Model Persediaan Deterministik Model Persediaan Probabilistik

parameter tersebut. Untuk menghadapi variasi yang ada, terutama variasi permintaan dan lead time, model probabilistik biasanya dicirikan dengan adanya persediaan pengaman safety stock.

3.3.4. Metode Pengendalian Persediaan Probabilistik

a. Pada model ini, jumlah pemesanan ekonomis ditentukan dengan rumus: Q = b. Untuk rata-rata permintaan, µ dapat dicari sebagai berikut: µ L = µD x L c. Untuk simpangan baku, σ dapat dicari sebagai berikut: σL = σD x d. Persediaan pengamanan : Ss = Z x µ dimana nZ menyatakan tingkat pelayanan yang menjamin terpenuhinya kebutuhan barang, untuk data berdistribusi normal. e. Titik pemesanan kembali: R = µ + Ss f. Peluang terjadinya kekurangan persediaan Shortage: Px.r = 05 . = D HQ π g. Taksiran dari jumlah Shortage per satu silklus pemesanan adalah: = h. Taksiran jumlah shortage per periode adalah i. Total biaya persediaan per periode dapat diperoleh dengan rumus: TC = +H [ +r - µ] + + D.C Keterangan : D = Laju permintaan untuk setiap periode permintaan dimasa mendatang. fx= Fungsi kepadatan probabilitas dari permintaan x selama lead time. A = Biaya pemesanan setiap kali pesan. H = Biaya penyimpanan per unit per periode perencanaan. L = Panjang lead time. C = Harga beli per unit produk. µ L = Rata-rata panjang lead time. σL = Simpangan baku dari panjang lead time. µD = Rata-rata permintaan selama satu unit waktu dari lead time. σD = Simpangan baku permintaan selama satu unit waktu dari lead time. µ = Rata-rata permintaan selama lead time. σ = Simpangan baku permintaan selama lead time. = Rata-rata kekurangan dalam satuan unit. r = Reorder point titik pemesanan kembali. ss = Safety stock persediaan pengaman. Q = Kuantitas pemesanan dalam satuan unit. π = Biaya kekurangan per unit. TC= Total biaya persediaan per periode perencanaan.

3.4. Analisis Persediaan ABC

7 Perusahaan perlu membuat pengelompokan barang-barang untuk kemudahan didalam pengawasannya. Tujuan pengelompokan ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan banyaknya barang-barang dalam masing-masing kelompok. Sehingga dapat diketahui barang mana yang paling banyak membutuhkan biaya. Untuk pengelompokan ini dipakai sistem ABC. Klasifikasi ABC atau sering juga disebut sebagai analisis ABC merupakan klasifikasi dari suatu kelompok material dalam susunan menurun berdasarkan biaya penggunaan material itu per periode waktu harga per unit dikalikan volume penggunaan dari material itu selama periode tertentu. Periode waktu yang umum digunakan adalah satu tahun. Pengelompokan menurut sistem ABC ini terbagi atas tiga kelompok yaitu : 1. Kelompok A Merupakan kelompok barang yang paling kritis, dimana jumlah itembarang yang ada dikelompok ini tidak terlalu banyak antara 10 - 20 dari total jumlah keseluruhan barang, namun paling sering dilakukan pemesanan dan memerlukan biaya yang besar dalam pengadaannya. Umumnya nilai investasinya sekitar 70 atau lebih dari total investasi tahunan persediaan. 2. Kelompok B 7 Nasution Hakim, Arman. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. Edisi Pertama. Yogyakarta;Graha Ilmu, Hlm.236-237