81
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Gambaran Kesalahan Menulis Aksara Jawa
Sebelum melaksanakan
penelitian, peneliti
melakukan studi
pendahuluan untuk mengumpulkan data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Setelah fokus penelitian ditentukan, maka
peneliti mengumpulkan data selama di lapangan. Pengumpulan data dilakukan di 4 SD N, yakni: SD Negeri 02 Sidorekso, SD Negeri Papringan 01, SD
Negeri 03 Mijen dan SD 03 Blimbing Kidul. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Mei- 28 Mei tahun 2016.
Peneliti menggunakan metode tes, wawancara, dan dokumentasi dalam pengumpulan data. Data penulisan aksara jawa yang dibuat oleh siswa kelas V
SD N di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus berjumlah 109 . Selanjutnya, dari jumlah 109 tersebut diambil 10 pekerjaan siswa dari
masing-masing sekolah untuk dianalisis. Berdasarkan analisis data dari 40 lembar soal , ditemukan kesalahan bentuk huruf, sandhangan dan pasangan
yamg ditulis oleh siswa. Penelitian tentang menulis aksara jawa pada hakikatnya memiliki
banyak aspek dan jenjang yang bisa diteliti, seperti kesalahan pada siswa SMP maupun SMA dan sebagainya. Akan tetapi, penelitian ini hanya menganalisis
tentang kesalahan menulis aksara jawa pada siswa SD beserta penyebab dan
strategi perbaikannya. Aspek kesalahan menulis aksara jawa yang dianalisis meliputi kesalahan dalam bentuk huruf, pasangan dan sandhangan. selain itu,
penelitian ini juga bertujuan mengetahui penyebab kesalahan dan menawarkan strategi untuk meminimalisir kesalahan tersebut.
Dalam aksara jawa terdapat 20 huruf atau yang biasa disebut aksara carakan atau dentawyanjana alphabet huruf jawa. Penulisan huruf dalam
aksara jawa tidak menggunakan spasi antara kata dengan kata. Kesalahan penulisan huruf alphabet huruf jawa yang dibuat oleh siswa dalam penelitian
ini meliputi: kesalahan dalam menulis bentuk asli, kesalahan membedakan beberapa huruf seperti da dan na, ha dan la, ba dan nya dan lain sebagainya.
Pasangan adalah aksara yang berfungsi untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya, kecuali suku kata yang
tertutup seperti wignyan, layar dan cecak. Kesalahan penulisan sandhangan yang dibuat siswa dalam penelitian ini meliputi: kekeliruan dalam memilih
pasangan yang sesuai dengan hurufnya, penggandaan penulisan pasangan dengan huruf aslinya, kesalahan dalam meletakkan pasangan, tidak
menggunakan pasangan pada kata yang seharusnya menggunakan pasangan dan siswa masih menggunakan tanda pangkon ditengah kalimat.
Sandhangan adalah adalah tanda diakritik yang dipakai sebagai pengubah bunyi di dalam tulisan jawa. Di dalam tulisan jawa, aksara yang
tidak mendapat sandhangan diucapkan sebagai gabungan antara konsonan dan vocal a . kesalahan penulisan sandhangan yang dibuat siswa dalam penelitian
ini meliputi : kesalahan menggunakan taling dan pepet, kesalahan bentuk