Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System Kerangka Teori

42 Hasil penelitian Darti 2005 tentang studi etnografi pemberian ASI di desa Sayurmaincat menunjukkan bahwa informasi tentang menyusui atau pendidikan kesehatan terutama pada ibu-ibu yang baru melahirkan tidak pernah diberikan di desa oleh bidan desa, kalaupun ada, informasi tersebut tidak lengkap. Penelitian Nuraeni 2002 tentang hubungan karakteristik ibu, dukungan keluarga dan pendidikan kesehatan dengan perilaku pemberian ASI dan MP-ASI pada bayi usia 0-12 bulan, menyebutkan bahwa adanya pendidikan kesehatan sangat menentukan seorang ibu untuk berperilaku memberikan ASI secara tepat. Dari beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir di atas, yang akan dibahas oleh peneliti sendiri adalah pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi yaitu untuk melihat distribusi dan persentasi masing-masing faktor pada ibu yang tidak memberikan kolostrum.

D. Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System

Decision Support System DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi permodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan unuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun tahu cara pasti bagaimana keputusan seharusnya di buat Alter,2002. 43 Decision Support System DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Decision Support System DSS yang seperti itu di sebut aplikasi Decision Support System DSS. Aplikasi Decision Support System DSS menggunakan CBIS Computer Based Information System yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Decision Support System DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis model-model yang tersedia Kusrini2007.

E. Teori Perilaku

Maulana, 2009 Perilaku merupakan hal yang unik dan individual. Di mana setiap prilaku individu berbeda dengan individu lain. Prilaku tidak selalu mengikuti urutan tertentu sehingga terbentuk prilaku yang positif dan tidak selalu di pengaruhi oleh pengetahuan dan sikap postif. Namun, secara minimal jika didasari pengetahuan yang cukup, prilaku positif biasanya terbentuk dalam waktu yang lama. Sehingga dalam prilaku dengan kekhasan dan keunikannya di pengaruhi oleh banyak variabel. Dengan membentuk prilaku, perlu di lakukan pembiasaan, 44 dengan cara membiasakan diri agar berprilaku sesuai dengan harapan. Adapun prilaku di lihat dari respons stimulus menurut Green, 2000.

1. Faktor predisposisi : faktor predisposisi yang meliputi

pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan kebutuhan yang dirasakan dan kemampuan berhubungan dengan motivasi dari seorang individu atau kelompok untuk bertindak. mereka sebagian besar jatuh dalam domain psikologis. mereka termasuk dimensi kognitif dan afektif mengetahui, merasa, percaya, menghargai dan memiliki kepercayaan diri atau rasa keberhasilan. faktor kepribadian juga bisa mempengaruhi perilaku kesehatan yang berhubungan diberikan, tapi kita mengecualikan ini dari pertimbangan di sini karena perubahan kepribadian tidak meminjamkan dirinya readlily untuk intervensi promosi kesehatan pendidikan atau lainnya singkat psikoterapi.

2. Faktor Reinforcing penguat : tindakan yang menentukan

apakah aktor menerima umpan balik positif atau negatif dan didukung secara sosial setelah terjadi. Faktor penguat sehingga termasuk dukungan sosial, pengaruh teman sebaya, dan saran dan umpan balik oleh penyedia layanan kesehatan. Faktor penguat juga mencakup konsekuensi fisik perilaku, yang mungkin terpisah dari konteks sosial.

3. Faktor Enabling pemungkin : kondisi lingkungan,

memfasilitasi kinerja dari suatu tindakan oleh individu atau organisasi, termasuk adalah ketersediaan, aksesibilitas, dan 45 keterjangkauan pelayanan kesehatan dan masyarakat sumber daya. juga termasuk kondisi hidup yang bertindak sebagai hambatan untuk bertindak, seperti ketersediaan transportasi atau anak-hati untuk melepaskan ibu dari tanggung jawab yang cukup lama untuk berpartisipasi dalam program kesehatan. faktor pendukung juga mencakup keterampilan baru bahwa seseorang, organisasi, atau kebutuhan masyarakat untuk melaksanakan perubahan perilaku atau lingkungan.

F. Kerangka Teori

Menurut Green, 2000 dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor predisposisi predisposing factors adalah faktor dari diri seseorang untuk melakukan praktik kesehatan tertentu yang meliputi Tingkat pendidikan ibu, Pengetahuan ibu, Kesehatan ibu, dan motivasi Motivasi. Faktor enabling pendukung berupa fasilitas yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan praktik. Sedangkan faktor reinforcing penguat adalah faktor yang ikut mendorong terlaksananya praktik seperti dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan Lihat tabel 1.1 46 Tabel 1.1 kerangka teori Sumber : Modifikasi Green, Lawrence 2000 Faktor Predisposisi 1. Pengetahuan Ibu 2. Sikap Ibu 3. Pengalaman kehamilan dan menyusui 4. Persepsi Ibu 5. Pendidikan Ibu Faktor Penguat 1. Dukungan Keluarga 2. Dukungan Sosial 3. Penolong Persalinan 4. Sosial Budaya 5. Sumber Informasi Faktor Pemungkin 1. Faktor Bayi 2. Peraturan Dan Kebijakan Pemerintah 3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Health Promotion Behavior and life style Pemberian kolostrum pada bayi Enviroment health Quality of life 47 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .A. Kerangka Konsep Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah variabel bebas Independent dan variabel terikat dependent. Variabel bebas Independent merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pemberian kolostrum, meliputi dukungan keluarga. Sedangkan variabel terikat dependent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, yaitu status pemberian kolostrum pada bayi. Adapun faktor lain dalam kerangka teori selain tersebut diatas akan diabaikan dan tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. Variabel Independent Variabel Dependent Tabel 3.1 kerangka konsep Dukungan Keluarga Status Pemberian kolostrum pada bayi 48

A. Definisi Operasional