Prestasi Belajar Kajian Teori

j. Terdapat sikap dan perilaku yang menunjukan hubungan yang baik antara sekolah, orang tua, komita sekolah dan masyarakat. Semua peraturan yang dilakukan secara disiplin akan menjadi kebiasaan- kebiasaan yang baik dalam melaksanakan berbagai peraturan sehingga terwujud kondisi yang memeberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang dan berbuat sesuatu sesuai kemampuannya. Bahkan akan berkembang menjadi disiplin dari diri bila peraturan itu dipegang secara konsisten. Hukuman terhadap ketidaktaatan ahanya akan mempunyai efek yang baik, bila bersifat mendidik dan sasaran yang jelas. Dengan dasar tersebut dan keteraturan organisasi serta rancangan pengelolaan kelas yang dilakukan sekolah secara konsisten dan berkesinambungan dalam setiap hari maka disiplin yang sehat akan tumbuh dengan baik di sekolah. Peran guru disini sangat berperan dalam memberi pengawasan terhadap apa yang dilakuakn siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2.1.5. Prestasi Belajar

2.1.5.1.Pengertian Prestasi Belajar Hal yang diharapkan setelah siswa mengalami proses belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku, perubahan tersebut seperti dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan sikap, kebiasaan- kebiasaan dan masih banyak lagi. Perubahan yang di alami tersebut merupakan bentuk dari hasil belajar, dimana setiap orang memiliki hasil belajar yang berbeda-beda. Salah satu bentuk dari wujud keberhasilan suatu pembelajaran adalah prestasi belajar yang diraih oleh siswa. Sumadi Suryabrata 2002:297 menyatakan bahwa prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu. Saifudin Azwar 1996:164 menyatakan prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks presasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, da semacamnya. Mubibin Syah 2002:894 menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar mengajar. Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar siswa berupa pengetahuan dan keterampilan yang diciptakan melalui pengalaman yang di dapat selam proses belajar mengajar, yang mana biasanya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan KD 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya dan 4.2. mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional dalam ranah kognitif aspek ingatan, pemaham, dan aplikasi pada siswa kelas IV SD Se-Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan. 2.1.5.2.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Saifudin azwar 1996:165 menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, yaitu : a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa internal 1 Keadaa fisik yang meliputi : a Panca indra yang meliputi pendengaran, penglihatan, dan struktur tubuh. b Kondisi fisik umum yang meliputi kesehatan badan dan konsentrasi yang optimal. 2 Keadaan psikologis Merupakan keadaan yang bersumber dari unsur-unsur kepribadian tertentu diantaranya : a Siakp adalah suatu perbuatan atau tingkah laku sebagai reaksi terhadap suatu rangsangan disertai dengan pendirian atau perasaan dirinya serta sikap yang mengarah pada suatu rangsangan untuk selalu belajar. b Motivasi atau dorongan untuk belajar, motivasi untuk selalu beraktifitas belajar untuk mencapi prestasi. c Kebiasaan yaitu kegiatan yang selalu dilakukan berulang kali untuk mencapai tujuan tertentu dalam usaha untuk mencapai prestasi belajar yang dapat dilakukan secara kontinyu. d Emosi, kematangan emosi pada nak berbeda-beda, ada yang emosinya labil dan ada pula ynag tidak. Anak yang tidak mampu mengekang emosinya akan mengalami kesulitan dalam belajar. e Penyesuaian diri. f Kemampuan khusus yang berhubungan dengan bakat yang dimiliki oleh masing-masing individu. g Kemempuan umum yang intelegensi. b. Faktor yang berasal dari luar siswa eksternal Merupakan keadaan yang bersumber dari luar individu berupa kondisi keadaan yang meliputi : 1 Kondisi tempat belajar Kondisi untuk belajar hendaknya yang menyenangkan sehingga anak akan senang dalam belajar. Tempat belajar ditata serapi mungkin dan nyaman untuk belajar. 2 Saran dan perlengkapan belajar Denagn dilengkapi sarana dan prasaran yang lengakap, maka akan mempermudah dalam proses belajar dan tujuan belajar akan cepat tercapai. 3 Materi pelajaran Agar dapat tercapai hasil belajar yang baik, amka hendaknya dalam menyampaikan materi, guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunaan mediapun sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. 4 Kondisi Lingkungan belajar Kondisi lingkungan belajar hendaknya yang mendukung untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Misalnya lingkungannya tidak terlalu ramai, lingkungan sekitar menyediakan prasarana yang menunjang terjadinya proses belajar. c. Faktor sosial 1 Dukungan sosial, seperti lingkungan keluargarumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok. 2 Pengaruh budaya seperti adat istiadat, ilmu penegetahuan teknologi dan kesenian. 2.1.5.3.Cara Meningkatkan Prestasi Belajar Dalam Subiyanto 1998:47, Bloom, dkk menyatakan tujuan belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan daya pikir dan pengetahuan atau penalaran, ranah afektif bersangkutan dengan perasaankesadaran, dan ranah psikomotorik bersangkutan dnegan keterampilan fisik dan keterampilan motorik atau keterampilan tangan. Muniasari 2008:95 menyatak bahwa dalam meningkatkan prestasi belajar ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa, antara lain : a. Jadilah seorang pemimpin atau latihlah rasa tanggung jawab Untuk memulia hal ini, dapat dilakukan dengan cara membersihkan kelas tanpa perlu diingatkan. Meskipun diperintah, maka ajaklah teman-teman dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama. b. Membiasakan diri untuk selalu memperhatikan pelajaran yang diberikan guru Siswa harus meningkatkan perhatian dengan menanggapi setiap pertanyaan dan diskusi. Jangan menunggu guru menunjuk salah satu siswa terlebih dahulu. c. Jangan malu untuk bertanya Apabila siswa dalam menerima pelajaran masih dirasa kurang dimengerti, hendaknya segera menanyakan kepada guru atau siswa yang lain. Jika sudah, siswa harus mengerjakan setiap tugas dan pekerjaan rumah dengan semampunya. d. Mengulang pelajaran yang dipelajari di sekolah Setip kali pulang sekolah, hendaknya siswa mengulangi materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah saat belajar di rumah. Dengan kebiasaan seperti ini diharapkan apabila ada ulangan mendadak siswa sudah siap dalam menghadapinya.

2.1.6. Pendidikan Kewarganegaraan