Substansi Kritis Teoritis Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas Sosial

dan postmodern, dengan demikian hubungan sosial antara individu dengan kelompoknya menjadi sekunder-rasional. 22

3. Realitas Media Massa

Realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua model yaitu: a. Model peta analog: yaitu model di mana realitas sosial dikonstruksi oleh media berdasarkan sebuah model analogi sebagaimana suatu realitas itu terjadi secara rasional. b. Model refleksi realitas: yaitu model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi di dalam masyarakat. 22 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 193.

D. Teori Tentang Framing

1. Konsep Framing

Istilah framing tampaknya cendrung banyak dipakai untuk menunjuk gejala-gejala yang kendatipun sama atau mirip, namun dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Wicks 1992, misalnya, menggunakan istilah ini untuk menunjukkan kategori-katagori kognisi yang ada pada khalayak. Hamill dan Lodge 1986 memahami framing mirip dengan yang sering dikonsepkan dengan frame, script, atau schema. Iyengar dan Kinder 1987 menggunakan istilah ini sama dengan istilah agenda setting dan framing. Belakangan McCombs, shaw, dan Weaver 1997 menyatakan bahwa bukan saja agenda setting dan framing, sebagai pengaruh media, memiliki keterkaitan, melainkan framing sebenarnya merupakan kelanjutan dari agenda setting Scheufele, 1999: 103. 23 Scheufele 1999: 103 mengamati bahwa penelitian mengenai framing kerap kali ditandai oleh ketidak jelasan teoritis dan empiris theoretical and empiric vaguensess. Kenapa hal ini dapat terjadi, menurut Scheufele, sebagian disebabkan oleh kurangnya kesempatan mengenai model teoritik serta terbatasnya alat-alat dan hasil-hasil penelitian yang dapat saling diperbandingkan. Sehubungan dengan hal itu, Scheufele lalu mencoba memberikan saran agar penelitian framing tidak hanya melacak frame media semata frame apa atau bagaimana yang digunakan oleh media dalam melaporkan peristiwa-peristiwa yang biasanya dilakukan dengan menggunakan content analysis secara 23 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif Yogyakarta: LkiS, 2007, h. 185. kuantitatif ataupun kualitatif, tetapi tidak melacak dan menentukan variabel mana yang diangkat sebagai variabel independen dan mana yang disajikan variable dependen. 24 Akhir-akhir ini, konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatul ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. 25 Dalam hubungan ini, masing-masing dari media frame dan audience frame dapat ditempatkan sebagai independent variabel atau dependent variabel. Disamping itu, Scheufele juga menyarankan agar definisi tentang framing dibuat dengan bertolak dari pandangan bahwa framing tidak lain adalah konstruksi sosial dari atau tentang realitas yang dibuat oleh media dalam hal media frame atau oleh individu khalayak dalam hal audience frame. Bertolak dari pandangan ini maka analisis framing sebagai suatu media ilmiah sebenarnya dapat diterapkan baik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. dengan kata lain, analisis framing tidak dengan sendirinya bersifat kuantitatif dan kualitatif. Terdapat beberapa definisi mengenai framing, diantaranya sebagai berikut: 24 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, h. 186. 25 Alex Sobur, Analisis Teks Media Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009, Cet ke-5, h. 162.

Dokumen yang terkait

Analisis Peningkatan Kualitas Surat Kabar Waspada Berdasarkan Penilaian Terhadap Atributnya

0 17 136

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MUNDURNYA SRI MULYANI SEBAGAI MENKEU OLEH SURAT KABAR Analisis Framing pada harian KOMPAS dan MEDIA INDONESIA

0 5 53

Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak - Kanak Jakarta International School (Jis) Pada Surat Kabar Media Indonesia

2 30 138

Analisis Framing Pemberitaan pendidikan Di Surat Kabar Mingguan Garoet Pos

0 6 1

dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Per

0 2 15

RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR(Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Surat K

0 3 16

PENDAHULUAN RELOKASI PASAR NGASEM DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pemberitaan Relokasi Pasar Ngasem Dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Surat Kabar Harian Jogja).

0 2 25

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN CIVIL VIOLENCE FPI DI MEDIA MASSA ( Studi Analisis Framing Media Surat Kabar Harian Solopos Terhadap Pemberitaan Civil Violence FPI di Gandekan Solo ).

0 0 11

PEMBERITAAN MENGENAI POLIGAMI DI SURAT KABAR NASIONAL (ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN POLIGAMI DI SURAT KABAR HARIAN NASIONAL SEPUTAR INDONESIA EDISI DESEMBER 2006 - JANUARI 2007)

0 0 8