Ruang Lingkup Bidang Usaha Manajemen dan Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Persero

j. Melaksanakan proses bisnis dengan berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG. k. Mengembangkan inovasi penciptaan jenis produk-produk baru untuk lebih diterima pasar. l. Membangun Sistem Informasi Manajemen yang integratif dan berbasis komputer.

2.5. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV dilengkapi 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas total 560 ton Tandan Buah Segar TBS perjam, 3 Universitas Sumatera Utara unit Pabrik The dengan kapasitas total 226 ton Daun Teh Basah DTB perhari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 400 ton perhari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Perakitan Erection Pabrik Perbengkelan yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu.

2.6. Manajemen dan Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Persero

PTPN IV sebagai perusahaan agrobinis dan agroindustri yang tangguh dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun regional yang didukung tidak hanya oleh profesional dan inovasi para karyawannya, tetapi juga oleh komitmen yang kuat dari manajemen dan seluruh karyawan untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang tata kelola perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance GCG secara berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip- prinsip GCG tersebut, Perusahaan memfokuskan pada pelaksanaan kegiatan untuk menjadikan GCG sebagai budaya yang melekat pada diri setiap karyawan di seluruh tingkatan organisasi. Akan sulit untuk mempertahankan prinsip-prinsip GCG jika hanya mengandalkan aturan semata, karena yang lebih penting adalah tercipta dan terpeliharanya budaya etika yang kuat. Prinsip-prinsip GCG yang baik merupakan sarana untuk menjaga asset perusahaan, memelihara nilai jangka panjang pemangku kepentingan, meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik. Dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan standar umum, yaitu Transparansi, Kemandirian, Universitas Sumatera Utara Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Pelaksanaan tata kelola ini juga mengacu kepada Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117M-MBU2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. PTPN IV menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya dan untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola, PTPN IV telah memiliki pedoman pelaksanaan tata kelola antara lain : 1. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja 2. Pedoman Mutu Perusahaan 3. Perjanjian Kerja Bersama 4. Pedoman Pelaksanaan Direksi 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Atruktur organisasi juga dapat memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat dalam organisasi dengan jelas. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 156KMK. 0161994, Direktur dibantu oleh 4 orang yaitu: Drektur Keuangan, Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Dimana, Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Komisaris yang merupakan wakil dari Departemen Keuangan sebagai pemegang saham. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Universitas Sumatera Utara Pemegang Saham RUPS untuk jamgka waktu 5 tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11 dan 16 dari Anggaran Dasar Perseran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 04.11Kpts80XII2007 susunan organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

2.7. Sumber Daya Manusia