Corak Media Indonesia Diagnose Causes memperkirakan penyebab

“Pemberitaan edisi ini diangkat berdasarkan adanya acara peragaan busana dari APPMI. Dari peragaan busana itu terlihat koleksi batik mendominasi sehingga batik dijadikan sudut pandang berita. Kemudian baru kami membahas gaya busana lain yang juga muncul, yakni warn a cerah dan motif floral.” 17 Keempat, pada berita berjudul fesyen muslimah makin trendi, tetap syar’i penyebabnya adalah karena produksi busana muslim dibuat pada skala rumahan. Dalam beritanya hal ini terlontar dari Irna Mutiara, desainer busana muslimah yang menjadi Ketua Panitia IIFC 2012 bahwa permasalahan memang hanya pada produksi busana yang masih dibuat dengan skala rumahan. Hal tersebut sesuai dengan Bintang Krisanti: “Berdasarkan pemberitaan edisi itu, permasalahan memang hanya pada skala industri yang masih bersifat rumahan.” 18 Kelima, Indonesia kalah cepat dengan Malaysia. Dalam berita yang berjudul gencar berpromosi jangan mau kalah memang dijelaskan bahwa Indonesia belum serius mempromosikan, hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan pemerintah dan MUI terhadap produk Indonesia. “Pada pemberitaan itu sudah disebutkan bahwa Indonesia kurang serius bepromosi dan kurangnya dukungan dari pemerintah serta MUI. ” 19 Ujar Bintang Krisanti Lalu selanjutnya yang keenam, penyebabnya karena lemahnya promosi. Dalam berita dengan judul masih sulit ikut stabilkan neraca perdagangan disebutkan bahwa produk muslim Indonesia malah sering dikenal dengan produk negeri jiran karena produk tersebut belabelkan Malaysia. Pada pemberitaan ini juga dijelaskan bahwa adanya perbedaan 17 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 07 Mei 2013. 18 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 07 Mei 2013. 19 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 07 Mei 2013. penerbitan halal antara Indonesia dengan Negara lain. Hal tersebut sesuai penuturan Bintang Krisanti: “Pada pemberitaan itu sudah disebutkan tentang adanya perbedaan penerbitan halal antara Indonesia dan negara tetangga.” 20 Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar didunia. Oleh karena itu, para desainer ingin menjadikan Indonesia sebagai acuan fesyen busana muslim yang mengglobal sesuai dengan syari’at Islam. Menurut Bintang Krisanti perkembangan industri busana muslim disebabkan karena munculnya komunitas-komunitas muslimah. “Komunitas-komunitas sudah terbentuk dibandingkan dengan tahun 80-an. Ketika desainer busana muslim belum banyak maka perkembangannya juga ketinggalan. Ketika tahun 2000an desainer busana muslim sudah banyak, ini seperti menyambut kebutuhan pasar. Kami melihatnya terutama perkembangan busana muslim Indonesia ini disebabkan karena tumbuhnya desainer-desainer muda busana muslim yang menawarkan busana muslim yang bergaya, aktraktif, yang modern tetapi sesuai syari’at”. 21 Ujar Bintang Krisanti Batasan busana muslim menurut syariat ialah tidak diperkenankannya bagi wanita untuk memperlihatkan anggota tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan meskipun hal itu juga menimbulkan perbedaan pendapat, melainkan karena keadaan yang memaksa, seperti waktu berobat, dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Bagi para wanita yang menampakkan lengan dan dada bagian atas serta membiarkan rambutnya tergerai, maka mereka itu tidak lebih dari keadaan orang-orang pada zaman jahiliyah. 22 20 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 07 Mei 2013. 21 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 15 April 2013. 22 Khaulah Binti Abdul Kadir Darwis, Bagaimana Muslimah Bergaul Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1993, h. 95.

3. Corak Media Indonesia Make Moral Judgement membuat pilihan

moral Tabel 4.9 Corak Make Moral Judgement No Tanggal Judul Make Moral Judgement 1. 24 Juni 2012 Fesyen Muslim Berselera Global Shafira ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2020. 2. 22 Juli 2012 Bergaya dengan Kerudung Rajut Para desainer bermain berbagai detail, baik modern maupun adati. 3. 5 Agustus 2012 Gaya Atraktif untuk Hijabers Motif floral dan warna cerah menjadi gaya yang ditawarkan Ghaida Tsurayya. 4. 14 Agustus 2012 Fesyen Muslimah Makin Trendi, Tetap Syar’i Animo perempuan Indonesia untuk berhijab berkembang. 5. 18 September 2012 Gencar Berpromosi Jangan Mau Kalah Indonesia masih belum serius mempromosikan produknya. 6. 18 September 2012 Masih Sulit Ikut Stabilkan Neraca Perdagangan Dukungan terhadap kebijakan pemerintah agar label halal Indonesia diterima di negara lain. Pada bagian Make Moral Judgement, bingkai pemberitaan mengenai industri busana muslim sebagai berikut: Pertama, mengenai Shafira ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia akan diwujudkan pada tahun 2020. Shafira berharap bahwa mode yang dibuatnya dapat mengarahkan dan menyetir perkembangan busana muslim dunia. Hal ini dikatakan Bintang Krisanti sebagai berikut: “Kalimat ini asalnya dari pernyataan pemilik Shafira yaitu Fenny Mustafa. Namanya kiblat itu seperti sholat juga tujuan dan arah. Yang dimaksud oleh Shafira mereka ingin menjadikan Indonesia arah perkembangan fesyen muslim dunia. Mode yang dihasilkan Shafira sendiri dan juga dari desainer-desainer busana muslim lainnya bisa mengarahkan atau bisa menyetir perkembangan busana muslim dunia. Kalau sekarang kiblat busana ada empat yaitu Millan, Paris, New York dan London. Nah, Shafira ingin membuat seperti itu tapi untuk busana muslim dan itu maunya Indonesia. Inginnya ia capai pada tahun 2020”. 23 Kedua, yang dimaksud para desainer bermain berbagai detail, baik modern maupun adati ialah teknik jahit draperi dan usus lampung. Draperi merupakan penggunaan bahan yang berlapis, sedangkan usus lampung yaitu teknik border lurus. Hal ini dipaparkan Bintang Krisanti sebagai berikut: “Detail itu secara umum dalam dunia fesyen, detail itu bisa variasi teknik jahit. Bisa detail leyering. Secara khusus di busana muslim juga seperti itu. Ada draperi dan usus lampung yang dimaksud detailnya itu. Draperi itu kan bahan yang bisa berlapis-lapis. Usus lampung kan teknik jahit yang seperti border lurus-lurus saja jadi kaya usus. Dan itu banyak ditemui didaerah Lampung jadi desainer men yebutnya usus lampung”. 24 Ketiga, motif floral dan warna cerah menjadi gaya yang ditawarkan Ghaida Tsurayya. Motif floral yang ditonjolkan yaitu motif bunga-bunga dan warna cerah seperti warna hijau muda dan lainnya. Hal ini sesuai penuturan Bintang Krisanti: “Floral jelas bunga-bungaan warna cerah seperti pink, biru muda, hijau muda dan lainnya. Warna tersebut adalah warna khas Ghaida itu yang mendominasi bagi baju muslimnya. Yang membedakan dia dengan desainer lainnya yaitu banyak memakai motif bunga-bunga dan warna cerah. Itu menjadi karakter dia, gaya yang ditawarkan dan menjadi ciri khasnya”. 25 Sesungguhnya boleh saja kita membuat corak kerudung atau jilbab sesuai yang dikehendaki. Tetapi jika sampai mencolok perhatian maka hal 23 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 15 April 2013. 24 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 15 April 2013. 25 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 15 April 2013. itu justru belum memenuhi persyaratan jilbab yang sah untuk dipakai. Sebab jilbab itu sendiri di samping untuk menjaga kemaslahatan bersama juga untuk menahan perhatian orang agar tidak terlalu tertarik kepada melihat wanita itu sendiri. 26 Keempat, yang dimaksud dengan animo perempuan Indonesia untuk berhijab berkembang yaitu pemakaian hijab dulu berbeda dengan saat ini. Dahulu disebabkan karena komunitas muslimah belum banyak di masyarakat. Tetapi saat ini komunitas tersebut sudah banyak dijumpai, membuat para muslimah semakin kreatif dan inovatif dalam berbusana muslim. Hal ini sesuai pernyataan Bintang Krisanti: “Busana muslim pada tahun 80-an pemakaian hijab jarang karena lingkungannya tidak mendukung. Komunitas-komunitas muslimah pada tahun 80-an kan tidak banyak, kenapa komunitas itu penting? Secara umum kan kita bisa merasakan bukan dalam hal busana muslim saja. Ketika banyak komunitas yang sesuai minat kita, tentunya kita akan lebih bersemangat untuk mengembangkan minat. Karena banyak orang-orang yang sependapat bisa tukar pikiran. Ketika tahun 80-an komunitasnya masih jarang orang-orang mungkin tidak banyak pilihan, mau pakai jilbab mungkin jilbabnya hanya itu-itu saja. Sekarang pada tahun 2000an desainernya sudah banyak jadi orang tentunya makin banyak pilihan”. 27 Kelima, makna dari Indonesia masih belum serius mempromosikan produknya karena peragaan busana muslim belum banyak di luar negri. Langkah awal Kadin Eddy Kuntadi pada tahun 2012 yaitu membawa produk Indonesia pada pameran bisnis di Jakarta. “Peragaan busana belum banyak di luar negri. Ini baru langkah awalnya pada tahun 2012. Langkah awalnya adalah Kadin Eddy Kuntadi membawa pameran bisnis The 3rd Muslim World Bisiness and Invesment Zone 2012 ke Jakarta. Berarti pemerintah belum 26 Mullhandy Ibn. Haj, Empat Puluh Satu Tanya Jawab Tentang Jilbab Kerudung Bandung: Espe Press Bandung, 1992, h. 20. 27 Wawancara pribadi dengan Bintang Krisanti, Editor Rubrik Pesona Media Indonesia, 15 April 2013.

Dokumen yang terkait

Analisis Peningkatan Kualitas Surat Kabar Waspada Berdasarkan Penilaian Terhadap Atributnya

0 17 136

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MUNDURNYA SRI MULYANI SEBAGAI MENKEU OLEH SURAT KABAR Analisis Framing pada harian KOMPAS dan MEDIA INDONESIA

0 5 53

Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak - Kanak Jakarta International School (Jis) Pada Surat Kabar Media Indonesia

2 30 138

Analisis Framing Pemberitaan pendidikan Di Surat Kabar Mingguan Garoet Pos

0 6 1

dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Per

0 2 15

RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR(Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Surat K

0 3 16

PENDAHULUAN RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Surat Kabar Harian Jogja).

0 2 25

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN CIVIL VIOLENCE FPI DI MEDIA MASSA ( Studi Analisis Framing Media Surat Kabar Harian Solopos Terhadap Pemberitaan Civil Violence FPI di Gandekan Solo ).

0 0 11

PEMBERITAAN MENGENAI POLIGAMI DI SURAT KABAR NASIONAL (ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN POLIGAMI DI SURAT KABAR HARIAN NASIONAL SEPUTAR INDONESIA EDISI DESEMBER 2006 - JANUARI 2007)

0 0 8