c. Jangan malu untuk bertanya
Apabila siswa dalam menerima pelajaran masih dirasa kurang dimengerti, hendaknya segera menanyakan kepada guru atau siswa yang lain. Jika
sudah, siswa harus mengerjakan setiap tugas dan pekerjaan rumah dengan semampunya.
d. Mengulang pelajaran yang dipelajari di sekolah
Setip kali pulang sekolah, hendaknya siswa mengulangi materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah saat belajar di rumah. Dengan kebiasaan
seperti ini diharapkan apabila ada ulangan mendadak siswa sudah siap dalam menghadapinya.
2.1.6. Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.6.1.. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Ubaedillah dan Abdul Rozak 2015:13 mengemukakan pemndidikan
kewarganegaraan civic Education atau Civics memiliki banyak pengertian dan istilah. Muhammad Numun Sumantri merumuskan pengertian Civics sebagai ilmu
kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan : a manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi organisasi sosial, ekonomi,
politik; b individu-individu dengan negara. Sebelumya Edmonson 1958 menyatakan bahwa makna civics selalu di
definisikan sebagai sebuah study tentang pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dnegan kewajiban, hak, dan hak-hak teristimewa warga negara.
Penegertian ini menunjukan bahwa Civics merupakan cabang ilmu politik, sebagaimana tertuang dalam Dictionary of Education.
Menurut Azra, Pendidikan Kewarganegaraan Civics education adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan
pendidikan HAM karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal, seperti: pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaag demokrasi, rule of law, hak
dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang lembaga-lembaga
dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik, administrasi publik, dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan aktif, dan
sebagainya. Ubaedillah dan abdul Rozak 2015:13 mengemukakan tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah untuk membangun karakter character building Bangsa Indonesia antara lain : a membentuk kecakapn partisipasi warga negara yang
bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; b menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas , aktif, kritis, dan demokratis,
namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa; dan c mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban, yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung jawab. Dari pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan merupakan pendidikan yang berwawaskan kenegaraan yang memberikan pengetahuan tentang sistem tata negara dan peraturan yang ada
dalam suatu negara. Sehingga pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di ajarkan pada peserta didik mengingat urgensi dan
asas kebermanfaatan yang dimilikinya.
2.1.6.2. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
Ubaedillah dan abdul Rozak 2015:13 mengemukakan materi Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education terdiri dari tiga materi pokok, yaitu
demokrasi, hak asasi manusia, dan Masyarakat Madani civil society. Ketiga materi pokok tersebut dielaborasikan ke dalam 10 materi perkuliahan yang saling
terkait satu dengan yang lainnya. Kesepuluh materi iniantra lain: 1 Pendahuluan; 2 Pancasila dan Keharusan Aktualisasi; 3 Identitas nasional dan Globalisasi;
4 Demokrasi: Teori dan Praktik; 5 Konstitusi dan Tata Perundang-undangan Indonesia; 6 Negara; Agama dan Warga Negara; 7 Hak Asasi amnusia; 8
Otonomi Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 9 Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih dan Baik Clean and Good Governance;
dan 10 Masyarakat madani Civil Society. 2.1.6.3.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Susanto 2012:231 tujuan pembelajaran PKn adalah untuk membentuk
watak atau karakteristik warganegara yang baik. Menurut Mulyasa 2007, tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa agar :
Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua
kegiatan. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup
bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta
mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap
ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai warga negara yang
baik akan mudah terwujudkan. Lebih luas tujuan pembelajaran PKn ialah agar siswa dapat memahami
dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dan bertanggung jawab. Tidak kalah
pentingnya juga tujuan mempelajari PKn ini agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta Tanah Air, serta rela
berkorban bagi nusa dan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan PKn di sekolah
dasar adalah untuk menjadikan warga negara yang tahu, mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya.
2.1.6.4. Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan
Ubaedillah dan abdul Rozak 2015:13 mengemukakan salah satu cara untuk mengembangkan kultur demokratis democratic culture adalah melalui
program Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan melalui cara-cara demokratis oleh pengajar yang demokratis dengan tujuan demokrasi.
Susanto 2012:225 pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik
good citizen.
Dajahari 1996:8-9 PKn perlu diajarkan kepada anak, sedikitnya ada tiga alasan yang melandasinya, yaitu :
a. Bahwa sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan multifungsi-peran status; manusia bersifat multikompleks atau
neopluralistis. Manusia memiliki kodrat ilahi, sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
b. Bahwa setiap manusia memiliki: sense of ..., atau value of ..., danconscience of... menunjukan integritas atau keterkaitan atau
kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bisa materiel, imateriel, atau kondisional atau waktu.
c. Bahwa manusia ini unik uniqe human. Hal ini karena potensinya yang multipotensi dan fungsi peran serta kebutuhan atau human desire
yang multiperan serta kebutuhan 2.1.6.5.
Proses dan Bagaiman Pendidikan Kewarganegaraan di SD Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses
belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter
bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berlandaskan pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam tahun.
2.2. Hubungan Disiplin Belajar di Rumah, Disiplin Belajar di