d Lugas
Lugasberarti tegas tidak ambigu, sekaligus menghindar eufisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa
membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi atau kesalahan konklusi.
e Jelas
Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur. Jelas disini mengandung tiga arti, jelas artinya, jelas
susunan kata atau kalimat sesuai dengan kaidah SPOK, dan jelas sasaran atau maksdunya.
f Menarik
Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca. Memicu selera baca. Membuat orang yang
sedang tertidur terjaga seketika. Bahasa jurnalistik berpijak pada prinsip: menarik, benar dan baku.
g Demokratis
Demokratis artinya bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa
dan pihak yang disapa sebagaimana dijumpai dalam gramatika bahasa sunda dan bahasa jawa. Bahasa jurnalistuk menekankan
aspek fungsional dan komunal, sehingga sama sekali tidak dikenal pendekatan feudal sabagaimana dijumpai pada masyarakat dalam
lingkungan priyayi dan keraton.
4. Pengertian Surat Kabar
Menurut Y.S Gunadi, koran atau surat kabar adalah media komunikasi massa yang memuat serba-serbi pemberitaan meliput bidang
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang isinya lengkap ditujukan kepada
masyarakat. Di Indonesia surat kabar ada yang terbit secara harian, mingguan dan bulanan.
16
Menurut Wikipedia Indonesia, surat kabar atau koran berasal dari bahasa Belanda yaitu Krant, dari bahasa Perancis courant. Surat kabar
atau koran adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran,
yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat
kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, TTS
dan hiburan lainnya.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara.
Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya
biasanya lebih bersifat hiburan.
Pemilik surat kabar adalah pihak penanggung jawab dalam kaitannya dengan keberlangsungan medianya. Redaktur adalah beberapa
16
Y.S Gusnadi, Himpunan Istilah Komunikasi Jakarta: Grasindo, 1998, Cet ke-1, h. 112.
jurnalis yang bertanggung jawab atas rubrik tertentu. Sedang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor. Di samping
kemutlakan adanya peran wartawan, pewarta atau jurnalis yang memburu berita atas instruksi dari redaktur atau pemimpin redaksi.
17
C. Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas Sosial
1. Definisi Konstruksi Sosial Media Massa
Substansi teori konstruksi sosial media massa adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung
dengan sangat cepat dan sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk opini massa, massa cendrung apriori dan opini massa
cendrung sinis. Posisi konstruksi sosial media massa adalah mengoreksi subtansi kelemahan dan melengkapi konstruksi sosial atas realitas, dengan
menempatkan seluruh kelebihan media massa dan efek media pada keunggulan konstruksi sosial media massa atas konstruksi sosial atas
realitas.
18
Menurut Ibnu Hamad dalam proses konstruksi realitas, bahasa adalah unsur utama. Ia merupakan istrumen pokok untuk menceritakan
realitas. Bahasa adalah alat konseptualisasi dan alat narasi. Seluruh isi media cetak maupun media elektronik menggunakan bahasa, baik bahasa
verbal kata-kata tertulis atau lisan dan bahasa non verbal gambar, foto, gerak-gerik, grafik, angka, dan tabel. Keberadaan bahasa tidak lagi
17
Wikipedia, “Koran”, artikel diakses pada tanggal 31 Januari 2013 pukul 11:00 dari
http:id.wikipedia.orgwikiKoran
18
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 194.
sebagai alat untuk menggambarkan sebuah realitas, melainkan bisa menentukan gambaran makna citra mengenai suatu realitas yang akan
dimunculkan dibenak khalayak terutama dalam media massa.
19
Pendekatan konstruksionis
mempunyai penilaian
sendiri bagaimana media, wartawan, dan berita dapat dilihat, seperti:
20
1.
Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi
Realitas berita dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. 2.
Media adalah agen konstruksi Media adalah subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap
dengan pandangan bias dan pemihaknya. 3.
Berita bukan refleksi realitas Berita yang kita baca hanya konstruksi dari realitas kerja
jurnalistik yang hadir dihadapan khalayak. 4.
Berita bersifat subjektif atau konstruksi realitas Opini tidak dapat dihilangkan ketika meliput, wartawan melihat
dengan perspektif dan pertimbangan subjektif.
2. Substansi Kritis Teoritis
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L.Berger bersama Thomas Luckman, yang banyak
menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial dan realitas. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas
suatu realitas. Berita dalam pandangan konstruksi sosial, bukan merupakan
19
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa Jakarta: Granit, 2004, h. 12.
20
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik, h. 19-27