harian Media Indonesia telah menjadi surat kabar yang banyak peminatnya dan telah menjadi Koran nasional.
Media Indonesia adalah media konvensional. Dalam hal ini Media Indonesia memberitakan industri busana muslim dalam rubrik pesona
kemuliaan ramadhan, dan ind ustri syari’ah. Pada teksnya dijelaskan bahwa
industri busana muslim berkembang pesat. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mempengaruhi tren industri busana muslim di berbagai
Negara. Namun, banyak orang yang tidak sadar akan kemajuan produk negeri sendiri. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam dan sejauh mana
Media Indonesia mengangkat berita mengenai industri busana muslim. Berdasarkan penjelasan di atas, maka untuk mengetahui lebih jauh isi
teks berita mengenai industri busana muslim dalam surat kabar Media Indonesia serta analisis Framing dalam mengungkap berita seputar masalah
yang terkandung di dalamnya, peneliti bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:
“Analisis Framing Pemberitaan Industri Busana Muslim Dalam Surat Kabar
Media Indonesia
”.
B. Fokus dan Rumusan Masalah
Fokus dari penelitian ini adalah pemberitaan surat kabar Media Indonesia mengenai industri busana muslim di Indonesia hanya pada edisi
tanggal 24 Juni - 18 September 2012. Berdasarkan fokus masalah diatas, maka
rumusan masalahnya, adalah:
1. Bagaimana Media Indonesia mengemasan berita mengenai industri
busana muslim? 2.
Bagaimana bingkai pemberitaan industri busana muslim dalam model Robert N. Entman?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Media Indonesia mengemasan berita
mengenai industri busana muslim. 2.
Untuk mengetahui bagaimana bingkai pemberitaan industri busana muslim dalam model Robert N. Entman.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Akademi
Penelitian ini
diharapkan memberikan
kontribusi pada
pengembangan keilmuan komunikasi terutama komunikasi massa melalui pendekatan analisis framing.
2. Manfaat Praktis
Memberi kontribusi pada para praktisi media cetak dalam menganalisis berita melalui analisis framing dan juga dapat memberikan
gambaran untuk penelitian selanjutnya dalam menganalisis suatu berita dalam media dengan menggunakan framing.
E. Kajian Pustaka
Muhammad Rifad Syauqi menemukan tentang pengemasan berita yang dilakukan Media Indonesia terkait satu tahun pemerintahan SBY Budiono
lebih menekankan kepada evaluasi selama satu tahun pemerintahan yang dipimpin SBY dan Budiono. Terlihat dari berita yang disajikan, evaluasi
tersebut menyangkut kinerja pemerintah yakni dibidang hubungan internasional, bidang ekonomi, bidang penegakan hukum dan kinerja politik.
Persamaan penelitian ini terletak pada subyek penelitian yaitu sama-sama yang diteliti adalah surat kabar Media Indonesia. Perbedaan penelitian ini terletak
pada obyek penelitian yaitu meneliti tentang berita satu tahun SBY Budiono. Dalam penelitiannya menggunakan model Zhondang Pan and Gerald M.
Kosicki.
5
Ririn Restu Utami menemukan bahwa Republika dan Media Indonesia mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksi kasus Gayus dalam
pemberitaannya. Republika cendrung menyoroti kasus dari fakta yang ada. Republika tidak menggembangkan dugaan yang muncul di masyarakat.
Republika terlihat mengiring pembaca untuk tidak termakan dugaan bahwa Abu Rizal Bakrie adalah orang di balik kasus Gayus. Berbeda dengan
Republika, Media Indonesia mengkonstruk pembaca dengan dugaan-dugaan yang di kembangkan dalam beritanya. Media Indonesia menuntut pembaca
untuk berpikir kritis terhadap kasus Gayus. Pada pemberitaannya Media Indonesia terlihat menggiring pembaca pada kemungkinan adanya keterlibatan
Abu Rizal Bakrie. Dalam penelitiannya sama-sama menggunakan model
5
Muhammad Rifad Syauqi , “Analisis Framing Pemberitaan Satu Tahun SBY Budiono di
Harian Media Indonesia ,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniasi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 82.