a. Penting significance: mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kehidupan orang banyak atau kejadiannya mempunyai akibat atau dampak yang luas terhadap kehidupan khalayak pembaca.
b. Besaran magnitude: suatu yang besar dari segi jumlah, nilai,
atau angka yang besar hubungannya sehingga pasti menjadi sesuatu yang berarti dan menarik untuk diketahui oleh orang
banyak. c.
Kebaruan timeliness: memuat peristiwa yang baru terjadi. Karena kejadiannya belum lama, hal ini menjadi aktual atau
masih hangat dibicarakan umum. Aktual terkini berkaitan dengan tenggat waktu bahwa kejadian tersebut bukan berita basi
atau terlambat memenuhi waktu pemuatan yang sudah ditetapkan pemimpin redaksi.
d. Kedekatan proximity: memiliki kedekatan jarak geografis
ataupun emosional dengan pembaca. Termasuk kedekatan karena profesi, minat, bakat, hobi, dan perhatian pembaca.
e. Ketermukaan prominence: hal-hal yang mencuat dari diri
seseorang atau sesuatu benda, tempat, atau kejadian. Suatu peristiwa yang menyangkut orang terkenal atau sesuatu yang
dikenal masyarakat menjadi berita penting untuk diketahui oleh pembaca.
f. Sentuhan manusiawi human interest: sesuatu yang menyentuh
rasa kemanusiaan, menggugah hati, dan minat.
11
11
Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Penentu Teknis Menulis Berita, h. 31.
g. Prediksi: merupakan ulasan yang berkaitan kemungkinan dan
ketidakmungkinan. Prediksi banyak dipakai untuk mengulas pertandingan olahraga, terutama sepak bola.
h. Personalisasi: peristiwa sering kali dilihat sebagai aksi individu.
Ketidak cocokan antara kebijakan pemerintah dengan oposisi sering dipahami sebagai peristiwa antara pemimpin kedua partai
itu.
12
2. Kategori dan Jenis Berita
Munurut Eriyanto mengutip pernyataan Ruchman, secara umum wartawan memakai lima kategori berita: hard news, soft news, spot news,
developing news, dan continuing news. Kategori tersebut dipakai untuk membedakan isi berita dan subjek peristiwa yang menjadi berita. Kelima
kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
13
a. Hard news: Berita mengenai peristiwa yang terjadi saat itu.
Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualitas. Semakin cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran
keberhasilan dari kategori berita ini adalah sudut kecepatannya diberitakan. Kategori berita ini dipakai untuk melihat apakah
informasi itu diberikan kepada khalayak dan sejauh mana informasi tersebut cepat diterima oleh khalayak. Peristiwa yang masuk dalam
kategori hard news ini bisa peristiwa yang direncanakan Sidang Istimewa, Memorandum pemeriksaan pejabat yang dituduh
12
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2009, h. 52.
13
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 109-110.
korupsi, bisa juga peristiwa yang tidak direncanakan kerusuhan di
Sampit, atau bencana alam di Lampung.
b. Soft news: Kategori berita ini berhubungan dengan kisah
manusiawi human interst. Kalau dalam hard news, peristiwa yang diberitakan adalah peristiwa yang terjadi saat itu dan dibatasi oleh
waktu, maka soft news tidak. Ia bisa diberitakan kapan saja. Karena yang menjadi ukuran dalam kategori berita ini bukanlah informasi
dan kecepatan ketika diterima oleh khalayak, melainkan apakah informasi yang disajikan kepada khalayak tersebut menyentuh
emosi dan perasaan khalayak. Kisah mengenai orang dari Kediri yang ingin sekali naik haji, sampai berani duduk di kabin pesawat
Garuda, atau kisah mengenai harimau yang melahirkan, termasuk dalam kategori berita soft news. Perbedaan antara berita hard news
dan soft new terletak pada, hard news adalah cerita yang menarik untuk manusia, sedangkan soft news adalah cerita yang menarik
karena berhubungan dengan kehidupan manusia. Hard news berhubungan dengan peristiwa yang penting, sementara soft news
berhubungan dengan peristiwa yang menarik.
c. Spot news: Spot news adalah subklasifikasi dari berita yang
berkategori hard news. Dalam spot news, peristiwa yang akan diliput tidak bisa direncanakan. Peristiwa kebakaran, pembunuhan,
kecelakaan, gempa bumi adalah jenis-jenis peristiwa yang tidak bisa diprediksikan. Meskipun wartawan seringkali memberitakan
kebakaran, ia tidak bisa memperkirakan secara spesifik di mana
dan kapan kebakaran akan terjadi. Jika kebakaran terjadi dalam tempo dan jarak yang pendek dengan keberadaan wartawan,
peristiwa itu bisa diberitakan sesegera mungkin.
d. Developing news: Developing news adalah subklasifikasi lain dari
hard news. Baik spot news maupun developing news umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak terduga. Tetapi
pemberitaannya terus berlanjut, ada sambungan dalam berita selanjutnya. Dalam berita pertama mungkin diberitakan nama
pesawat dan lokasi kecelakaan, dilanjutkan dengan berita mengenai nama korban dan sebab-sebab kecelakaan dan seterusnya. Di sini
satu berita diteruskan oleh berita lain, atau malah dikoreksi oleh
berita selanjutnya.
e. Continuing news: Continuing news adalah subklasifikasi lain dari
hard news. Dalam continuing news peristiwa-peristiwa bisa dipredisikan dan direncanakan. Perdebatan memang terjadi antara
satu pendapat dengan pendapat lain, tetapi tetap masuk dalam tema dan bidang yang sama. Proses dan peristiwa tiap hari berlangsung
secara kompleks, tetapi tetap berada dalam wilayah pembahasan yang sama pula. Peristiwa jatuhnya Memorandum sampai Sidang
Istimewa adalah contoh dari continuing news. Satu peristiwa bisa terjadi kompleks, dan tidak terduga tetapi mengarah pada satu tema
tertentu.
Dalam buku Jurnalistik Indonesia karya AS Haris Sumadiria
dijelaskan tentang delapan jenis berita, yaitu: