Remaja LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Karena masa remaja adalah masa situasi kritis dalam kehidupan seseorang. Dalam pendidikannya harus diperhatikan tahapan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, baik itu secara fisik, intelektual, dan emosional. 15 Suatu ciri yang perlu diketahui pula ialah pertumbuhan jasmani yang dialami oleh remaja seiring dengan pertumbuhan anggota dari dalam termasuk pertumbuhan organ seks, yang diiringi pula dengan kelenjar yang telah menyebabkan remaja pada usia ini telah dapat mengadakan aktivitas reproduksi. Kecenderungan kepada jenis lain mulai dan biasanya diikuti pula dengan dorongan seks. Usia ini disebut masa puber, masa pematangan seksual. Karena itulah pergaulan mereka perlu adanya kendali, apalagi remaja yang hidup di masa masyarakat dengan kecanggihan teknologi, remaja dapat dengan mudah menemukan contoh yang menarik dari media seperti menonton tayangan dan permainan yang bebas. 16

F. Pacaran

Pacar adalah teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Sedangkan berpacaran adalah bercintaan, berkasih- kasihan dengan lawan jenis. 17 Pacaran merupakan fenomena yang cukup banyak dijumpai di jaman sekarang. Pacaran yang kita kenal yaitu terbentuk dan fungsi utamanya adalah 15 Kementrian Agama RI, Pendidikan, Pengembangan Karakter, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur‟an, 2010 h. 233 16 Zakiah Daradjat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1997 Cetakan ke-4, h. 123 17 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Edisi kke-3, h. 807 memilih dan mendapatkan seorang pasangan. Sebelum periode ini, hanya bertujuan untuk menyeleksi pasangan, dan pacaran harusnya diawasi dengan cermat oleh orang tua, yang sepenuhnya mengendalikan setiap relasi heteroseksual. Para orang tua saling mengunggulkan remajanya sebagai calon pasangan dan bahkan memilihkan pasangan bagi anak-anaknya. Akhir-akhir ini remaja tentu sudah memiliki kendali yang jauh lebih besar terhadap proses berpacaran dan dengan siapa mereka menjalin hubungan. Di samping itu, pacaran telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekedar persiapan untuk menikah. 18

1. Alasan Pacaran

Di zaman sekarang pacaran minimal memiliki delapan alasan, diantaranya sebagai berikut: a Pacaran merupakan sebuah bentuk rekreasi. Remaja yang berpacaran agaknya menikmatinya dan menganggap pacaran sebagai sumber kesenangan dan rekreasi. b Pacaran dapat menjadi sumber yang memberikan status dan prestasi. Sebagai bagian dari proses perbandingan sosial yang berlangsung di masa remaja, remaja dinilai berdasarkan status orang yang diajak kencan, penampilannya, popularitasnya, dan sebagainya. c Pacaran merupakan bagian dari proses sosialisasi di masa remaja: pacaran dapat membantu remaja untuk mempelajari bagaimana bergaul dengan orang lain serta mempelajari tata krama dan perilaku sosial. 18 John W. Santrock, Remaja Jakarta: Erlangga, 2007 Edisi ke-11, Jilid: 2, h. 81-82 d Pacaran melibatkan kegiatan mempelajari keakraban dan memberikan kesempatan untuk menciptakan relasi yang bermakna dan unik dengan lawan jenis kelamin. e Pacaran dapat menjadi konteks untuk melakukan eksperimen dan eksplorasi seksual. f Pacaran dapat memberikan rasa persahabatan melalui interaksi dan aktivitas bersama lawan jenis kelamin. g Pengalaman pacaran berkontribusi bagi pembentukan dan pengembangan identitas; pacaran membantu remaja untuk memperjelas identitas mereka dan memisahkannya dari asal usul keluarga. h Pacaran dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk mensortir dan memilih pasangan. 19

2. Dasar Memilih Pacar Pasangan

Cinta atau pacaran memang hal yang kompleks. Tidak akan baik jika diletakkan di atas satu faktor atau pertimbangan. Dalam cinta model remaja, ketika memulai atau sebelum serius, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan. Diantaranya sebagai berikut: 20 a Penampilan Fisik Cinta sering diibaratkan bermula dari mata turun ke hati. Karena tertarik pada penampilan fisik seseorang, baik wajahnya, hidungnya, rambutnya, postur tubuhnya, dan sebagainya bisa berujung pada rasa 19 John W. Santrock, h. 82 20 Nestor Rico Tambunan, Remaja Mandiri 2 Jakarta: Penerbit Arcan, 1995 Cetakan ke- 3, h. 82-84 tertarik. Sebenarnya hal ini sah-sah saja, namun tidak dibenarkan jika ini dijadikan satu-satunya alasan dalam memilih pasangan. b Kepribadian Kepribadian ini menyangkut watak, pembawaan, kebiasaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan tingkah laku. Hal ini penting, jika seseorang memilih pasangan bertujuan agar dapat memberikan rasa nyaman dan tentram. c Kecocokan Pandangan Hidup Lepas dari sebabnya, ada aneka ragam cara orang memandang hidup. Ada yang optimis memandang masa depan, ada yang murung pesimis. Ada orang yang materialistis, ada yang menganggap bahwa uang segalanya. Sebaliknya, ada yang menganggap hidup dari sudut keridhoan. Yang terpenting dalam hidupnya selalu bersikap benar dan dalam keridhoan Allah SWT. d Kepandaian dan Kematangan Masa mendatang kehidupan akan semakin dikuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepandaian dan kecerdasan akan semakin menentukan. Begitu juga dengan kematangan dalam berpikir dan memecahkan masalah. e Kehidupan Sosial Kedudukan sosial yang sepadan akan memudahkan orang dalam beradaptasi, begitu pula dalam aktivitas pacaran. Bukan berarti yang