Model Dampak Terbatas Limmited Effect Model Model Dampak yang Kuat The Powerfull Effects Model
                                                                                menimbulkan  perlunya  penyesuaian  mental  dan  perlunya  membentuk sikap, nilai dan minat baru.
b   Masa  remaja  sebagai  periode  peralihan.  Pada masa  ini  remaja  bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Pada saat ini seringkali
remaja  merasa  bimbang  dengan  perilaku  yang  dilakukan,  kadang  di- judge kekanak-kanakan dan kadang di-judge so dewasa.
c  Masa  remaja  sebagai  periode  perubahan.  Selama  masa  awal  remaja, ketika  perubahan  fisik  terjadi  dengan  pesat,  perubahan  perilaku  dan
sikap  juga  berlangsung  pesat,  begitu  pun  sebaliknya.  Ada  empat perubahan yang hampir bersifat universal:
1.  Meningginya  emosi,  yang  intensitasnya  bergantung  pada  tingkat fisik dan psikologis yang terjadi.
2.  Perubahan tubuh, minat  dan peran  yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru.
3.  Dengan  berubahnya  minat  dan  pola  perilaku,  maka  nilai-nilai  juga berubah.  Mereka  mulai  mengerti  bahwa  kualitas  lebih  penting
dibanding kuantitas. 4.  Sebagian  besar  remaja  bersifat  ambivalen  terhadap  setiap
perubahan.  Mereka  menginginkan  dan  menuntut  kebebasan,  tetapi takut untuk bertanggungjawab akan akibatnya.
d  Masa remaja sebagai usia bermasalah. Hal ini terjadi karena kebiasaan masa anak-anak setiap masalah diselesaikan oleh orang tua dan guru.
e  Masa  remaja  sebagai  masa  mencari  identitas.  Dengan  kepemilikan simbol status seperti mobil, pakaian, dan pemilikan barang-barang yang
terlihat  remaja  akan  menarik  perhatian  dan  agar  dipandang  sebagai individu.
f  Masa  remaja  sebagai  usia  yang  menimbulkan  ketakutan.  Pandangan stereotipe remaja  yang buruk menyebabkan remaja merasa takut untuk
melakukan hal-hal yang dianggapnya penting. g  Masa  remaja  sebagai  masa  yang  realistik.  Dengan  bertambahnya
pengalaman  pribadi  dan  pengalaman  sosial,  dan  dengan  meningkatnya kemampuan  untuk  berpikir  rasional,  remaja  yang  lebih  besar
memandang  diri  sendiri,  keluarga,  teman-teman  dan  kehidupan  pada umumnya  secara  realistik.  Dengan  demikian  remaja  tidak  terlampau
banyak mengalami kekecewaan seperti ketika masih muda. h  Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Para remaja mulai merasa
gelisah  untuk  meninggalkan  stereotipe  belasan  tahun  dan  untuk memberikan  kesan  bahwa  mereka  sudah  hampir  dewasa.  Berpakaian
dan  bertindak  seperti  orang  dewasa  ternyata  belumlah  cukup.  Oleh karena  itu,  remaja  mulai  memusatkan  diri  pada  perilaku  yang
dihubungkan  dengan  status  dewasa,  yaitu  merokok,  minum  minuman keras,  menggunakan  obat-obatan,  dan  terlibat  dalam  pacaran  dan
perbuatan  seks.  Mereka  menganggap  bahwa  perilaku  ini  akan memberikan citra yang mereka inginkan.
14
14
Elizabeth B. Hurlock, h. 207-209
                                            
                