Aksara Swara yaitu sebanyak 670 23,00, dan Kesalahan penulisan Tanda Baca yaitu sebanyak 588 20,19 . Hasil komulatif analisis
Kesalahan Menulis Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se- Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Tahun Pembelajaran
20132014 yaitu sebanyak 20,21 dikategorikan baik.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis kesalahan menulis aksara jawa pada kelas V sekolah dasar. Pada penelitian ini,
peneliti akan mengkaji lebih mendalam terkait kesalahan menulis aksara jawa Akhir-akhir ini, semakin banyak anak yang tidak hafal
bahkan kurang mengenal apa itu bentuk dari aksara jawa itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan tentang aksara
jawa. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan riset tentang kesalahan menulis aksara jawa siswa kelas V di sekolah dasar, menemukan
faktor penyebab kesalahan. Sebelum
melakukan penelitian,
peneliti menentukan
pertanyan pokok yang dapat mewakili tujuan dari rumusan masalah. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel acak, karena
peneliti ingin mendapat narasumber yang kaya akan informasi tentang analisis kesalahan menulis aksara jawa pada siswa sekolah dasar.
Untuk pengumpulan data, peneliti akan menggunakan metode dokumentasi,tes, wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini akan
mendeskripsikan kesalahan menulis aksara jawa pada tingkat dasar
serta menemukan faktor penyebab kesalahan penulisan kasara jawa. Sehingga, dapat menemukan solusi yang tepat untuk meminimalisir
kesalahan menulis aksara jawa pada siswa. Berdasarkan uraian di atas maka alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut: 4
5
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Faktor Penyebab Kesalahan Menulis
Aksara Jawa Kesalahan Menulis Aksara Jawa pada
siswa kelas V
Wujud Kesalahan penulisan aksara
jawa Aksara
Carakan Pasangan
Sandhangan
63
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi data, analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasi Sugiyono, 2013:15. Penelitian kualitatif ini secara
spesifik lebih diarahkan pada penelitian Deskriptif. Menurut Sukmadinata 2006:72 menjelskan Penelitian Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Peneliti menyajikan data berupa analisis mengenai kesalahan menulis aksara jawa pada siswa kelas V di sekolah dasar, dan menemukan
faktor penyebab kesalahan. Analisis digunakan karena penelitian ini akan mengkaji lebih dalam, cermat, dan menyeluruh suatu data berdasarkan
teori-teori yang dipaparkan untuk pengambilan suatu keputusan.