17
berhubungan dengan pemberian ASI dalam satu jam pertama adalah tenaga periksa hamil. Faktor lain adalah daerah tempat tinggal, kehamilan
diinginkan, tenaga periksa hamil, penolong persalinan, akses terhadap radio, dan berat lahir. Terdapat interaksi antara daerah dengan tenaga
periksa, kehamilan diinginkan dengan tenaga periksa, dan berat lahir dengan penolong persalinan.
Sri Wahyuni 2001 telah meneliti tentang Hubungan Penolong Persalinan, Dukungan Keluarga Dan Tingkat Pendidikan Ibu Dengan
Pemberian Kolostrum Dan Asi Eksklusif yang dilakukan dikabupaten Purworejo. Hasil penelitian tersebut adalah Tidak ada hubungan yang
bermakna antara tenaga penolong persalinan dengan pemberian kolostrum p=838 dan ASI eksklusif p=573, sedangkan tingkat pendidikan ibu
dengan pemberian kolostrum p=727 dan ASI eksklusif p=165 . Namun, Ada hubungan yang bermakna antara peranan penolong
persalinan sebagai penasehat p=0.000, sedangkan dukungan keluarga p=0.005 dengan pemberian kolostrum dan Dukungan keluarga dengan
pemberian ASI eksklusif p=0,000.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kolostrum
1. Pengetahuan Ibu
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya
mata, hidung, telinga dan sebagainya. Dengan sendirinya pada
18
waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
indera penginderaan telinga, dan indera penglihatan mata. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau
tingkat yang berbeda-beda Notoatmodjo, 2005. Selanjutnya menurut Notoatmodjo 2003 menjelaskan
bahwa seseorang dapat memperoleh suatu pengetahuan dibutuhkan proses kognitif, yang merupakan hal penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan yang dicakup dalam kawasan yang kognitif mempunyai lima tingkatan yaitu :
1 Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
Contoh: Dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita.
19
2 Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan
makanan yang bergizi. 3
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan
hasil penelitian,
dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah
problem solving cycle dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4 Analisis Analysis
Analisis adalah
suatu kemampuan
untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-
komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
20
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-
kata kerja: dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan,
dan sebagainya.
5 Sintesis Synthesis
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6 Evaluasi Evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau sesuatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya: dapat membandingkan antara anak-anak yang
cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah diare di suatu tempat, dapat
menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB, dan sebagainya.
21
b. Cara Memperoleh Pengetahuan