9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kolostrum
1. Definisi Kolostrum
ASI stadium 1 adalah kolostrum. Kolostrum adalah cairan yang pertama kali di sekresikan oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai
hari ke-4 Purwanti, 2010. Kolostrum merupakan ASI yang diproduksi oleh ibu pada beberapa hari pertama, yang berwarna agak
kekuningan dan berbeda dari ASI berikutnya Jannah Widajaka, 2012. Banyak orang awam beranggapan bahwa Kolostrum tersebut
adalah ASI basi atau kotoran yang harus dibuang dan tidak boleh
diberikan kepada bayi.
Kolostrum adalah sekresi pertama dari ibu yang disediakan untuk bayi baru lahir pada 24-48 jam pertama. Kolostrum berisi
sistem kekebalan tubuh dan berbagai faktor pertumbuhan serta nutrisi penting, tripsin dan protease inhibitor yang dapat melindungi bayi dari
kerusakan di saluran pencernaan Rona, 1998. Diperkirakan bahwa kolostrum memicu setidaknya lima puluh proses pada bayi baru lahir.
Komposisi gizi ASI yang paling baik adalah pada tiga hari pertama setelah lahir yang dinamakan kolostrum Widjaja, 2005.
10
Pada journal yang diterbitkan oleh Rona 2000, di American Journal of Natural Medicine, bayi baru lahir memenuhi semua
kebutuhan tubuhnya hanya dibutuhkan kolostrum berkualitas tinggi diambil dari air susu ibu yang telah disertifikasi bebas antibiotik,
pestisida dan hormon sintetis. Kolostrum harus diproses pada suhu rendah sehingga faktor imun dan pertumbuhan tetap pada lingkungan
biologis yang aman.
2. Kandungan Kolostrum
Pada dasarnya, Komponen yang paling penting dari kolostrum dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu faktor sistem kekebalan
tubuh dan faktor pertumbuhan. Beberapa Produsen obat telah mencoba untuk menyalin genetik engineer dan beberapa komponen individual
dari kolostrum, terutama interferon, gamma globulin 7, hormon
pertumbuhan, IGF-1 dan protease inhibitor Rona, 2000.
Imunoglobulin A, D, E, G dan M adalah kandungan yang paling banyak ditemukan dalam kolostrum . Fungsinya adalah sebagai
faktor kekebalan tubuh, misalnya IgG menetralisir racun dan mikroba di getah bening dan sistem peredaran darah, IgM menghancurkan
bakteri, sementara IgE dan IgD sangat antiviral. Selain itu, kolostrum juga mengandung Laktoferin yang dapat membantu membunuh bakteri
dan sangat tepat untuk mereproduksi dan melepaskan zat besi ke dalam sel-sel darah merah yang dibutuhkan oleh tubuh, agar dapat
meningkatkan oksigenasi ke jaringan. Laktoferin memodulasi pelepasan sitokin dan reseptornya sehingga bertemu pada sel-sel
11
kekebalan tubuh termasuk limfosit, monosit, makrofag dan platelet Riksani, 2012.
Selain untuk kekebalan tubuh, kolostrum juga berperan penting terhadap faktor pertumbuhan. Prolin-Rich Polypeptide PRP yaitu
hormon yang mengatur kelenjar timus untuk pertumbuhan seseorang, dan merangsang sistem kekebalan tubuh kurang aktif atau mengatur
sistem kekebalan yang terlalu aktif seperti yang terlihat pada penyakit autoimun MS, rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, sindrom
kelelahan kronis, alergi, dll.
3. Manfaat Kolostrum