Penelitian tentang sikap ibu dengan pemberian

30

c. Penelitian tentang sikap ibu dengan pemberian

kolostrum pada bayi baru lahir Pengalaman dan pendidikan wanita sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan mereka dalam kaitannya dengan menyusui dikemudian hari. Seorang wanita yang dalam keluarga atau lingkungan sosialnya secara teratur mempunyai kebiasaan menyusui atau sering melihat wanita yang menyusui bayinya secara teratur akan mempuyai pandangan yang positif tentang pemberian ASI. Didaerah yang mempunyai “budaya susu formulabotol”, gadis dan wanita muda didaerah tersebut tidak mempunyai sikap positif terhadap menyusui, sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Tidak mengherankan jika wanita dewasa dalam lingkungan ini hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali informasi, pengalaman cara menyusui, keyakinan akan kemampuannya menyusui, dan tidak memiliki anggota keluarga dekat, teman atau dukungan sosial lain yang dapat membantu mereka dalam menghadapi masalah waktu mulai menyusui Perinasia, 1994. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahriyati 2007 bahwa dari 26 responden, yang memiliki sikap tidak mendukung terhadap pemberian kolostrum sebanyak 16 responden 61,54 sehingga dapat 31 disimpulkan bahwa sebagian besar sikap ibu terhadap pemberian kolostrum tidak mendukung. Sikap tidak mendukung tersebut kemungkinan disebabkan karena masih adanya responden yang berumur dibawah 20 tahun, umur yang tergolong muda kemungkinan pengalamannya masih kurang sehingga menyebabkan ibu kurang memahami pentingnya pemberian kolostrum pada bayinya. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sylvia pada tahun 2009, mengenai hubungan sikap ibu post partum dengan pemberian kolostrum yaitu dari 30 responden yang diteliti, diperoleh sikap mendukung sebanyak 18 responden 60, dan setelah diuji menggunakan Chi Square didapatkan hasil tidak ada hubungan antara sikap ibu post partum dengan pemberian kolostrum. Menurut Papona,dkk 2013, hubungan sikap ibu nifas tentang pemberian kolostrum, dimana perhitungan statistik menghasilkan P = 0,005 pada level 0,01, maka dapat dinyatakan Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu nifas tentang pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Ulu Siau. Artinya tingginya sikap ibu nifas akan menaikkan level pemberian kolostrum pada bayi baru lahir atau dengan kata lain semakin tinggi level sikap ibu nifas maka akan 32 semakin baik pula pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.

3. Dukungan Keluarga