n ei
ME
n i
∑
=
=
1
dimana : ei = kesalahan
n = banyaknya periode 4. Mean Absolute Percentage Error MAPE
m PE
MAPE
t m
t
∑
=
=
1
3.1.4. Verifikasi Pola Peramalan
Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah fungsi yang diperoleh dari hasil peramalan representatif terhadap data. Oleh sebab itu ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Jika sebaran data masih berada di dalam batas kontrol, maka data tersebut
dikatakan baik. 2. Jika sebaran data berada di luat batas kontrol, maka fungsi tersebut tidak sesuai.
Ini berarti pada peramalan terhadap data Y-Y’ tersebut tidak representative atau salah.
3. Batas kontrol adalah batasab perbedaan sebaran data yang dapat ditolerir. Kondisi-kondisi disebut diluar batas kontrol adalah apabila ada titik
sebaran Y-Y’ yang berada di luar batas kontrol, yaitu nilainya lebih besar dari nilai batas kontrol atas atau lebih kecil dari nilai batas kontrol bawah. Meskipun
semua titik sebaran berada dalam batas kontrol, suatu fungsi trend peramalan belum dijamin representatif, maka untuk menganalisis hal ini, digunakan proses
verifikasi dengan metode peta sebaran bergerakMoving Range Chart MRC. Peta MRC ini berguna untuk melihat pola pergeseran data dan menutupi
kekurangan-kekurangan yang ada pada deret berkala. Flowchart proses verifikasi dengan MRC dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Penentuan Titik Sebaran Daerah A, B, C Metode MRC
Gambar 3.7. Flowchart Proses Verifikasi Metode MRC
Pada Moving Range Chart, titik-titik sebaran yang ada dipeta kontrol dapat diperiksa dengan empat aturan berikut ini :
1. Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-Y’ berada diluar BKA dan BKB walaupun jika
semua titik sebaran dalam batas kontrol, belum tentu fungsi representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjutkan dengan membagi MRC dalam tiga
daerah, yaitu A, B dan C. 2. Aturan Tiga Titik
Apabila ada tiga buah titik secara berurutan terdapat pada satu sisi, dan dua diantaranya jatuh pada daerah A, maka termasuk kondisi out of control.
3. Aturan Lima Titik