gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi pekerjaan, mutu
pengawasan uang berhubungan dengan dirinya. Antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan. Pegawai akan merasa puas dalam bekerja
apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong pegawai akan merasa tidak
puas. Dalam penelitian ini akan dijelaskan beberapa definisi dari teori kepuasan
kerja yang dapat menunjang kekayaan bahasan dalam penelitian ini, teori-teori kepuasan kerja akan dijelaskan sebagai berikut:
2.1.3 Teori-Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl dalam Anoraga 2009 teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yang lazim dikenal, disarikan oleh penulis sebagai
berikut adalah yaitu: 2.1.3.1Teori perbandingan interpersonal Discrepancy Theory
Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan individu merupakan hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai
hal macam yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi harapannya. Kepuasan akan dirasakan oleh individu tersebut bila perbedaan atau kesenjangan
antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan kecil, sebaliknya ketidakpuasan akan dirasakan oleh individu apabila ada perbedaan atau
kesenjangan antara standar pribadi individu dengan apa yang diperoleh dari pekerjaan besar.
2.1.3.2Teori keadilan Equity Theory Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan
dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain. 2.1.3.3Teori dua faktor Two Factor Theory
Teori dua faktor Two Factor Theory merupakan teory Herzberg yang diturunkan atas pembagian hierarki kebutuhan Marslow menjadi kebutuhan atas
dan bawah atau lebih dikenal dengan sebutan two factor theory atau factor hygiene theory.
Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat
dikelompokan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factor dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators. Menurut teori
ini kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang
kontinyu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merasa puas atau tidak puas. Sehingga kepuasan tidak hanya dilihat dari yang nampak,
melainkan dilihat dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dari ketiga teori yang dijelaskan diatas adalah teori yang menjelaskan
mengenai kepuasan kerja. Selanjutnya, akan membahas mengenai teori kepuasan yang berhubungan dengan kepuasan pelanggankonsumen.
2.1.4 Kepuasan Pelanggan