usaha lele sangkuriang dengan
menambah kapasitas produksi lele konsumsi. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan lahan yang masih luas dan belum digunakan.
Dalam menjalan usaha pembesaran lele membutuhkan benih lele. Untuk Yoyok Fish Farm, benih lele yang digunakan adalah benih lele sangkuriang.
Dalam perolehan benih lele sangkuriang Yoyok Fish Farm, memperoleh benih dari Unit Pembenihan Rakyat UPR Bina Tular. UPR Binatular merupakan salah
satu program pemerintah dalam pengembangan mutu benih untuk perikanan khususnya lele. Dalam menjalan usahanya UPR Binatular melakukan pembenihan
lele sangkuriang yang indukan lelenya diperoleh dari BBPBAT Sukabumi.
6.2.3 Hasil Analisis Aspek Teknis
Dari hasil analisis aspek teknis dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan informasi yang didapat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal yang dilakukan Yoyok Fish Farm adalah layak. Hal ini berdasarkan lokasi usaha dan luas produksi pada Yoyok Fish
Farm tidak ada hambatan dalam menjalankan usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal.
6.3 Aspek Manajemen