Analisis Pengukuran Aspek Efektivitas

modal dengan menambah hutang bank yang biaya modalnya relatif lebih murah 3. Dari segi investasi, hendaknya kebijakan yang diambil oleh perusahaan benar- benar mempertimbangkan keunggulan kompetitif yang dimilik perusahaan.

6.3. Analisis Pengukuran Aspek Efektivitas

Human Capital 6.3.1. Analisis Revenue per Employee Pengukuran ini untuk mengetahui bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusi finansial berupa jumlah penjualan. Dengan kondisi gaji yang tidak berubah, karyawan tetap mampu meningkatkan produktifitasnya setiap tahun. Hasil perhitungan revenue per employee pada tahun 2007 sebesar Rp 102.532.546,23orang, pada tahun 2008 sebesar Rp 149.872.439,38orang, pada tahun 2009 sebesar Rp 150.708.648,5orang dan tahun 2010 mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 188.061.660,6orang. Hal ini dapat diketahui lebih jelas pada tahun 2009. Dimana pada tahun tersebut jumlah penjualan yang didapat menurun dibandingkan tahun 2008. Menurunnya jumlah penjualan ini disebabkan karena harga jual CPO mengalami penurunan dari tahun 2008, yaitu sebesar Rp 7.038,68kg menjadi Rp 6.350,23 kg pada tahun 2009. Dengan keadaan yang kurang mendukung ini ditambah jumlah karyawan pada tahun 2009 yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, para karyawan masih mampu memberikan kontribusi yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa program yang berhubungan dengan Universitas Sumatera Utara sumber daya manusia yang telah dilaksanakan perusahaan berjalan dengan baik yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

6.3.2. Analisis Human Capital Value Added

Perhitungan ini menunjukkan berapa banyak nilai tambah yang dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap value added organisasi. Hasil perhitungan HCVA pada tahun 2007 sebesar Rp. 5,34. Hal ini menunjukkan bahwa Rp.1 yang diinvestasikan dalam human capital akan memberikan kontribusi ke perusahaan sebesar Rp. 5,34. HCVA pada tahun 2008 sebesar Rp. 6,78. HCVA pada tahun 2009 sebesar Rp. 7,81. Hasil perhitungan HCVA pada tahun 2010 sebesar Rp. 8,32. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kontribusi ke perusahaan dari tahun 2007 sampai dengan 2010. Pada tahun 2009 beban karyawan berjumlah lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya tapi dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar dari tahun tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa program sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan telah berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas karyawan . Universitas Sumatera Utara

6.3.3. Analisis Human Capital Return on Investment HC ROI

Memaksimalkan kinerja SDM dapat dilakukan dengan menghitung HR ROI, yaitu dengan membandingkan antara biaya dan manfaat potensial investasi. Hasil HCROI pada tahun 2007 sebesar 191, tahun 2008 sebesar 218,48 , tahun 2009 sebesar 172,91 dan tahun 2010 sebesar 225,90 . Dari hasil yang didapat program pengembangan SDM memberikan hasil yang sukses dan efektif karena nilai investasi kembali. Besarnya hasil yang didapat dari perhitungan human capital return on investment ini dipengaruhi oleh kecilnya biaya untuk sumber daya manusia yang memiliki rata-rata 5,56 setiap tahunnya dari biaya produksi perusahaan. Walaupun biaya sdm termasuk kecil tapi perusahaan tetap mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan, hal ini dapat dilihat dari rendahnya karyawan yang keluar. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, pada tahun 2009 nilai human capital return on investment mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena harga jual CPO mengalami penurunan dari tahun 2008, yaitu sebesar Rp 7.038,68kg menjadi Rp 6.350,23 kg pada tahun 2009. Dalam hal ini pihak perusahaan harus lebih meningkatkan produktivitas dengan memberikan penghargaan kepada karyawan agar lebih termotivasi dalam bekerja. Universitas Sumatera Utara

6.4. Analisis Korelasi Antar Variabel