Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah, merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari
suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, tetapi bisa jiga berarti siapa who. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan
apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena itu, masalah yang dipahami secara berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung
juga akan dipahami secara berbeda pula. Make moral Judgement membuat pilihan moral adalah elemen
framing yang dipakai untuk membenarkanmemberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah
didefinisikan, penyebab
masalah sudah
ditentukan, dibutuhkan
argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh
khalayak. Elemen
framing lain
adalah Treatment
recommendation menekankan penyelesaian. Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang
dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana
peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah.
29
29
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 189.
3. Efek Framing
Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak: wartawan, sumber berita, dan
khalayak. Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-masing dan hubungan di antara mereka terbentuk melalui
operasionalisasi teks yang mereka konstruksi. Media massa dilihat sebagai forum bertemunya pihak-pihak dengan kepentingan, latar belakang, dan
sudut pandang yang berbeda-beda. Setiap pihak berusaha untuk menonjolkan basis penafsiran, klaim atau argumentasi masing-masing,
berkaitan dengan persoalan yang diberitakan. Setiap pihak juga menggunakan bahasa-bahasa simbolik atau retorika dengan konotasi
tertentu. Peristiwa-peristiwa penting yang bersentuhan langsung dengan
kepentingan publik
selalu menarik
perhatian masyarakat
dan memfokuskannya pada problem sosial tertentu. Peristiwa ini umumnya
mendorong kalangan media untuk menghadirkan suatu diskusi di mana semua pihak dapat menyuarakan pendapat dan penafsirannya tentang
peristiwa itu sendiri dan masalah sosial yang terkandung di dalamnya. Seleksi isu. Aspek memilih isu ini berkaitan dengan pemilihan
fakta. Bagian mana yang akan diliput oleh wartawan dari suatu isuperistiwa? Aspek memilih fakta tidak dapat dilepaskan dari bagaimana
fakta dipahami oleh media. Ketika melihat peristiwa, wartawan mau tidak mau memakai kerangka konsep dan abstraksi dalam menggambarkan
realitas.
Penonjolan aspek tertentu dari suatu isu sangat berkaitan dengan penulisan fakta. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan
pemakaian bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca oleh khalayak. Pilihan kata-kata tertentu yang dipakai tidak sekedar teknis jurnalistik,
akan tetapi sebagai politik bahasa.
30
30
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 195-200.
39
BAB III PROFIL
MEDIA INDONESIA
A. Sejarah Singkat Media Indonesia
Media Indonesia pertama kali diterbitkan pada tanggal 19 Januari 1970 dengan motto “Pembawa Suara Rakyat”, bedasarkan Surat Izin Terbit SIT
No. 0856SKDir-PKSIT1969 tanggal 06 Desember 1969 yang dikeluarkan oleh Departemen Penerangan dengan ketentuan sebagai berikut:
1
Pemimpin UmumRedaksi Perusahaan : Teuku Yously Syah
Misi Penerbitan : Umum Independen
Periode Terbit : 7 x Seminggu
Jumlah Halaman : 4 empat halaman
Sistem Cetak : Letter Press
Bahasa : Indonesia
Pada tahun-tahun pertama penerbitan, harian umum Media Indonesia bukanlah suatu harian politik atau bisnis, akan tetapi merupakan suatu harian
yang isinya pemberitaan lebih banyak ke bidang hiburan, seperti cerita artis dan lain sebagainya. Tak heran pada saat itu harian umum Media Indonesia
dikatakan sebagai koran kuning yaitu koran yang penuh dengan cerita gossip. Dalam rangka memajukan penerbitan harian umum Media Indonesia,
ketua Badan Yayasan Penerbit telah melakukan konsolidasi dan usaha pembenahan di segala bidang untuk meningkatkan mutu penerbitan harian
1
Company Profile Media Indonesia.