Aspek Sosial Lingkungan Analisis Kelayakan Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang (Clarias sp), Studi Kasus Yoyok Fish Farm, Desa Pasir Angin, Kecamatan Mega Mendung, Bogor, Jawa Bara

53 Unutk memperoleh izin dari Pemerintah Kabupaten, maka Yoyok Fish Farm harus mengurus perizinan ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor.

6.5 Aspek Sosial Lingkungan

Dalam aspek sosial lingkungan yang akan dilihat adalah seberapa besar usaha yang dijalankan mempunyai dampak sosial terhadap masyakat sekitar lingkungan usaha. Pada usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm penilaian dilakukan dengan pengamatan dan wawancara dengan masyarakat sekitar lingkungan usaha. Adapun pertimbangan yang dilakukan dengan melihat pengaruh usaha terhadap keadaan lingkungan sekitar dari segi lingkungan hidup dan kesempatan kerja. Keberadaan usaha Yoyok Fish Farm tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi lingkungan daerah sekitar usaha. Berbeda dengan kegiatan usaha perindustrian pada umumnya yang menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Limbah yang berasal dari usaha pembesaran lele sangkuriang ini hanya berupa air yang sudah tercampur dengan sisa-sisa pakan ikan, namun hal tersebut tidak merugikan masyarakat sekitar dan sudah terbiasa karena daerah Desa Pasir Angin merupakan daerah sentra ikan. Keberadaan usaha pemebesaran menimbulkan bau aroma yang tidak sedap dari kolam-kolam pembesaran, hal tersebut terjadi apabila pemberiaan pakan yang berlebihan. Cara penanggulangan hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pakan secukupnya dan tidak berlebihan agar pakan tidak mengendap di air kolam. Dari hasil pengamatan hasil limbah dari air mengandung unsur hara yang baik bagi tanaman. Sehingga apabila air pembuangan dari kolam diberikan pada tanaman, dapat menambah kesuburan tanah. Dengan adanya pengusahaan pembesaran lele sangkuriang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar karena usaha ini mendatangkan sebagian tenaga kerjanya dari masyarakat sekitar. Selain itu usaha ini juga memberikan keuntungan bagi usaha-usaha pembenihan lele sangkuriang yang kebanyakan diusahakan dalam skala kecil atau UPR disekitar Desa Pasir Angin dan Gadog. Dari hasil analisis aspek sosial lingkungan dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan informasi yang didapat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal yang dilakukan oleh Yoyok Fish 54 Farm adalah layak untuk dijalankan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar kawasan Desa Pasir Angin dan sekitarnya. VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial adalah arus penerimaan inflow, arus pengeluaran outflow, analisis kelayakan finansial, dan analisis switching value. Analsis kelayakan finansial dilakukan terkait dengan adanya rencana pemilik pembesaran lele sangkuriang yang ingin mengembangkan usahanya. Dalam pengembangan usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal pada Yoyok Fish Farm, dilakukan dengan penambahan kapasitas produksi. Adapun penambahan kapasitas peroduksi yang dilakukan Yoyok Fish Farm dengan rencana penambahan jumlah kolam. Rencana penambahan jumlah kolam yang awalnya dilakukan adalah dari 13 unit kolam menjadi 25 unit kolam. Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan usaha Yoyok Fish Farm. Dengan membagi kedalam dua skenario yaitu skenario pertama merupakan usaha sebelum melakukan pengembangan dan skenario kedua merupakan rencana pengembangan usaha. Dengan pertimbangan luas lahan yang dimiliki oleh Yoyok Fish Farm 2 hektar, namun dalam menjalankan usaha selama ini, Yoyok Fish Farm belum mengoptimalkan penggunaan lahan yang dimilkinya. Asumsi yang digunakan dalam menganilisis kelayakan usaha pembesaran lele sangkuriang Yoyok Fish Farm adalah: 1 Modal pendanaan usaha berasal dari modal sendiri yaitu dari pemilik usaha. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dan oprasional dikeluarkan pada tahun pertama. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan variabel. Yang termasuk biaya tetap adalah listrik, gaji manager, gaji pengawas, gaji karyawan tetap. Sedangkan yang termasuk biaya variabel yaitu pembelian benih, gaji karywan harian, pakan, dan solar. Sedangkan pada pengembangan usaha Pola usaha kedua benih tidak lai menjadi biaya variable karena Yoyok Fish Farm telah mampu memproduksi benih sendiri. 2 Suku Bunga yang digunakan adalah 7 persen per tahun yang merupakan suku bunga tertinggi deposito Bank BRI tahun 2010. Tingkat suku bunga deposito sebesar 7 persen per tahun atau 1,75 persen untuk satu siklus produksi tiga bulan. 3 Pajak pendapatan penghasilan yang dikenakan berdasarkan tarif pajak pasal 17 Undang Undang PPh, dengan tarif penghitungan PPh untuk tahun pajak 2010 adalah tarif tunggal sebesar 25 persen. 4 Tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate SR lele sangkuriang mencapai 90 persen. 5 Untuk tingkat kepadatan populasi adalah untuk satu kolam pembesaran lele sangkuriang adalah 100 ekor per 1 m 2 . 6 Harga jual untuk lele sangkuriang per kilogramnya adalah Rp 10.000 ditingkat petani dengan jumlah 8 ekor untuk setiap satu kilogram. 7 Usaha pembesaran lele sangkuriang kolam terpal Yoyok Fish Farm memiliki umur ekonomis selama 2 tahun. Penentuan umur usaha pembesaran lele sangkuriang tersebut berdasarkan umur ekonomis dari kolam terpal, karena merupakan aset yang paling penting untuk usaha pembesaran lele sangkuriang.

7.1 Skenario Pertama